Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Maverick Vinales: Rasakan Jatuh Bangun Berkarier di MotoGP

pembalap Aprilia Maverick Vinales (motogp.com)

Jakarta, IDN Times - Maverick Vinales sempat digadang-gadang sebagai pembalap potensial ketika naik kelas ke MotoGP 2015 silam. Alih-alih jadi juara, Vinales justru selalu jadi pembalap medioker.

Vinales sendiri sudah mencicipi atmosfer GP sejak 2013 silam, ketika membalap di Moto3 bersama Honda dan KTM. Kini, di tahun 2022, dia tengah menggenggam asa baru bersama Aprilia. Dia ingin coba merebut gelar juara dunia.

1. Maverick Vinales pernah juara Moto3 pada 2013

Vinales saat diwawancara awak media (motogp.com)

Vinales pernah merasakan membalap di kelas 125cc bersama Aprilia. Saat itu, sebagai pembalap muda, dia memiliki talenta yang menjanjikan. Dia sukses finis di posisi tiga klasemen akhir. Memasuki musim 2012, dia pindah ke Moto3 bersama Honda.

Akan tetapi, gelar justru didapat kala dia tidak berseragam Honda, melainkan KTM. Itu terjadi pada 2013 lalu. Vinales yang bersaing dengan nama-nama macam Alex Rins, Alex Marquez, dan Jack Miller keluar sebagai juara.

Vinales finis di posisi pertama klasemen akhir dengan torehan 323 poin. Dia sukses 15 kali naik podium, dengan tiga di antaranya finis di posisi pertama, delapan kali finis di posisi kedua, dan empat kali finis di posisi ketiga.

2. Naik kelas ke Moto2 di tahun 2014

motogp.com

Pada tahun 2014, Vinales naik kelas ke Moto2. Dia membalap bersama Pons Racing, menggunakan motor Kalex. Di Moto2, Vinales tampil menjanjikan. Dia mampu bersaing dengan nama-nama macam Luis Salom, Johann Zarco, dan Franco Morbidelli.

Vinales mengakhiri musim di posisi ketiga, di bawah Esteve Rabat dan Mika Kallio. Dia mencatatkan 274 poin, hasil dari 10 kali naik podium, dengan rincian tiga kali peringkat pertama, enam kali peringkat dua, dan sekali peringkat ketiga.

Penampilan apik Vinales ini menarik minat Suzuki untuk merekrutnya. Jadilah pada 2015, Vinales mencicipi kelas MotoGP bersama Suzuki.

3. Jadi rookie apik bersama Suzuki lalu hengkang ke Yamaha

potret Maverick Vinales (motogp.com)

Bersama Suzuki, Vinales merasakan atmosfer MotoGP untuk pertama kalinya. Pada 2015, dia tampil mengejutkan, dan mampu finis di posisi 10 besar selama enam kali. Catatan ini membawanya pada gelar Rookie MotoGP of the Year 2015.

Pada 2016, Vinales makin menggila bersama Suzuki. Seiring perbaikan yang dilakukan pada GSX-RR, pembalap asal Spanyol itu mulai meraih hasil apik, bahkan sempat finis pertama di GP Inggris. Dia mengakhiri musim di peringkat keempat.

Ragam catatan apik ini pun membawa Vinales ke Yamaha. Dari sinilah, dia merasakan tekanan yang lebih besar.

4. Sempat jadi andalan sampai akhirnya keluar dari Yamaha

Vinales pada GP Styria (motogp.com)

Pada 2017, Vinales sudah membela tim utama Yamaha, Movistar, bersama Valentino Rossi. Di musim 2017 itu, dia juga tampil lumayan ciamik. Dia finis di posisi ketiga dengan torehan 230 poin, hanya kalah dari Andrea Dovizioso dan Marc Marquez.

Pada kisaran waktu 2018 sampai 2019, Vinales juga masih tampil apik bersama Yamaha. Dia sukses finis di posisi keempat pada 2018, dan finis di posisi ketiga pada 2019 dalam klasemen akhir pembalap MotoGP.

Penampilan Vinales mulai menurun ketika memasuki 2020. Dia hanya sanggup finis di posisi enam klasemen akhir pembalap. Hingga akhirnya, pada 2021, masalah menimpa dirinya dengan Yamaha. Masalah ini sampai membuatnya putus kontrak di tengah musim 2021.

Vinales tidak tinggal diam. Dia mencari tim baru, dan Aprilia menyambutnya dengan tangan terbuka. Dia kembali ke tim yang dulu membesarkan namanya.

5. Siap menggebrak bersama Aprilia

Maverick Vinales pada tes pramusim di Mandalika (motogp.com)

Di musim 2022 ini, Vinales mengaku siap menggebrak bersama Aprilia. Meski sempat kesulitan menguasai Aprilia, dia tetap berusaha untuk memberikan yang terbaik, kendati dia sempat tercecer di posisi belakang saat MotoGP Qatar.

"Saya membayangkan DNA motor ini memaksa kita melakukan hal-hal yang berbeda. Inilah kenyataannya sekarang. Saya berusaha memahami Aprilia, tetapi sangat rumit,” kata pembalap berusia 27 tahun itu.

Terlepas dari itu, Maverick Vinales masih punya potensi untuk tampil apik di MotoGP 2022. Apalagi, dia punya rekan balap yang lumayan kompetitif, yaitu Aleix Espargaro.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us