Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Program PBSI Bagus-Bagus, tapi Tak Didukung Pemerintah

Ketum PBSI, Fadil Imran menyambut kedatangan Alwi Farhan bersama tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2025 di Tanah Air (dok.PP PBSI)
Ketum PBSI, Fadil Imran menyambut kedatangan Alwi Farhan bersama tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2025 di Tanah Air (dok.PP PBSI)
Intinya sih...
  • Legenda bulu tangkis Imelda Wigoena prihatin dengan kurangnya dukungan finansial pemerintah terhadap program PBSI.
  • Imelda meminta pemerintah untuk lebih mendukung program-program yang dicanangkan oleh PBSI, khususnya menjelang Olimpiade 2028 di Los Angeles.
  • Imelda juga menyarankan agar PBSI menghidupkan pemandu bakat untuk menyaring talenta-talenta apik di seluruh Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Legenda bulu tangkis Indonesia, Imelda Wigoena, prihatin dengan Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Dia menyebut, program dari mereka sebenarnya baik, tetapi tak didukung pemerintah.

"Saya kasihan sama pak Fadil karena program PBSI bagus-bagus. Tapi, sayangnya pemasukan finansial tidak bagus ke PBSI," ujar Imelda di Senayan, Selasa (3/6/2025).

1. Meminta pemerintah dukung PBSI

Ketum PBSI, Fadil Imran menyambut kedatangan tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2025 di Tanah Air (dok. PP PBSI)
Ketum PBSI, Fadil Imran menyambut kedatangan tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2025 di Tanah Air (dok. PP PBSI)

Imelda meminta, pemerintah lebih mendukung program-program yang dicanangkan PBSI. Saat ini, dia melihat dukungan itu belum maksimal, kendati sudah ada terutama jelang Olimpiade 2028, Los Angeles.

"Saya berharap pemerintah maksimal mendukung PBSI. Sekarang, belum maksimal. Saat Olimpiade itu triliunan mengalir, tapi berapa yang mengalir ke PBSI? PBSI kasihan," ujar Imelda.

2. Hidupkan pemandu bakat

Tunggal putra muda Indonesia, Alwi Farhan memenangkan laga 32 besar Thailand Open 2025 (dok.PP PBSI)
Tunggal putra muda Indonesia, Alwi Farhan memenangkan laga 32 besar Thailand Open 2025 (dok.PP PBSI)

Imelda menyarankan kepada PBSI, jika kelak sudah dapat dukungan lebih baik, agar menghidupkan pemandu bakat. Para pemandu bakat inilah yang wajib bertugas menyaring talenta-talenta apik.

"Saya mendukung PBSI untuk menghidupkan pemandu bakat. Mereka harus mengikuti pertandingan Sirkuit Nasional di seluruh Indonesia," ujar Imelda.

3. Indonesia baru dapat dua gelar dalam enam bulan

Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)
Apriyani Rahayu/Febi Setianingrum di semifinal Malaysia Masters 2025 (dok.PP PBSI)

Selama enam bulan di 2025, Indonesia minim gelar di ajang internasional. Tercatat, mereka baru meraih dua gelar dalam BWF World Tour 2025.

Di Thailand Masters, ada Lanny Tria Mayasari/Siti Fadia Silva yang juara di nomor ganda putri. Kemudian, Jafar Hidayatullah/Felisha Pasaribu juara di nomor ganda campuran Taiwan Open.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Sandy Firdaus
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us