Rinov Rivaldy Akui Jenuh dengan Bulu Tangkis

- Rinov Rivaldy mengaku jenuh pada bulu tangkis setelah kekalahan di Indonesia Open 2025.
- Rinov merasa sudah tak bisa berkembang sebagai atlet dan merasa tanggung jawab kepada PBSI.
- Rinov belum memutuskan langkah lanjutan dan tidak mau berkomentar soal peluang berganti pasangan main.
Jakarta, IDN Times - Pernyataan mengejutkan terlontar dari atlet ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy. Dia mengaku jenuh pada bulu tangkis yang membesarkan namanya.
Pernyataan ini disampaikan Rinov menyusul kekalahannya bersama Pitha Haningtyas Mentari di babak 32 besar Indonesia Open 2025 dari pasangan Singapura, Hee Yong Kai Terry/Jin Yu Jia, dengan skor 17-21, 19-21 di Istora Senayan, Jakarta pada Selasa (3/6/2025).
1. Merasa tak bisa berkembang lagi

Usai pertandingan, Rinov/Pitha tampak terpukul dengan kekalahannya. Bahkan, dalam wawancara dengan media, Rinov sempat bicara soal kelanjutan karier bulu tangkisnya.
"Bisa dikatakan, memang bukan kehendak takdir kami di badminton. Mungkin, ini jalannya yang terbaik," kata Rinov kepada media.
Saat ditanya soal maksud kalimatnya, Rinov memberikan jawaban mengejutkan. Rinov merasa, kemampuannya sudah tak lagi bisa berkembang sebagai seorang atlet.
"Mungkin bisa dilihat dengan secara mata orang. Mungkin, saya juga sudah tidak bisa berkembang lagi. Ini memang sudah mentok lah. Sudah seperti ini,” kata Rinov.
2. Semua soal tanggung jawab pada PBSI

Rinov juga bicara soal rasa tanggung jawab yang dimilikinya kepada PBSI. Maklum, saat ini Rinov/Pitha menjadi ganda campuran paling senior di sektor ganda campuran Pelatnas.
"Sebenarnya hasilnya memang banyak kurang baik. Saya juga sudah lama di PBSI. Sebenarnya, rasa tanggung jawab kepada PBSI itu masih belum ada. Dalam arti, PBSI sudah memberi saya beasiswa lebih. Tapi, saya memberikan benefit untuk PBSI itu apa? Itu yang rasa tanggung jawab saya," kata Rinov.
Ditanya soal langkah lanjutan yang mungkin diambilnya, Rinov tak menjawab banyak. Juga, tak mau berkomentar soal peluang kembali berganti pasangan main.
"Ya, kami coba diskusikan dulu kepada pelatih apa jalan terbaik untuk. Kami belum tahu ya. Mungkin, kita harus diskusikan sama pengurus PBSI," kata Rinov.
3. Main di luar pelatnas bukan solusi

Bagi Rinov, tak akan ada perbedaan signifikan untuknya bermain di dalam atau di luar pelatnas. Semua tergantung dari pemain masing-masing.
"Sama saja. Sebenarnya, mau di luar atau dalam itu sama. Yang penting, terlebih lagi, orangnya sih. Maksudnya, tidak ada bedanya di dalam dan di luar. Saya rasa mungkin iya (jenuh)," kata Rinov singkat.