Demam Drama Twenty Five, Twenty One, Inilah 6 Atribut Pemain Anggar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Anggar merupakan salah satu cabang olahraga yang menjadi program tetap dalam Olimpiade. Anggar identik dengan penggunaan pedang. Sebagaimana fungsi pedang pada zaman dulu, anggar sebagai olahraga juga bercikal-bakal dari upaya melindungi diri.
Melalui pedang, pemainnya memanifestasikan ketangkasan, kekuatan, dan keterampilan untuk melindungi diri dari serangan serta menyerang lawan. Nah, belakangan ini sejumlah penggemar drama Korea tengah menggandrungi Twenty Five, Twenty One, di mana salah satu daya tariknya adalah kisah perjuangan seorang atlet anggar.
Jika diperhatikan lebih seksama, atribut pemain anggar tak hanya sekedar pedang, lho. Setidaknya enam atribut berikut digunakan pemain anggar dalam bertanding.
1. Pedang
Anggar identik dengan senjatanya yang berupa pedang. Pemain anggar memakai sarung tangan untuk memegang pedang.
Usut punya usut, pedang tersebut ternyata terbagi atas tiga jenis. Saat latihan ataupun bertanding, pemain anggar akan melawan pemain lain dengan pedang yang sejenis. Ketiga jenis pedang tersebut adalah floret (foil), sabel (sabre), dan degen (epée). Masing-masing pedang pun memiliki ciri khas.
Pedang jenis floret (foil) dan sabel (sabre) sekilas tampak mirip, yakni berbentuk tipis dan lentur dengan ujung tumpul. Kendati demikian, pelindung tangan pada floret (foil) terbilang lebih kecil dibandingkan pada sabel (sabre).
Untuk degen (epée), pedangnya lebih kaku daripada floret (foil) ataupun sabel (sabre). Pelindung tangan pada degen (epée) pun lebih lebar dibandingkan dua jenis pedang lainnya.
2. Masker (pelindung muka)
Selain senjata, pemain anggar juga mengenakan pakaian yang berfungsi untuk melindunginya. Pada bagian kepala, ada masker (pelindung kepala) yang menutupi kepala bagian depan (wajah) dengan bentuk berupa jaring-jaring. Masker tersebut juga tergantung pada jenis anggarnya.
Pada anggar jenis floret (foil) dan sabel (sabre), bagian belakang masker dilengkapi kabel yang disebut mask cord untuk terhubung dengan sistem penilaian elektrik. Hanya anggar jenis floret (foil) dan sabel (sabre) saja yang menggunakan mask cord karena menggunakan penilaian elektrik.
Sensor pada masker akan bereaksi saat lawan mengenai daerah-daerah sasaran guna memperoleh poin. Bagian-bagian tubuh yang menjadi daerah sasaran pun berbeda-beda untuk setiap jenis anggar.
3. Baju dan celana
Baju yang digunakan atlet anggar terbuat dari kain yang tebal untuk menghindari cedera atau rasa sakit saat terkena tusukan lawan. Baju juga tak boleh berbahan licin dan harus menutupi bagian leher serta badan, termasuk tangan (hingga pergelangan tangan) dan kaki.
Editor’s picks
Selanjutnya ada celana anggar atau knickers. Baju dan celana berwarna sama, yakni putih. Sama seperti karakteristik baju, celana juga berbahan tebal dan tak licin. Panjang celana tersebut adalah di bawah lutut. Bagian ujung celana dibuat kencang supaya tak menghambat pergerakan kaki (footwork) saat berlatih ataupun bertanding.
Baca Juga: 5 Tips Bermain Anggar untuk Pemula, Butuh Konsentrasi Penuh!
4. Lamé (metallic jacket)
Untuk anggar jenis floret (foil) dan sabel (sabre), baju pemain anggar dilengkapi pula dengan lamé atau juga dikenal dengan metallic jacket. Jaket ini berwarna abu-abu dan berbahan tebal. Selain itu, lamé pun dilengkapi dengan body cord yakni kabel badan yang berfungsi untuk penilaian elektrik.
Body cord ini tak dipakai pada anggar jenis degen (epée). Pasalnya, sistem penilaian pada anggar jenis ini memang tak secara elektrik. Tak hanya itu, aturan, gaya, dan tipikal serangan pada ketiga jenis anggar tersebut pun berbeda.
5. Chest protection, plastron, dan groin cup
Selain baju dan celana yang tebal, pemain anggar juga mengenakan pelindung dada (chest protection). Selain itu, ada pula pelindung ketiak atau yang lebih lazim disebut sebagai plastron. Tak hanya itu, untuk pemain anggar laki-laki ada pula groin cup alias pelindung kemaluan.
Berbagai jenis pelindung tambahan tersebut berfungsi sebagai proteksi ekstra untuk bagian-bagian tubuh yang sekiranya berkemungkinan menimbulkan cedera saat dikenai oleh serangan lawan. Terutama sekali area yang memang termasuk target serangan pada jenis anggar tertentu.
Pasalnya, masing-masing jenis anggar memiliki area sasaran (target area) yang berbeda. Pada floret (foil), daerah sasaran yang akan memperoleh poin adalah bagian badan kecuali kepala, tangan, dan kaki.
Pada sabel (sabre), poin akan diperoleh jika mengenai area kepala hingga pinggang (termasuk tangan). Sedangkan pada degen (epée), area sasarannya dari kepala sampai kaki (seluruh badan).
6. Kaus kaki dan sepatu
Sama dengan baju dan celana, kaus kaki untuk pemain anggar juga berwarna putih. Ukurannya pun harus panjang. Tepatnya, panjang selutut dan erat (tak melorot) agar melindungi bagian kaki dan tak menghambat pergerakan kaki.
Selain nyaman, sepatu pada anggar juga memiliki kelenturan yang memudahkan pemain anggar untuk bergerak. Selain itu, bagian tumit sepatu juga tak keras (dapat pula diberi bantalan) untuk mencegah kaki lecet saat melakukan gerakan menghentak-hentak.
Berdasarkan uraian di atas, dapatkah kamu menebak jenis anggar yang ditekuni oleh Na Hee Do dan Ko Yu Rim dalam drama Twenty Five, Twenty One?
Baca Juga: 5 Atlet Anggar yang Ada di Drama Korea Twenty-Five, Twenty-One
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.