Refleksi Belal Muhammad Perjuangkan Palestina Lewat Oktagon UFC

Jakarta, IDN Times - Belal Muhammad, petarung Ultimate Fighting Championship, merupakan salah satu tokoh besar yang memperjuangkan kemerdekaan Palestina lewat oktagon mixed martial arts. Setiap berlaga, Belal selalu menyuarakan pendapatnya terkait kekerasan yang terjadi di Palestina, termasuk saat berduel menghadapi Leon Edwards dan meraih gelar kelas menengah di UFC 304, 27 Juli 2024 silam.
Kala itu, Belal mampu jadi juara setelah mampu menjinakkan Leon lewat perhitungan poin, 48-47, 48-47, dan 49-46. Kemenangan tersebut, menurut Belal, begitu penting maknanya buat orang-orang Palestina yang tertindas akibat pendudukan Israel.
"Rasanya, semua orang yang menyoraki jadi menangis. Saya melihat kalian dengan air mata sekarang. Ini untuk keluarga saya, orang-orang di Palestina!" kata Belal saat diwawancarai IDN Times pada Agustus 2024 lalu.
1. Penting buat suarakan pendapat lewat oktagon UFC
Bagi pria , penting buatnya menyampaikan pendapatnya soal Palestina. Apalagi, dia memiliki media yang lebih besar untuk melayangkan pendapatnya terkait Palestina.
"Ya, saya menyuarakan pendapat dan menjadi media bagi mereka yang tak bisa bersuara. Saya bangga. Hanya itu yang bisa saya lakukan. Kedamaian harus kami suarakan. Orang harus tahu sejarahnya (Palestina)," ujar pria yang berdarah Palestina itu.
2. Punya tanggung jawab suarakan jerit hati di Palestina
Berbagai narasi negatif yang beredar, menurut Belal, harus diluruskan. Sebab, hal tersebut bisa memperkeruh suasana. Dia berjanji akan terus berjuang pula lewat oktagon UFC untuk menyuarakan nasib rakyat Palestina.
"Saya ingin menularkan aura positif. Saya juga punya tanggung jawab menyampaikan pesan positif, apalagi soal perdamaian. Rasanya begitu penting. Artinya sangat besar bagi hidup saya dan mereka yang di sana," ujar Belal
"Saya harus menunjukkan kepada dunia seperti apa negara ini. Mereka harus tahu ada orang-orang ini. Selama ini, dunia ingin melupakan mereka. Padahal, dalam sejarahnya, mereka punya peran penting," lanjutnya.
3. Proses perdamaian tahap pertama berlangsung
Apa yang dilakukan Belal dan sejumlah tokoh di dunia, pada akhirnya mulai menemui hasil. Proses perdamaian antara Israel dan Hamas telah memasuki tahap pertama.
Gencatan senjata sudah disepakati di Gaza dan akan diratifikasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi Perdamaian yang diikuti 27 negara. Momennya diawali dari pembebasan para sandera yang terus berlangsung hingga sekarang.