Francesco Bagnaia Pandai Membaca Situasi meski Tertekan, Juara!

Pembalap sarat pengalaman dan bermental baja

Juara dunia back to back pada 2022 dan 2023 merupakan fakta bahwa performa Francesco Bagnaia sangat impresif. Pembalap bernomor motor 1 itu berhasil mematahkan kutukan nomor 1 setelah mengunci gelar juara dunia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, pada 24—28 November 2023. Kemenangan ini sekaligus membuat pembalap yang akrab disapa Pecco ini menorehkan sejarah bersama Ducati.

Jika diperhatikan di beberapa balapan sebelum seri pamungkas di Valencia, tekanan yang diberikan oleh Jorge Martin sangat kuat. Kendati begitu, tak dimungkiri Pecco sangat tenang menghadapi tekanan yang diberikan Martin. Pada seri pamungkas, Pecco tampil begitu tenang dan penuh determinasi melawan tekanan Martin.

Menatap MotoGP 2024, tim Borgo Panigale kedatangan satu penggawa anyar dari Honda, yakni Marc Marquez. Juara dunia MotoGP enam kali ini bergabung dengan tim Gresini Racing musim 2024. Kehadirannya membuat gempar garasi MotoGP. Kombinasi antara talenta yang ia miliki dan motor ganas Ducati Desmosedici GP tentu membuat pembalap merinding.

1. Francesco Bagnaia tak mau ambil pusing

Francesco Bagnaia Pandai Membaca Situasi meski Tertekan, Juara!Francesco Bagnaia, Enea Bastianini, dan Michele Pirro (instagram.com/ducaticorse)

Kemenangan Francesco Bagnaia di Sirkuit Ricardo Tormo, Spanyol, sekaligus mengubur kutukan pembalap bernomor motor 1 tak akan kembali mengulang juara. Gelar juara dunia beruntun ini pun menegaskan bahwa ia berdiri sejajar dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez yang sebelumnya berhasil mengunci gelar juara dunia back to back. Terlebih lagi, catatan ini diraih di atas motor pabrikan Ducati tentu membuatnya semringah.

Kedatangan Marc Marquez di garasi Borgo Panigale tentu membuat banyak pembalap ketar-ketir. Kolaborasi antara bakat dan motor yang ciamik tentu membuat gentar para pembalap di starting grid. Meski begitu, Pecco tak mau ambil pusing karena saat ini ia lebih fokus untuk menenangkan dan menikmati gelar juara sambil bersantai dan berlibur. 

Pecco mengakui bahwa Marquez adalah pembalap yang garang di lintasan. Meski begitu, Pecco mengakui bahwa lawan dia tak hanya Marquez. Dari sesama pengguna Ducati, ada nama-nama besar lain, seperti Marco Bezzecchi, Enea bastianini, Alex Marquez, dan Jorge Martin. Selain itu, ada juga Fabio Di Giannantonio dan Franco Morbidelli yang sama-sama tangguh.

2. Mentalitas Francesco Bagnaia tak perlu diragukan

Francesco Bagnaia Pandai Membaca Situasi meski Tertekan, Juara!selebrasi Francesco Bagnaia (instagram.com/pecco63)

Kompetisi MotoGP berlangsung sangat ketat. Para pembalap motor terbaik berkumpul di sana dan memperebutkan satu gelar juara tentu membuat persaingan di lintasan sangat menguras emosi dan melelahkan. Aktivitas yang padat harus dibarengi dengan manajemen waktu yang baik.

Mereka harus menjaga kondisi fisik tetap prima di setiap seri balapan. Belum lagi tambahan risiko berkendara yang sangat tinggi tentu membuat mentalitas pembalap dipertaruhkan. Dua kemenangan back to back membawa nama Bagnaia lebih tersohor. Mentalitas dan kapasitasnya sebagai pembalap tak perlu diragukan.

“Menang dua kali berturut-turut itu sangat luar biasa. Hal ini membawa Anda ke level yang lebih tinggi. Aku harus tetap berusaha dan menjadi lebih baik lagi ke depannya,” kata Bagnaia dikutip Motosan.

3. Francesco Bagnaia memiliki cara mengendalikan situasi

Francesco Bagnaia Pandai Membaca Situasi meski Tertekan, Juara!ilustrasi balap MotoGP (instagram.com/pecco63)

Francesco Bagnaia sangat paham bagaimana cara mengontrol emosi. Hal ini diakui oleh Christian Gabbarini selaku crew chief Pecco. Menurut Gabbarini, Pecco sangat cepat beradaptasi dengan motor diberbagai kondisi.

Gabbarini menceritakan bahwa secara teknis, Pecco membuatnya sangat terkesan. Anak didik Valentino Rossi itu sangat cepat beradaptasi. Pembalap bernomor motor 1 itu kerap mengejutkan tim di garasi karena hingga saat ini. Pecco terus mengasah diri. 

Kondisi itu membuktikan bahwa mentalitas Pecco sebagai juara dunia tak bisa dianggap remeh. Ia menang bukan hanya karena motor garang Desmosedici GP yang ditakuti di lintasan, melainkan karena ia sendiri pandai dalam membaca situasi. Hal ini membuktikan bahwa Pecco tak mudah diintervensi oleh lawan.

Baca Juga: Jorge Martin Bisa Jadi Tandem Pecco Bagnaia Musim Depan

Rizki Putra Zuwandono Photo Verified Writer Rizki Putra Zuwandono

Joy of Creating Something. Jika ada pertanyaan: rizkizuwandono@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya