Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip Bagnaia

Johann Zarco jadi team player bagi Ducati

Johann Zarco finis di posisi ke-4 pada seri MotoGP 2022 di Thailand yang basah, Minggu (2/10/2022). Pembalap Pramac Racing itu sebenarnya sempat menjadi pembalap tercepat di lintasan. Sayangnya, itu terjadi pada beberapa putaran akhir.

Di trek yang makin mengering, Zarco bisa mendorong ke depan. Bahkan, ia mampu menyalip Marc Marquez dan berada tepat di belakang Francesco Bagnaia.

Meski begitu, Johann Zarco sengaja tak mau menyalip rekan satu mereknya tersebut. Ia berpikir tentang kejuaraan dunia pembalap bagi Ducati.

Dalam perebutan titel juara, Bagnaia yang berada di posisi tiga besar memang sedang unggul dari rival terkuatnya. Fabio Quartararo dan Aleix Espargaro kesulitan di bagian belakang. Quartararo berada di luar zona poin, sedangkan Aleix di posisi belasan.

1. Johann Zarco mengikuti arahan Ducati

Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip BagnaiaFrancesco Bagnaia menyalami Johann Zarco usai balapan basah di Sirkuit Buriram. (motogp.com)

Ducati menginstruksikan kepada tujuh pembalapnya agar berhati-hati saat menyalip Francesco Bagnaia. Mereka tetap diperbolehkan untuk mendahuluinya jika mereka lebih cepat dan bisa merebut kemenangan.

Bagnaia sendiri disalip oleh Jack Miller (finis P2) pada lap ketiga. Zarco mengaku akan melakukan hal yang sama jika ia punya kans untuk menang. Sayangnya, ia tak memilikinya.

“Kami telah diberi tahu, jika berjuang untuk kemenangan, Ducati tak ingin mengambil kemenangan itu dari pembalap (selain Pecco). Namun, jika untuk posisi lain, jika kami bisa berpikir sejenak (untuk tak menyalip), mereka akan berterima kasih,” kata Zarco dikutip The Race.

2. Lintasan di Sirkuit Buriram terlalu lama mengering

Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip Bagnaiailustrasi balapan basah MotoGP (motogp.com)

Johann Zarco memulai balapan dari urutan ke-5 di grid, lalu kehilangan empat posisi pada putaran awal. Pembalap Prancis itu harus menunggu hingga putaran 15 untuk bisa kembali merangsek ke barisan depan.

Zarco tak punya kesempatan untuk menang. Kansnya hilang lantaran kondisi sirkuit yang terlalu lama mengering. Bagi Zarco, jika trek mengering dua lap lebih cepat, maka ia bisa saja berdiri di podium tertinggi alih-alih Miguel Oliveira.

“Aku berharap untuk menang balapan, aku ingin menang balapan, tetapi awal balapan memang cukup sulit. Terlalu banyak air (di lintasan). Aku melihat pembalap lain lebih punya kecepatan. Saat trek mengering, aku merasa lebih baik, sedangkan mereka sebaliknya. Ini terjadi agak terlambat,” beber Zarco.

Baca Juga: Masa Depan Johann Zarco Ada di Tangannya Sendiri

3. Zarco memilih rasional dan tak mengambil risiko

Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip BagnaiaJohann Zarco (motogp.com)

Johann Zarco berusaha untuk bersikap pintar dan analitis. Ia harus hati-hati dalam bermanuver agar tak melakukan kecerobohan yang tak perlu.

Pertaruhannya cukup tinggi. Jika terjatuh, ia bisa membawa Bagnaia tersungkur di aspal Buriram. Poin yang sudah dikumpulkan oleh calon juara dunia tersebut bisa menguap.

“Mungkin jika aku ada di belakang Pecco dua lap sebelumnya, aku bisa mengejarnya, juga Jack dan Miguel. Namun, balapan tersisa dua lap. Aku melihat ada risiko untuk menyalip Pecco. Karena saat lintasan mengering, ada kemungkinan kamu tergelincir.

Aku bisa mengambil risiko itu ketika menyalip Marc, tetapi aku tak ingin melakukannya dengan Pecco. Akan menyedihkan jika aku melakukan kesalahan,” ungkap pembalap berusia 32 tahun tersebut dilansir The Race.

4. Bagi Johann Zarco, finis P4 lebih baik daripada membuat situasi tak menyenangkan

Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip BagnaiaJohann Zarco (motogp.com)

Johann Zarco mengakui bahwa Ducati mengapresiasi keputusannya tersebut. Gigi Dall’Igna, Bos Ducati Corse, dibuat terharu dan mengatakan kepada Zarco bahwa pendekatannya sangat baik. Usai balapan, para petinggi pabrikan Borgo Panigale memang terlihat mendatangi garasi Pramac Racing.

“Dalam kondisi ini, aku bisa merebut kemenangan. Hanya saja kesempatan untuk menang telah hilang, aku hanya hampir merebut podium. Namun, untuk meraih podium (lalu suasananya) tak bahagia, aku lebih baik tetap finis di posisi ke-4,” kata Zarco.

5. Francesco Bagnaia sendiri mencoba bertahan dari upaya serangan Johann Zarco

Pertimbangan Rasional atas Keputusan Zarco Tak Salip BagnaiaFrancesco Bagnaia beraksi di lintasan basah. (motogp.com)

Di sisi lain, Francesco Bagnaia yang mendapatkan tambahan 16 poin mengatakan bahwa ia berusaha keras untuk bertahan. Ia mengerem sekeras dan selambat mungkin agar Zarco tak punya kesempatan untuk menyalipnya. Usaha yang akhirnya berhasil.

“Aku yakin Zarco mencoba untuk melakukan beberapa gerakan (untuk menyalip). Aku hanya mencoba melakukan pengereman sebaik mungkin. Aku pikir ini sedikit membantuku. Karena jika Zarco lebih cepat, ia pasti sudah menyalipku jika itu bukan manuver yang berisiko,” kata Bagnaia dikutip The Race.

Ajang Grand Prix 2022 menyisakan tiga seri balap. Tinggal Sirkuit Phillip Island, Sepang, dan Ricardo Tormo yang belum disambangi paddock MotoGP. Pada balapan berikutnya, mampukah Ducati tetap unggul?

Baca Juga: Bos Pramac Racing Ingin Johann Zarco Bertahan di Ducati

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya