Collin Veijer Mengukir Sejarah di Moto3, Kebanggaan Belanda

Pole position pertama untuk Belanda sejak 1999

Belanda adalah negara penting di kalender balap MotoGP. Sejak 1949, tahun awal digelarnya ajang Grand Prix, Belanda selalu jadi langganan tuan rumah. Hanya sekali pada 2020 saja negara yang mengandalkan Sirkuit Assen ini tak menghelat balapan lantaran adanya pandemi Covid-19.

Kendati penting secara lokasi, Belanda tak punya banyak pembalap mumpuni. Namun, ada satu asa baru yang muncul. Pembalap mudanya yang bernama Collin Veijer baru-baru ini memberi kejutan.

Collin Veijer merupakan rookie di kelas Moto3 musim 2023. Pembalap kelahiran 19 Februari 2005 ini berseragam tim Liqui Moly Husqvarna Intact GP. Sebelum masuk Moto3, Veijer cukup berprestasi. Ia menjuarai European Championship MiniGP 50 musim 2017 dengan memenangi semua balapan. Ia pun seorang runner-up Red Bull Rookies Cup musim 2022.

Seperti apa kejutan yang diberikan Coolin Veijer kepada publik Belanda di Moto3? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Collin Veijer cetak pole position pertama bagi Belanda setelah puluhan tahun lalu

Collin Veijer Mengukir Sejarah di Moto3, Kebanggaan BelandaCollin Veijer beraksi di Sirkuit Red Bull Ring. (instagram.com/collinveijerofficial)

Sebagai seorang rookie, Collin Veijer tak diganjar ekspektasi tinggi. Maklum saja, tugas seorang pembalap debutan adalah beradaptasi untuk menguasai motor, lintasan, dan peta persaingan kejuaraan. Namun, Veijer berhasil memberikan performa lebih pada musim pertamanya.

Itu terjadi di seri Moto3 Austria. Tepatnya pada sesi kualifikasi yang digelar di Sirkuit Red Bull Ring.  Veijer merebut pole position pertamanya di ajang Grand Prix dengan mencetak waktu 1 menit 41,486 detik.

Raihan pole position ini menarik. Pasalnya, ini adalah pole position pertama yang direbut pembalap Belanda di kelas ringan sejak 1990. Sedangkan secara keseluruhan di semua kelas, ini adalah pole position pembalap Belanda sejak 1999.

Pada 1990, pembalap Belanda terakhir yang jadi polesitter di kelas 125cc adalah Hans Spaan. Ia meraihnya di Sirkuit Phillip Island, Australia. Pada 1999, Jurgen Van den Goorbergh jadi polesitter di kelas premier saat melakoni kualifikasi di Sirkuit Brno, Republik Ceko.

2. Hanya ada tiga pembalap Belanda di kejuaraan dunia Grand Prix musim 2023

Collin Veijer Mengukir Sejarah di Moto3, Kebanggaan Belandapotret Collin Veijer (instagram.com/collinveijerofficial)

Collin Veijer memang merebut pole position di seri Austria. Sayangnya, pembalap yang mengidolakan Fabio Quartararo ini harus puas finis di posisi ke-4. Ia terpisah jarak 0,136 detik dari dari Deniz Oncu, Daniel Holgado, dan Ayumu Sasaki yang finis di posisi podium. Bagi rookie, hasil tersebut sudah termasuk impresif.

Veijer satu-satunya pembalap asal Belanda di kelas Moto3. Namun, ia bukan satu-satunya pembalap Belanda di kejuaraan dunia musim 2023. Di kelas Moto2, ada Bo Bendsneyder (Pertamina Mandalika SAG) dan Zonta van den Goorbergh (RW Racing GP).

Bo Bendsneyder sempat tampil mengesankan pada awal musim. Ia merebut podium saat beraksi di Sirkuit COTA dengan finis di posisi ke-3. Sementara itu, Zonta van den Goorbergh masih belum tampil maksimal.

3. Belanda sempat punya pembalap pemenang dan juara dunia

Collin Veijer Mengukir Sejarah di Moto3, Kebanggaan Belandapotret Collin Veijer (instagram.com/collinveijerofficial)

Jika ditilik sejarahnya, Belanda memang tak punya banyak pembalap mumpuni. Meski begitu, bukan berarti tak ada pembalapnya yang pernah jadi pemenang. Di kelas paling ringan, bahkan ada beberapa yang menjadi juara dunia.

Hans Spaan adalah pembalap pemenang. Secara total, ia mengemas sembilan kemenangan. Spaan juga merupakan dua kali runner-up kejuaraan dunia kelas 125cc.

Di kelas 250cc, ada Wilco Zeelenberg yang pernah memenangi balapan kelas intermediate. Zeelenberg pernah menang pada balapan di Sirkuit Nurburgring musim 1990. Sementara itu, di kelas premier, ada tiga pembalap Belanda yang pernah menang balapan. Mereka adalah Wil Hartog (5 kali menang), Jack Middelburg (2 kemenangan), dan Boet van Dulmen (1 kemenangan).

Dua orang pembalap Belanda lain pernah jadi juara dunia di kelas yang paling ringan. Pada dekade 1970-an, Jan de Vries merebut gelar juara dunia kelas 50cc musim 1971 dan 1973. Tahun berikutnya pada 1974, giliran Henk van Kessel yang meraihnya.

Meski tak segemilang negara lain, Belanda bisa berbangga dengan pencapaian dan sejarahnya di MotoGP. Apalagi ada Collin Veijer yang masih muda dan punya banyak waktu untuk berkembang. Di masa depan, prestasi apa yang bakal diraih Veijer, ya?

Baca Juga: Kisah Deniz Oncu yang Sukses Merebut Kemenangan di Moto3, Puas!

Ryan Budiman Photo Verified Writer Ryan Budiman

Hola... jadipunya.id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Atqo

Berita Terkini Lainnya