Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Salah Strategi Buat McLaren Gagal Menang di F1 GP Qatar 2025

Lando Norris saat menjalani pekan balap GP Italia 2025
Lando Norris saat menjalani pekan balap GP Italia 2025. (commons.wikimedia.org/ Eustace Bagge)
Intinya sih...
  • McLaren melepas kesempatan meraih kemenangan karena tak manfaatkan periode safety car untuk melakukan pergantian ban
  • Zak Brown dan Andrea Stella mengakui McLaren melakukan kesalahan strategi pada balapan utama GP Qatar 2025
  • Lando Norris dan Oscar Piastri menyoroti strategi McLaren yang berujung kegagalan meraih kemenangan di GP Qatar 2025
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Balapan utama Formula 1 GP Qatar 2025 seharusnya menjadi momentum penting bagi McLaren mengamankan hasil terbaik. Oscar Piastri dan Lando Norris menempati posisi start di baris terdepan dalam balapan yang digelar pada Minggu (30/11/2025) malam WIB. Sayangnya, Max Verstappen yang justru naik podium tertinggi.

McLaren mengakui telah mengambil keputusan yang salah perihal strategi balap. Padahal, kans untuk menutup balapan dengan torehan bagus sempat berada dalam genggaman mereka. Lantas, kesalahan seperti apa yang menyebabkan McLaren tak berhasil membukukan kemenangan?

1. McLaren melepas kesempatan meraih kemenangan karena tak manfaatkan periode safety car untuk melakukan pergantian ban

McLaren punya modal bagus saat menghadapi balapan utama GP Qatar 2025. Oscar Piastri berhasil meraih pole position dan Lando Norris menempati posisi start kedua. Situasi tersebut memperbesar peluang McLaren menorehkan kemenangan di Lusail International Circuit.

Piastri bisa memangkas jarak poin dari Norris agar perebutan gelar juara berlanjut di GP Abu Dhabi. Itu dapat terjadi apabila Piastri meraih kemenangan atau setidaknya finis di depan Norris. Di sisi lain, kemenangan akan membuat Norris menyegel titel juara Formula 1 untuk pertama kalinya tanpa perlu menunggu seri pemungkas.

Selepas lampu start padam, Piastri langsung memimpin balapan. Sementara itu, Norris justru melorot ke posisi ketiga setelah disalip Max Verstappen. Pada lap ketujuh, bendera kuning berkibar setelah Nico Huelkenberg berkontak dengan Pierre Gasly di tikungan pertama. Insiden tersebut menyebabkan safety car masuk untuk memandu jalannya balapan.

Situasi tersebut dimanfaatkan sejumlah pembalap untuk melakukan pergantian ban. Salah satu yang melakukannya adalah Max Verstappen yang berganti menggunakan ban medium baru. Di lain pihak, Piastri dan Norris tetap berada di trek hingga balapan kembali berjalan normal pada akhir lap kesepuluh.

Piastri baru melakukan pergantian ban kepada jenis medium pada lap 24. Berselang satu lap, Norris masuk ke pit untuk mengganti ban kepada jenis yang sama. Alhasil, posisi pimpinan balapan berpindah tangan kepada Verstappen.

Pada akhir lap 32, Verstappen mengganti ban kepada jenis hard sehingga kembali menempati posisi ketiga setelah keluar pit lane. Setelah itu, Piastri melakukan pit stop kedua pada lap 42 dan Norris menjalani hal yang sama pada lap 44. Piastri dan Norris sama-sama mengganti ban kepada jenis hard. Keadaan tersebut kembali menempatkan Verstappen sebagai pemimpin balapan.

Verstappen terus berada di posisi terdepan hingga akhir balapan. Pembalap Red Bull itu finis di depan Piastri dengan keunggulan 7,995 detik atas Piastri. Meski sempat melorot ke posisi kelima setelah pit kedua, Norris melintasi garis finis di posisi keempat setelah menyalip Kimi Antonelli pada lap pemungkas.

2. Zak Brown dan Andrea Stella mengakui McLaren melakukan kesalahan strategi pada balapan utama GP Qatar 2025

Kegagalan McLaren mengamankan kemenangan pada balapan utama GP Qatar 2025 langsung menuai respons Zak Brown. CEO McLaren Racing itu mengakui pihaknya mengambil strategi yang salah saat periode safety car. Brown menyebut timnya tidak mau ambil risiko untuk mengubah keputusan yang sudah ditetapkan sebelum balapan. Walau begitu, Brown menegaskan timnya akan belajar dari kesalahan sebelum menghadapi GP Abu Dhabi.

"Kami membuat keputusan yang salah. Kami merasa bersalah terhadap Oscar Piastri dan Lando Norris. Piastri benar-benar sempurna sepanjang akhir pekan ini. Jadi, kami mengecewakan mereka," kata Zak Brown dilansir Formula 1.

"Kamu menang dan kalah sebagai sebuah tim, tetapi ini jelas bukan momen yang bagus. Penilaian kami terhadap safety car yang keluar pada lap tersebut jelas salah. Jadi, kami akan kembali dan mempelajarinya. Tidak ada yang bisa kami lakukan saat ini," sambungnya.

Tak hanya Brown, Andrea Stella juga kecewa atas hasil yang diperoleh McLaren di GP Qatar 2025. Kepala tim McLaren itu meminta timnya tak mengulangi kesalahan saat menjalani balapan pemungkas di Abu Dhabi. Di sisi lain, Stella memuji performa Piastri dan Norris sepanjang pekan balap di Lusail International Circuit.

"Kami kecewa karena kehilangan poin dengan cara yang cukup signifikan pada dua balapan terakhir. Pembalap kami melakukan pekerjaan yang sangat baik. Jika ada yang perlu dibenahi, maka itu adalah tim yang harus meningkatkan kinerjanya dan memastikan memberikan kesempatan kepada pembalap memanfaatkan keahlian balap mereka yang luar biasa. Kami perlu melihat ke depan, mempelajari semuanya dari balapan, mempersiapkannya, dan tetap percaya diri," jelas Andrea Stella dikutip Formula 1.

3. Lando Norris dan Oscar Piastri menyoroti strategi McLaren yang berujung kegagalan meraih kemenangan di GP Qatar 2025

Lando Norris ikut bersuara atas kegagalannya meraup kemenangan di GP Qatar 2025. Ia tak menemukan adanya masalah pada mobil MCL39 miliknya. Norris hanya menyayangkan strategi timnya yang tidak memanfaatkan adanya safety car untuk melakukan pergantian ban.

"Mobilnya bagus. Oscar Piastri finis kedua dan tampil sangat cepat. Tidak ada yang perlu dikeluhkan. Hanya saja, strategi kami kurang tepat karena mobil tercepat kedua selalu sedikit lebih buruk dan membuat kami kalah hari ini. Itu bukan karena kami adalah mobil kedua, tetapi kami seharusnya tidak melakukan itu," papar Lando Norris dilansir Formula 1.

Oscar PIastri turut menyampaikan kekecewaan usai balapan. Pembalap berpaspor Australia itu menilai dirinya punya kesempatan mendulang kemenangan. Sayangnya, hal tersebut pupus lantaran strategi tim yang membuat Piastri melakukan pergantian ban pada situasi balapan normal.

"Sejujurnya, itu sangat menyakitkan. Rasanya seperti diriku telah menjalani pekan balap terbaik yang pernah aku alami. Jadi, tidak mendapatkan hasil tersebut sungguh mengecewakan," ucap Oscar Piastri dikutip Formula 1.

"Jelas kami tak melakukannya dengan benar kali ini. Aku menjalani balapan sebaik mungkin secepat yang diriku bisa lakukan. Namun, itu tak terjadi. Setelah dipikir-pikir, cukup jelas hal yang seharusnya kami lakukan. Aku yakin kami akan membahasnya sebagai sebuah tim," pungkasnya.

Norris masih menduduki puncak klasemen pembalap lewat perolehan 408 poin. Ia unggul 16 poin atas Piastri yang melorot ke posisi ketiga. Seri pamungkas di GP Abu Dhabi pada 5--7 Desember 2025 menjadi momen penting yang tak boleh terlewat. Sebab, penentuan gelar juara akan terjadi di Yas Marina Circuit. Siapa yang bakal menutup musim sebagai juara? Menarik untuk ditunggu bersama!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us

Latest in Sport

See More

Salah Strategi Buat McLaren Gagal Menang di F1 GP Qatar 2025

02 Des 2025, 10:22 WIBSport