Jakarta, IDN Times - Dalam beberapa dekade terakhir, basket mulai berkembang di dunia. Banyak atlet-atlet ciamik bermunculan. Namun, itu semua tak berarti bagi Amerika Serikat (AS). Mereka tetap meraih emas Olimpiade cabang olahraga (cabor) ini.
Terbaru, tim basket AS berhasil mengalahkan Prancis dengan skor 98-87 di final basket Olimpiade 2024 Paris. Meski harus bersua tim tuan rumah yang tangguh, mereka tetap berdiri tegak dan menjadi raja basket dunia.
Usai kegagalan memalukan di Olimpiade 2004, basket AS berbenah dan mulai menancapkan dominasi di Olimpiade 2008. Berbekal nama-nama macam Dwayne Wade dan Kobe Bryant saat itu, mereka meraih emas.
Selepas emas di Olimpiade 2008, tim basket AS melanjutkan tradisi ini pada 2012, 2016, dan 2020. Khusus di 2024 ini, tim basket AS menggeliat dan meraih emas usai hasil kurang memuaskan di Piala Dunia Basket 2023.
Tim basket AS memang sangat superior di Olimpiade. Selain lima emas beruntun dalam lima Olimpiade terakhir, mereka jadi pengepul emas terbanyak dari cabor basket dalam 21 Olimpiade terakhir.
Sejak 1936 silam, total AS sudah meraih 17 emas Olimpiade, termasuk tujuh emas beruntun mulai 1936 sampai 1968, tiga emas beruntun mulai 1992 sampai 2000, dan tentu lima emas beruntun mulai 2008 hingga 2024.
Hanya empat kali tim basket AS gagal emas di Olimpiade. Pada 1972, mereka meraih perak usai kalah dari Uni Soviet di final. Pada 1986, mereka meraih perunggu usai kalah dari Uni Soviet di semifinal. Pada 2004, mereka dapat perunggu usai kalah dari Argentina di semifinal.
Dengan catatan ini, plus kemenangan atas Prancis di final Olimpiade 2024, pelatih tim basket AS Steve Kerr mengaku senang. Dia mengakui basket sudah jadi olahraga global, tetapi dia tetap melihat dominasi AS yang tak tergoyahkan.
"Saya rasa basket sekarang sudah jadi olahraga yang lebih global, dan banyak pemain hebat bermunculan. Namun, entah kenapa, rasanya Amerika Serikat tetap memiliki pemain terhebat yang bisa meraih emas Olimpiade," kata Kerr, dilansir ESPN FC.