Ancaman Sanksi Menanti Klub IBL yang Masih Menunggak Gaji

Permasalahan gaji di IBL harus segera diselesaikan

Jakarta, IDN Times - Perbasi rupanya tidak tutup mata soal kasus tunggakan gaji yang menimpa beberapa klub basket di Indonesia. Mereka bakal berkolaborasi dengan Indonesian Basketball League (IBL) untuk menangani perkara tunggakan gaji ini.

"Kita sudah panggil IBL untuk mempertanyakan bagaimana langkah dari IBL. Karena ini penting, kalau kita biarkan satu klub, nanti khawatirnya yang lain-lain begitu juga," ujar Sekjen Perbasi, Nirmala Dewi, di Jakarta, Senin (7/8/2023).

1. Perbasi dan IBL akan panggil klub yang bermasalah soal gaji

Ancaman Sanksi Menanti Klub IBL yang Masih Menunggak GajiKetua Umum Perbasi, Danny Kosasih. (indonesiabasketball.or.id)

Nirmala mengungkapkan, dalam waktu dekat Perbasi dan IBL akan memanggil klub yang bermasalah soal gaji. Salah satu klub yang akan mereka ajak berdiskusi adalah Bima Perkasa Yogyakarta.

"Jadi kita komunikasi, IBL juga akan panggil BPJ (Bima Perkasa). Kita tunggu, mudah-mudahan dalam waktu dekat segera. Karena tanggung jawab pemain, pelatih, semua, itu kita harus peduli dan juga memperhatikan mereka," kata Nirmala.

Baca Juga: 3 Fakta Menarik Keberhasilan Prawira Bandung Juara IBL 2023

2. IBL memantau kondisi pemain klub yang tertunggak gajinya

Ancaman Sanksi Menanti Klub IBL yang Masih Menunggak GajiKonferensi pers Final IBL 2021, Pelita Jaya vs Satria Muda. (dok. IBL)

Sementara itu, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengaku terus memantau kondisi para pemain yang tertunggak gajinya. Mereka memantau progres pembayaran gaji para pemain yang belum terbayar.

"Kemarin juga sempat ngobrol sama pemainnya. Kita tanya perkembangannya bagaimana. Kami juga tanya pemainnya, kita setiap hari ditanya terus. Owner (klub yang menunggak) juga setiap hari kita follow-up terus," ujar Junas.

3. Ancaman sanksi menanti

Ancaman Sanksi Menanti Klub IBL yang Masih Menunggak GajiBrandone Francis, pemain Prawira Bandung. (iblindonesia.com)

Ketua Umum Perbasi Danny Kosasih berkata, sanksi menanti klub-klub IBL yang masih menunggak gaji. Dia pun ingin sebelum IBL 2024 nanti bergulir, permasalahan gaji sudah selesai.

"Perbasi berharapnya begini. Sebelum IBL mulai, harus selesai masalahnya. Kalau gak, klub itu jangan ikut. Jangan nanti boleh mundur dulu. IBL mulai, harus selesai. Kalau dia tidak selesai, berarti dia tidak standar masuk IBL lagi," ujar Danny.

Senada dengan Danny, Junas juga berkata bahwa ada regulasi yang mengatur soal penunggakan gaji oleh klub. Ada ancaman klub-klub macam itu tak diizinkan lagi berkompetisi di IBL.

"Ada peraturannya. Ada bunyinya (regulasinya). Kita kan mesti hati-hati juga. Bunyinya kan ada tuh kalau tiga sampai empat bulan ke atas tidak menyelesaikan, itu ada potensi untuk dicabut (tak boleh ikut IBL). Kita harus ikut aturan," kata Junas.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Indonesia Arena, Venue Piala Dunia Basket 2023

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya