Jalur Sutra Pertamina Lubricants dan VR46 Racing Team

Roh Pertamina Enduro VR46 Racing Team adalah Rossi

Jakarta, IDN Times - "Tak akan ada satu pun kesuksesan yang diraih jika main aman," kata legenda MotoGP, Valentino Rossi.

Kalimat mutiara itu bak menjadi ilham dari VR46 Racing Team, tim yang digawangi oleh Rossi, karena bakal menyambut era baru. Per 1 Januari 2024, tepat ketika tahun baru, VR46 bakal berkolaborasi dengan salah satu raksasa pelumas asal Indonesia, Pertamina Lubricants.

Kerja sama antara Pertamina Lubricants dan VR46 berdurasi tiga tahun. Dengan begitu VR46 Racing Team akan berubah nama menjadi Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

Ini menjadi kali pertama VR46 bekerja sama dengan salah satu brand otomotif di Indonesia. Kerja sama yang tentunya bakal memberikan dimensi baru terhadap bisnis VR46.

Tak cuma itu, Pertamina Lubricants juga menapaki petualangan bersama salah satu raksasa MotoGP dunia, yang bisa saja meningkatkan daya saing di level internasional.

"Menyambut Pertamina Lubricants, yang menjadi title partner VR46 Racing Team selama tiga musim, menjadi jalan krusial dalam sejarah tim. Sebuah kerja sama yang penting dan kemajuan dalam mencapai target kami," kata Direktur Tim VR46, Alessio Salucci, lewat surat elektroniknya kepada IDN Times, Sabtu lalu (16/12/2023).

Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Werry Prayogi, merasa begitu puas bisa bekerja dengan VR46. Sebab, kolaborasi dengan VR46 bisa membuka akses lebih luas dalam misi Pertamina Lubricants untuk ekspansi ke pasar internasional.

"Kerja sama antara Pertamina Lubricants dan VR46 Racing Team adalah langkah strategis untuk memperluas visi kami menjadi juara di industri pelumas. Ini merupakan bukti bahwa VR46 Racing Team dan Valentino Rossi menaruh kepercayaan yang tinggi pada kualitas internasional Pertamina Enduro," ujar Werry.

Uccio (sapaan akrabnya) mengakui kerja sama dengan Pertamina Lubricants merupakan sinergi yang harmonis. Sebab, baik VR46 dan Pertamina Lubricants memiliki kesamaan visi dalam motorsport.

"Ini merupakan sinergi baru. Kami tak cuma berbagi ambisi yang sama, tapi dua basis fans terbesar dan paling loyal di MotoGP," ujar Uccio.

Menarik ketika Uccio menyebut basis fans terbesar dan paling loyal di MotoGP. Tentunya, ini tak bisa dilepaskan dari kehadiran Rossi, inisiator VR46 serta idola dari banyak fans MotoGP di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Lubricants Nantikan Tuah Diggia di VR46

Popularitas Rossi yang abadi

Jalur Sutra Pertamina Lubricants dan VR46 Racing TeamVR46 Academy (instagram.com/vr46ridersacademyofficial)

Nah jika mau bicara jujur, mari kita tanya dulu dalam diri ini, apa yang ada di benak jika mendengar atau membaca VR46? Pastinya kamu ingat dengan Rossi bukan?

Brand ini memang sudah lekat dengannya, karena begitu eksis lebih dari dua dekade. Terlebih, dari segi desain logo, VR46 tak melepas elemen warna khas ala Rossi selama berkarier di dunia motosport.

Popularitas Rossi yang abadi tak ditampik oleh salah satu kelompok fansnya, FCVR Indonesia. Presiden FC Valentino Rossi Indonesia, Endi Effendi, kepada IDN Times, menyatakan meski Rossi sudah pensiun, loyalitas fansnya tak akan menurun.

Itu karena, sosok Rossi yang unik, berbeda dengan pembalap lain karena memiliki daya tarik. Bahkan, dia bersama FCVR yang berdiri sejak 2014 itu sepakat, jarang pembalap di masa sekarang mampu menyamai gaya flamboyan milik idolanya.

"Dia memiliki jiwa seorang entertainer. Setuju, brand VR46 begitu eksis hingga sekarang, meski Rossi sudah pensiun dari MotoGP. Buktinya, setiap seri MotoGP, masih banyak yang memakai aksesoris VR46," ujar Endi.

Bicara Rossi, tentu membahas nilai jual, prestasi, dan inovasinya, dalam MotoGP. Rossi memang begitu berkharisma. Dia merupakan cerminan pembalap modern di MotoGP karena mampu "menjual diri" dalam berbagai lini. Ibaratnya, di era hampir bersamaan, ketika sepak bola memiliki David Beckham, maka balap motor punya Rossi dengan perubahan yang dibawanya.

Memang, kehadirannya pada 1996 sebagai rookie, belum terlalu disorot. Tapi, ketika Rossi mulai berseteru dengan Max Biaggi, kamera terus mengarah kepadanya. Teriakan Biaggi terhadapnya di Suzuka pada 1997, membuat Rossi mulai menjadi media darling lantaran perseteruannya begitu panas.

"Cuci dulu mulutmu ketika membicarakan saya," teriak Biaggi ke Rossi di salah satu restoran Suzuka.

Dari situ, rivalitas Rossi dan Biaggi begitu panas. Media mengamati bagaimana keduanya bersaing di atas lintasan.

Tentu, yang paling dikenang dari persaingan keduanya adalah pada musim 2001, ketika kelas 500cc mau diganti menjadi MotoGP. Kala itu, Rossi berhasil jadi juara dan gelar ini ternyata sangat monumental buatnya.

"Saya dan Biaggi saat itu bertarung demi memperebutkan gelar terakhir di kategori tersebut. Itu menjadi kesempatan pertama, sekaligus satu-satunya bagi saya demi memenangkan gelar yang diidamkan," kata Rossi dalam otobiografinya berjudul What If I Had Never Tried It.

Setelah kemenangan itu, Rossi makin berkembang. Dia semakin dewasa dan kian menarik perhatian publik. Hingga akhirnya di 2005, Rossi menemukan teknik baru, leg wave, yang membantunya dalam bermanuver untuk melewati Gibernau. Dengan teknik ini, Rossi mampu berjaya selama 24 tahun berkarier di balap motor, hingga mampu juara dunia sembilan kali.

Teknik itu pula berhasil menginspirasi para pembalap masa kini dan terus dikembangkan lewat berbagai trik lain. Dari sederet prestasi itu, Rossi terus mendulang popularitas. Tak cuma itu, bahkan MotoGP ikut terangkat karenanya. Ada idiom, "MotoGP besar karena Rossi pula".

"Selama olahraga ini berkembang, saya rasa kami diuntungkan dari popularitasnya selama bertahun-tahun. Namun, olahraga terus berkembang dan memunculkan talenta baru yang menjanjikan," ujar Direktur Yamaha, Lin Jarvis, dilansir Crash.

Baca Juga: Masa Depan VR46 dan Mengubah Tradisi Akademi

Warisan lewat VR46 Racing Team

Jalur Sutra Pertamina Lubricants dan VR46 Racing TeamInfografis Evolusi VR46 Racing Team (IDN Times/Aditya Pratama)

Rossi tak mau apa yang diraihnya dan gairah dalam motorsport hanya menjadi kenangan. Makanya, dia membuat warisan dengan membentuk VR46 Racing Team. Dimulai pada 2014, VR46 dibentuk dengan tujuan untuk mempromosikan talenta muda Italia.

Saat itu, memang Italia kekurangan pembalap yang bertalenta. Mereka kalah bersinar dari para rider muda Spanyol.

Kiprah VR46 dimulai dari dibentuknya akademi dan terjun dalam persaingan Moto3, baru tiga tahun kemudian masuk ke kelas Moto2. Gebrakan dimulai pada 2021, ketika VR46 debut di kelas MotoGP dengan menggandeng Esponsorama Racing. Baru pada musim 2022, VR46 tampil mandiri dengan mengisi slot yang ditinggalkan Esponsorama Racing.

Kehadiran mereka benar-benar jadi sebuah gebrakan baru di MotoGP. Berstatus tim yang masih hijau, VR46 ternyata mampu melejit.

Musim 2023 bisa dibilang menjadi yang tersukses selama tiga tahun kiprah VR46 di MotoGP. Pembalapnya, Marco Bezzecchi, finis di posisi tiga klasemen akhir. Sementara, secara tim, kolaborasi Bezzecchi dan Luca Marini membuat VR46 finis di posisi tiga, pencapaian tertinggi karena di musim 2021 dan 2022, hanya berakhir pada posisi delapan.

CEO VR46 Agency, Gianluca Falcioni, mengaku terkejut dengan perkembangan timnya. Sebab, perkembangannya begitu signifikan.

"Kami mulai semakin yakin untuk bersaing demi gelar juara di musim depan. Tapi, MotoGP selalu berkembang. Tim lain selalu berkembang. Maka dari itu, kami juga harus memperbaiki diri," kata Falcioni saat ditemui IDN Times di Senggigi, 14 Oktober 2023 lalu.

Pencapaian macam ini, jelas jika spirit VR46 memang terpengaruh dari inisiatornya, The Doctor. Peran Rossi memang cukup kental ketika membangun tim. Meski masih sibuk dengan karier balap mobilnya, Rossi terlibat aktif dalam hal teknis dan bisnis.

Itu terlihat ketika Rossi berperan dalam mencari pengganti Marini. Dia sampai menghubungi Fabio Di Giannantonio untuk bergabung dengan VR46.

Telepon dari Rossi justru menjadi kunci Diggia bergabung. Dia merasa tersanjung ketika mendapat telepon dari Rossi.

Meski hanya lewat sambungan telepon, pembalap 25 tahun tersebut merasa percakapannya dengan Rossi sangat berkesan. Dari sana, dia merasakan ada kepercayaan yang diberikan Rossi, membuatnya tersanjung.

"Selalu ada kekaguman terhadapnya. Tentu, dia adalah yang terbaik sepanjang masa. Saya selalu mengaguminya, apa yang mereka lakukan, dan itu mengapa kami membangun hubungan kecil, tapi selalu baik, antara saya dengan Valentino. Sekarang, saya berada di tim yang sama dan dia bos. Agak aneh, tapi hal yang menyenangkan," ujar Diggia dikutip Motosan.

Jalur sutra VR46 dan Pertamina

Jalur Sutra Pertamina Lubricants dan VR46 Racing TeamPertamina Lubricants resmi mensponsori VR46 Racing Team (Dok. VR46 Racing Team)

Dari segi bisnis, Rossi juga berperan besar terhadap jalinan kerja sama dengan Pertamina Lubricants. Dia menerima Pertamina Lubricants dengan tangan terbuka, bahkan responsnya begitu positif.

Kerja sama antara VR46 dengan Pertamina Lubricants bak membuka jalur sutra. VR46 tentu punya misi memperluas interaksi dengan fans di Indonesia, seperti yang sudah disinggung sebelumnya. Sementara, Pertamina Lubricants ingin memperluas pasarnya di level internasional.

Uccio mengakui kerja sama dengan Pertamina Lubricants seperti jembatan yang bisa menghubungkan antara VR46 Racing Team dengan fans di Indonesia. Meski sudah mendompleng nama besar Rossi, menurut Uccio, VR46 Racing Team harus diperkenalkan lebih luas di Indonesia.

Selain itu, Indonesia bisa menjadi fans hub di kawasan Asia Tenggara bahkan Asia. Apalagi, Indonesia menjadi tuan rumah dalam seri Pertamina Grand Prix of Indonesia di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika.

"Ini menjadi sebuah jembatan antara fans Italia dan semua yang mendukung kami dari Indonesia. Proyek jangka panjang ini melibatkan dua perusahaan berpengalaman di dunia motorsport dan kompetisi. Baik VR46 dan Pertamina Lubricants, ingin menularkan gairah dengan sudut pandang unik ke ratusan ribu fans di seluruh dunia," ujar Uccio.

"Dengan kesepakatan strategis macam ini, akhirnya kami makin dekat dengan fan base di Indonesia, negara yang selalu menyambut hangat kami," timpal Falcioni lewat surel kepada IDN Times, 16 Desember 2023.

Misi VR46 sebenarnya cukup mudah. Karena, sebenarnya modal sudah didapat dari loyalitas fans Rossi di Indonesia.

Endi menuturkan, anggota FCVR Indonesia sejauh ini memastikan diri, mendukung setiap anak asuh Rossi di VR46. Itu karena warisan sang idola harus diteruskan.

"Mayoritas fans Rossi akan mendukung anak asuhnya, terutama tim miliknya sekarang, yakni VR46 Racing Team. Tapi, tidak terlepas hanya pada tim, keseluruhan anggota VR46 Riders Academy kami selalu dukung," ujar Endy.

Hanya saja, dia belum melihat adanya pembalap dari VR46 Racing Team yang kemampuannya mendekati Rossi. Adapun jebolan VR46 Academy yang punya kualitas mumpuni, menurutnya sejauh ini baru Francesco Bagnaia.

Sementara, Falcioni melihat hal lain dari kerja sama dengan Pertamina Lubricants. Menurutnya, kolaborasi dengan Pertamina Lubricants tak cuma antara dua perusahaan, tapi juga Indonesia secara negara.

"Kami, secara strategis, bisa berevolusi dan menciptakan kesempatan 360 derajat antara VR46 dengan negara ini. Sejak pertemuan pertama dengan Pertamina, kami mengerti afinitas dari nilainya, visi yang sama dalam motorsport, dan pendekatan di kompetisi," ujar Falcioni.

"Tak ada kata yang pantas mendeskripsikan peran dan prestise Pertamina Lubricants di dalamnya. Daya tahan menjadi kunci, dua brand besar ini memiliki kolaborasi unik demi mendukung proyek kami," lanjutnya.

Werry juga merasa kolaborasi dengan VR46 meningkatkan nilai dari Pertamina Lubricants. Secara gamblang, dia memang tak menjelaskan berapa nilai investasi Pertamina Lubricants di VR46.

Namun, saat ditemui pada 14 Oktober 2023 lalu, Werry menyatakan ada potensi meningkatnya nilai pasar Pertamina Lubricants melalui kerja sama dengan VR46, bisa dua hingga tiga kali lipat.

Masuk akal, karena data dari RTR Sports, MotoGP bisa menarik 2,5 juta suporter di trek dengan rata-rata 100 ribu di setiap serinya. Sebanyak 83 persen penonton sadar dengan brand yang tersemat di dalam tim MotoGP. Kemudian, sekitar 63 persen fans cenderung membeli produk resmi MotoGP, tim, hingga sponsornya.

"Secara marketing value, bisa lebih dari dua sampai tiga kali lipat dari nilainya. Itu menurut konsultan kami," kata Werry.

Pertamina Lubricants memang menyasar pasar di Eropa lewat Italia, yang merupakan raksasa otomotif keempat di Eropa dan masuk dalam 20 besar dunia. Kerja sama dengan VR46, menjadi ujung tombak Pertamina Lubricants dalam bisnis pelumas di sepeda motor. Sementara, dalam memperluas pasar pelumasnya untuk mobil, Pertamina Lubricants juga bekerja sama dengan brand balap Italia lainnya, yakni Lamborghini Squadra Corse.

Dari dua kerja sama itu, Werry berani menjamin, pelumas yang diproduksi Pertamina Lubricants berkualitas tinggi. Bahkan, dia menyebut pelumas yang diproduksi Pertamina Lubricants, mendapat sambutan positif karena kualifikasinya luar biasa. Hal itu juga tak terlepas dari kualitas pelumas yang diproduksi Pertamina Lubricants.

Secara spesifik, Vice President Sales and Marketing Domestic Retail Automotive Pertamina Lubricants, Nugroho Setyo Utomo, menegaskan base oil yang dipakai oleh pihaknya dalam memproduksi pelumas merupakan kategori unggul.

"Kami itu punya base oil terbaik di dunia dari kilang di Dumai. Kami produksi dari 2008. Jadi, secara bahan baku, kami sudah lebih unggul. Biasanya kan ada yang Grup 1 dan sebagainya. Tapi, base oil kami langsung ke Grup 3 plus, yang menjadi salah satu terbaik dunia. Bahkan, untuk pasaran Eropa, khususnya Italia, ada yang bilang kami ini kualitasnya sudah sangat mumpuni," ujar Nugroho.

Lalu, ada potensi lain yang bisa digali dari kerja sama antara Pertamina Lubricants dengan VR46. Baik Werry dan Falcioni, sepakat ada ruang lain yang masih bisa dimanfaatkan demi menciptakan kesempatan baru dalam kerja sama.

Werry menuturkan, dalam aspek sporting, bukan tak mungkin ada rider muda Indonesia yang dikirim ke Tavullia, Italia, demi menimba ilmu di VR46 Academy.

"Itu bagian dari diskusi ya. Bukan tak mungkin. Ini bisa bagian dari eskalasi, mungkin saja ada dukungan dari Presiden. Tapi, ini kan cerita seorang Dirut, impian," kata Werry.

Dari segi teknis, Falcioni mengaku VR46 malah ingin mendapatkan sebuah pandangan terkait teknologi dalam pelumas yang diproduksi Pertamina Lubricants agar bisa mendongkrak kemampuan motor-motornya di lintasan.

"Saya mau menggarisbawahi, ini bukan kemitraan yang simpel. Tapi, kelahiran sinergi ini, di mana Pertamina Lubricants akan menciptakan pengetahuan, pengalaman, dan teknologi yang ada, demi performa terbaik di trek. Kami percaya, fondasi yang ada bisa mengaktivasi banyak proyek di dalam balapan dan bisnis secara keseluruhan," ujar Falcioni.

Berani keluar dari zona nyaman

Jalur Sutra Pertamina Lubricants dan VR46 Racing TeamPembalap VR46, Fabio Di Giannantonio. (Dok. Pertamina Lubricants).

Secara teknis, VR46 sebenarnya melakukan sebuah terobosan pula menyambut musim 2024. Untuk pertama kalinya, mereka menggaet rider di luar akademi VR46 demi mengendarai motornya.

Cabutnya Luca Marini, direspons oleh VR46 dengan mendatangkan Diggia. Ini tentunya jadi tak biasa, karena Diggia memang bukan murid asli Rossi.

"Kami mendatangkan Diggia karena menilai saat ini belum ada pembalap di akademi yang siap promosi dari kategori lebih rendah," begitu pernyataan resmi VR46 kepada IDN Times, yang dikirimkan lewat surel 16 Desember 2023.

Diggia juga sebenarnya sudah dilirik sejak seri di Qatar. Dengan kemenangannya di Qatar, manajemen VR46 semakin yakin untuk memilihnya menemani Marco Bezzechi.

Manajer Tim VR46, Pablo Nieto, menyatakan Diggia memang opsi yang paling masuk akal. Pengalaman dan rekam jejak Diggia menguatkan VR46 untuk merekrutnya. Apalagi, kemampuannya berkembang pesat dalam beberapa bulan terakhir.

"Ini memang pertama kalinya kami buka kesempatan kepada rider yang tak berlatih di akademi. Sekarang, waktunya kami mulai mendampinginya dan bekerja. Dia juga mengaspal bersama tim seperti Gresini. Mereka tim yang hebat dan kami terus mencari informasi lebih banyak agar bisa berkembang, naik level," kata Nieto dikutip DAZN

Pilihan ini juga didukung oleh Pertamina Lubricants selaku sponsor. Werry percaya pilihan VR46 tak salah dan Diggia bisa meledak karena performanya di akhir musim 2023 konsisten.

"Kami berharap ini mampu meningkatkan pencapaian Pertamina Enduro VR46 MotoGP Team musim depan. Kami melihat performa Fabio yang baik dan konsisten, terutama di sisa akhir musim. Kami optimistis dan antusias dengan kedatangannya," ujar Werry.

Perjalanan yang menarik dari VR46 dari segi sporting dan bisnis. Hanya dalam tiga tahun di kasta MotoGP, mereka sudah berevolusi menjadi kuda hitam yang mengancam. Dasarnya, semua terilhami dari citra Rossi sebagai seorang pemilik.

Baca Juga: Prospek VR46 yang Cerah Usai Tes MotoGP Pasca Musim 2023

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya