Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tex Winter, Peramu Triangle Offense di NBA 

mural Michael Jordan (unsplash.com/Mike Von)
mural Michael Jordan (unsplash.com/Mike Von)
Intinya sih...
  • Tex Winter, legenda bola basket, menciptakan sistem serangan revolusioner bernama triangle offense
  • Triangle offense mengutamakan pergerakan bola, kerja sama tim, dan pengambilan keputusan cerdas
  • Bersama Phil Jackson, Winter membantu Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers meraih gelar juara NBA dengan sukses menggunakan triangle offense
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nama Tex Winter kerap menjadi simbol inovasi sekaligus kegeniusan dalam merancang strategi di dunia bola basket. Sebagai peramu sistem serangan revolusioner bernama triangle offense, dia telah mengubah cara bola basket dimainkan di level tertinggi, terutama di NBA yang disebut-sebut yang terbaik di dunia.

Kisah hidup Tex Winter sendiri merupakan perjalanan yang luar biasa. Dari seorang pelatih di perguruan tinggi, dia mampu menjadi arsitek di balik dinasti-dinasti terbesar dalam sejarah NBA.

1. Sempat menangani Kansas State University dan menjadi kepala pelatih Houston Rockets

Tex Winter, yang lahir dengan nama asli Morice Fredrick Winter pada 25 Februari 1922, termasuk sosok legendaris di dunia bola basket. Karier kepelatihannya dimulai jauh sebelum menjadi terkenal di NBA. Winter pertama kali meniti karier sebagai pelatih di tingkat perguruan tinggi, termasuk di Kansas State University, tempatnya mengembangkan sistem permainan yang kemudian dikenal sebagai triangle offense.

Sebagai kepala pelatihKansas State, Winter membawa timnya ke Final Four NCAA 1958. Di sinilah dia mulai memperkenalkan filosofi permainan yang menekankan kepada pergerakan bola, kerja sama tim, dan pengambilan keputusan yang cerdas. Kesuksesan ini membuatnya dikenal sebagai salah satu pelatih dengan pendekatan strategis paling inovatif pada masanya.

Winter juga sempat menangani tim NBA sebagai kepala pelatih. Dia mengambil peran itu di Houston Rockets pada 1971--1973. Namun, Winter tidak berprestasi. Rekor menang-kalahnya di NBA bahkan 51-78.

2. Mengembangkan triangle offense yang terkenal pada 1990-an hingga 2000-an

Triangle offense atau serangan segitiga adalah sistem yang dirancang untuk menciptakan ruang dan fleksibilitas dalam menyerang. Sistem ini memungkinkan tiap pemain di lapangan untuk berkontribusi secara efektif, baik sebagai pengumpan, penembak, maupun pemotong. Tex Winter menciptakan sistem ini dengan tujuan memaksimalkan potensi tim melalui kerja sama dan pergerakan tanpa bola.

Dasar dari triangle offense adalah formasi segitiga yang melibatkan 3 pemain di 1 sisi lapangan yang sama. Biasanya di area tempat bola berada (strong side). Sementara itu, sisanya berada di sisi yang berlawanan (weak side). Formasi ini memberikan banyak opsi serangan dan memaksa pertahanan lawan untuk terus bergerak. Filosofi ini tidak hanya meningkatkan efisiensi serangan, tetapi juga menanamkan kedisiplinan dalam tim.

3. Sukses menemani Phil Jackson di Chicago Bulls dan Los Angeles Lakers

Nama Tex Winter makin bersinar ketika bergabung dengan Chicago Bulls pada akhir 1980-an sebagai asisten pelatih di bawah Phil Jackson. Bersama Jackson, Winter menerapkan triangle offense dengan sempurna, yang kemudian menjadi kunci dominasi Bulls pada era Michael Jordan. Sistem ini membantu mereka meraih enam gelar juara NBA pada 1991--1998.

Setelah sukses bersama Bulls, Winter melanjutkan perjalanannya ke Los Angeles Lakers untuk mengikuti Jackson. Triangle offense kembali membuktikan keampuhannya dengan membantu tim meraih lima gelar juara NBA. Itu terjadi pada era Shaquille O'Neal dan Kobe Bryant.

Tex Winter sendiri termasuk orang yang membuat Phil Jackson lebih banyak menggunakan Michael Jordan di posisi guard untuk meningkatkan serangan Chicago Bulls. Dia juga berpengaruh dalam membuat Kobe Bryant lebih banyak bekerja dalam sistem alih-alih bermain sendirian. Bryant bahkan menganggapnya sebagai guru.

"Kobe sering menemui Tex," kenang Phil Jackson. "Tex adalah orang yang mampu membuatnya mengerti untuk tetap berada dalam sistem, memperlambat tempo. Mereka menonton rekaman bersama selama berjam-jam. Mereka mengembangkan ikatan yang hebat."

Sejak itu, Winter tidak hanya diakui sebagai pelatih strategis, tetapi juga sebagai mentor yang menginspirasi generasi baru, baik untuk pelatih maupun pemain. Ini setidaknya datang dari bekas pemain sekaligus koleganya di dunia kepelatihan, Larry Weigel. Dia menyebut Winter orang yang detail sehingga ilmunya mudah diserap.

“Tex selalu fokus kepada detail, semua hal mendasar yang membuatnya menjadi pemain basket yang baik,” kata Larry Weigel, yang sempat bermain di tim Kansas State asuhan Winter dan menjadi asisten pelatih di sana, seperti dikutip NY Daily News. “Dia adalah guru yang luar biasa dan itulah salah satu alasan besar mengapa Phil Jackson mencintainya.”

Winter sendiri meninggal dunia pada 10 Oktober 2018. Hanya saja, warisannya tetap hidup di dunia bola basket. Triangle offense yang dia ramu masih dianggap sebagai salah satu sistem serangan paling revolusioner dalam sejarah NBA. Winter adalah bukti inovasi dan dedikasi bisa mengubah wajah sebuah olahraga.

Punya pengaruh yang besar, Tex Winter adalah contoh sempurna seorang pelatih yang bisa menjadi lebih dari sekadar pengajar teknik. Dia adalah seorang visioner yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah bola basket, yang sekaligus membuktikan strategi dan kerja sama tim akan membawa kesuksesan yang luar biasa. Warisannya terus menginspirasi generasi pemain dan pelatih masa kini dan mungkin masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us