Timberwolves Bikin NBA Diisi Juara Baru 6 Musim Beruntun

- Minnesota Timberwolves mengalahkan Denver Nuggets di semifinal Wilayah Barat, menandai kemungkinan adanya juara baru dalam NBA.
- Empat tim telah memastikan diri lolos ke final Wilayah, menandakan keseimbangan kompetisi dan absennya dominasi satu tim.
- Sejak 2019, tidak ada lagi tim yang sukses juara beruntun di NBA, menunjukkan perubahan dinamika persaingan dan kesempatan terbuka bagi semua tim.
Jakarta, IDN Times - Keberhasilan Minnesota Timberwolves mengalahkan Denver Nuggets di semifinal Wilayah Barat memberikan sebuah pencerahan. NBA akan diisi juara baru lagi dalam enam musim beruntun.
Saat ini, sudah ada empat tim yang memastikan diri lolos ke final Wilayah. Di Wilayah Barat, ada Timberwolves dan Dallas Mavericks yang akan saling beradu. Sedangkan di Wilayah Timur, Indiana Pacers akan melawan Boston Celtics.
Dengan hadirnya empat tim ini, NBA dipastikan tak akan lagi memiliki era dinasti. Hal itu sekaligus menunjukkan keseimbangan yang perlahan mulai tampak di kompetisi basket paling bergengsi di dunia itu.
1. Tak ada lagi tim juara beruntun di NBA

Sejak 2019, tak ada lagi tim yang sukses juara beruntun di NBA. Dominasi terakhir dipertontonkan oleh Golden State Warriors, saat dia menjuarai NBA secara dua kali beruntun pada 2017 dan 2018. Setelah itu, semua berubah.
Diawali keberhasilan Toronto Raptors juara pada 2019, NBA menghasilkan juara berbeda sampai 2023. Ada Los Angeles Lakers (2020), Milwaukee Bucks (2021), Golden State Warriors (2022), dan Denver Nuggets (2023) yang jadi juara.
Tak ada lagi tim-tim dominan macam Celtics dan Lakers era 80-an, Chicago Bulls era 90-an, hingga Lakes dan San Antonio Spurs era 2000-an yang menjadi dominan di NBA. Bahkan, keseimbangan ini sampai merembet ke juara Wilayah.
2. Juara Wilayah yang berbeda selama enam musim

Selain menghadirkan juara NBA yang berbeda, juara Wilayah Timur dan Barat NBA juga acap berbeda selama enam musim terakhir. Sejak 2019, juara bertahan begitu sulit masuk ke final Wilayah, yang berakibat gagalnya mereka mempertahankan gelar.
Ambil contoh Raptors. Setelah juara pada 2019, mereka kalah di semifinal Wilayah. Hal yang sama dialami Bucks pada 2022 (setelah juara 2021), Warriors pada 2023 (setelah juara 2022), dan Nuggets pada 2024 (setelah juara 2023).
Namun, jika bicara keikutsertaan di final Wilayah, Celtics dan Miami Heat adalah jagonya. Mereka bertemu di final Wilayah Timur secara dua musim beruntun, yakni pada 2022 dan 2023. Namun, pada akhirnya mereka tidak keluar sebagai juara.
3. Mulai meratanya kualitas tim di NBA

Di masa lalu, biasanya juara-juara NBA sudah bisa ditebak. Namun, seiring menyebarnya setiap talenta ke tim-tim yang ada di NBA, ditambah perubahan filosofi yang menekankan "roster-based formula" ketimbang big three, peta persaingan pun mulai merata.
Alhasil, sekarang NBA jadi kompetisi yang seimbang, karena tidak ada lagi tim yang mendominasi laiknya masa lalu. Kesempatan untuk siapa pun menjadi juara terbuka lebar, asal mereka bisa memaksimalkan roster yang ada dengan baik.