Jeka Saragih Bicara Debut di UFC dan Kerasnya Medan!

Simak cerita seru dari Jeka Saragih

Jakarta, IDN Times - Petarung asal Indonesia, Jeka Asparido Saragih bakal melakoni debutnya di Ultimate Fighting Championship (UFC), Minggu (19/11/2023). Lucas Alexander, petarung Brasil yang bakal menjadi ujian perdananya di Oktagon.

Jelang debut, Jeka Saragih bercerita banyak dengan IDN Times. Dia membicarakan soal persiapan debutnya, pentingnya belajar ilmu bela diri, serta memberikan motivasi kepada anak muda Indonesia yang memiliki minat untuk menjadi petarung.

Petarung asal Simalungun itu juga punya kisah jenaka soal kerasnya kehidupan di Medan. Ceritanya bikin susah menahan tawa. Penasaran apa obrolan Jeka Saragih dengan IDN Times?

https://www.youtube.com/embed/lpQIltq3M0k

1. Bang Jeka, bagaimana persiapan untuk melawan Alexander?

Sejauh ini berjalan dengan lancar, sesuai dengan game plan dari pelatih. Kita hanya fokus untuk menyesuaikan permainan saya sendiri dan ketika lawan ngajak take down kalau bisa saya keluar dan main di posisi atas.

2. Latihannya seperti apa? Katanya latihan di Amerika itu gila ya? Pernah enggak ngalamin titik terberat pas latihan?

Ya seperti apa yang kita sering kita lihat. Kalau pelatihan MMA di sini, gila sih memang gila. Makanya kemarin banyak cedera, kaya udah komplikasi. Tapi, ya enggak masalah.

Kalau ngalamin titik terberat, itu mah sudah sehari-hari kita alami. Karena kita kan langsung berbenturan sama partner latihan dan pelatih. Kadang juga cedera, tapi itu biasa saja. Karena, apa yang saya jalani sekarang, ya itu risikonya.

Jeka Saragih Bicara Debut di UFC dan Kerasnya Medan!Jeka Saragih (instagram/jekasaragih)

Baca Juga: Jeka Saragih Jadi Motivator 4 Petarung Indonesia Jelang Road to UFC 2

3. Bagaimana strategi nanti? Apakah mengincar kemenangan di ronde pertama? Kemarin sempat gonta-ganti lawan juga, itu ganggu persiapan?

Kalau target menang di ronde keberapa sih enggak ada. Tapi, ketika ada kesempatan di ronde satu, kita ambil. Kalau dapatnya di ronde kedua atau ketiga ya kita ambil juga.

Soal mengganggu, ya pasti mengganggu persiapan. Tapi, namanya petarung MMA itu sudah kita siapkan dari stand fighting dan ground fighting.

Bedanya itu cuma dari game plan saja. Karena kita tahu, lawan pertama itu basic-nya BJJ (Brazilian Jiu Jitsu), dan kedua kebanyakan juga BJJ dan ketiga bisa dibilang keseringan main striking.

Tapi, dia (Alexander) juga memiliki sabuk BJJ yang tinggi. Makanya, setiap lawan itu pasti berganti-ganti game plan, tapi itu gak masalah buat saya.

4. Menjadi petarung Indonesia pertama di UFC, merasa terbebani atau malah makin termotivasi? Lalu, apa yang membedakan Jeka dulu dan setelah masuk UFC?

Terbebani sih enggak ada, tapi kalau termotivasi iya. Karena harus membuktikan juga kan, saya itu layak buat bertarung di UFC

Yang membedakan dari diri saya,hanya latihannya saja yang lebih ketat. Kalau yang lain-lain enggak ada, ya seperti biasa saja.

Jeka Saragih Bicara Debut di UFC dan Kerasnya Medan!Jeka Saragih, petarung MMA asal Indonesia. (Dok. Mola)

Baca Juga: Jeka Saragih Tak Paksakan Diri Menang Cepat Atas Alexander

5. UFC mau digelar di Indonesia, apa harapannya?

Kalau menurut saya sih bagus banget, ya. Karena itu akan memotivasi anak-anak muda khususnya penggemar MMA di Indonesia. Petarung-petarung Indonesia juga akan termotivasi untuk berlatih biar bisa bertanding di UFC.

Apalagi, kedatangan UFC bisa memberikan pengaruh positif karena ajang ini sudah mendunia, penggemarnya banyak di seluruh dunia. Mudah-mudahan pemerintah Indonesia juga bisa menyambutnya dengan bagus.

6. Saat ini, promotor di Indonesia sudah banyak. Ada pesan buat mereka?

Menurut aku, bagus banget. Karena, kalau promotor semakin banyak, berarti ini kan pertanda kalau masyarakat Indonesia mulai menggemari olahraga bela diri. Kalau pemerintah bisa memberikan dukungan juga, itu jauh lebih bagus lagi.

Lebih banyak event di Indonesia, ya semakin memudahkan fighter Indonesia bertarung, menambah pengalaman biar bisa nembus kancah internasional.

Jeka Saragih Bicara Debut di UFC dan Kerasnya Medan!Petarung MMA Indonesia, Jeka Saragih, bikin KO jagoan Korea Selatan, Ki Won Bin (dok.Mola TV)

7. Dari kaca mata bang jeka, pemerintah sudah memberikan dukungan penuh buat MMA?

Kalau menurut saya pribadi, masih kurang. Bisa di bilang, MMA ini masih dibatasi dengan jam tayang. Contohnya, kayak di kampung aku itu kan gak ada jaringan, makanya semua orang di kampung ku itu pada sibuk cari wifi, mereka mau nyari wifi biar bisa nobar di kampung saya.

Jaringan internet di kampung saya itu susah, kalau TV lokal bisa menyiarkan (UFC), kan bagus. Gak mungkin kan satu kampung manjat pohon durian. Coba bayangin, nobar, tapi manjat di pohon durian, ini fakta lho bang, harus manjat dulu atau ke bukit-bukit yang tinggi untuk dapat jaringan. Itu handphone gak boleh goyang biar stabil.

8. Ada pesan gak biar stigma kalau MMA itu olahraga kekerasan bisa hilang?

Namanya olahraga itu keras, semua punya risiko tersendiri. Pernah kan pemain sepak bola hilang nyawa di lapangan? Semua olahraga itu punya risiko, cuma beda aja risikonya.

Ya memang, MMA ini kan langsung bersentuhan fisik karena bertarung, tapi kan jangan menilai pas bertarungnya saja. Lihat habis bertarung, petarung salaman dan berpelukan, nilai sportivitasnya itu yang diambil, jangan yang lain-lain.

Jeka Saragih Bicara Debut di UFC dan Kerasnya Medan!Jeka Saragih di konferensi pers jelang berangkat ke Amerika Serikat, Jumat (19/8/2022). (IDN Times/Tino).

Baca Juga: Jeka Saragih Akhirnya Debut di UFC, Catat Ini Jadwalnya!

9. Sebagai petarung, menurut bang Jeka belajar ilmu bela diri itu penting nggak?

Aduh, kalau bicara penting atau tidak itu sangat penting. Ambil contoh di kampung ku ya, di Medan, itu ada aja leher hilang dan sebagainya. Makanya, menurut saya bela diri itu penting mau cewek atau cowok.

Orang tua juga harus belajar bela diri, karena kita gak tau kan apa yang akan menimpa kita di jalan.

10. Bagaimana dengan dukungan Mola?

Dukungan dari Mola ya enggak gak bisa diucap dengan kata-kata, sih. Semua didukung, 100 persen, bahkan 1000 persen.

Aduh enggak tergambarkan lah, pokonya ke depannya didukung terus. Kalau masalah dukungan kaya gitu ya belum pernah kita alami. Waktu junior pernah jadi timnas wushu, tapi belum pernah dapat dukungan yang kayak diberikan Mola. Terbaik lah memang.

Baca Juga: Gaya Nyentrik Jeka Saragih Jelang Debut di UFC: Biar Seram!

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya