Perbasi Blak-blakan Soal Sulitnya Gelar Liga Basket Putri

Kompetisi kelompok umur jadi solusi terbaik dari Perbasi

Jakarta, IDN Times - Timnas Basket Putri Indonesia sudah dua kali mencetak sejarah pada tahun ini. Mereka berhasil meraih medali emas di SEA Games 2023 untuk pertama kalinya, dan promosi ke Divisi A Piala Asia FIBA 2023.

Prestasi itu dicapai tanpa adanya kompetisi. Karena itu, PP Perbasi didesak publik segera menghidupkan kembali Liga Basket Putri yang telah lama mati suri.

Ketua Umum Perbasi, Danny Kosasih punya pandangan lain. Federasi justru lebih tertarik menggulirkan kompetisi di kelompok umur, ketimbang liga profesional.

Menurutnya, ada akar masalah yang yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

1. Atlet basket putri masih di bawah standar

Perbasi Blak-blakan Soal Sulitnya Gelar Liga Basket PutriPebasket tim Sulawesi Selatan, Sabrina Ayu Risantia (tengah), berusaha melewati adangan pebasket Bali yakni Dewa Ayu Kusuma (kiri) dalam laga semifinal cabor basket 5x5 PON XX 2021 Papua yang berlangsung di GOR Basket Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Kamis 7 Oktober 2021. (PB PON XX PAPUA / Ady Sosetya)

Danny menyebut, talenta atlet basket putri masih minim. Jumlahnya terlalu sedikit untuk mengisi kuota pemain di liga profesional.

Tak pelak, Perbasi khawatir liga berjalan tidak kompetitif. Mereka tak mau kompetisi hanya didominasi satu atau dua tim, karena menimbulkan efek yang lebih buruk.

"Perbasi gak pernah berfikir untuk tidak mengadakan liga putri. Kasihan bangsa mu kalau liganya hanya pura-pura. Pemenang bisa ditebak dan kemenangannya dengan skor yang sangat telak. Itu tidak sehat," kata Danny Kosasih dalam jumpa pers, Senin (21/8/2023).

Baca Juga: Resep Timnas Basket Putri Cetak Sejarah di Asia

2. Kompetisi kelompok umur jadi siasatnya

Perbasi Blak-blakan Soal Sulitnya Gelar Liga Basket Putriilustrasi ring basket (pexels.com/Wendy Herrera)

Nah, kompetisi kelompok umur ini jadi alat untuk menggelorakan liga profesional. Atlet junior mendapat intensitas bertanding dan pengalaman sebelum nantinya naik kelas ke profesional.

"Kalau mau liga yang bagus, level pemain harus bagus juga. Kondisi kita yang saat ini minim talenta tidak bisa membentuk liga profesional. Tapi, liga junior dulu. Dari situ, kita bisa menarik minat yang banyak, pemain (berkualitas bertambah) untuk membentuk liga profesional," kata manajer Timnas Basket Putri, Christoper Tanuwidjaja.

3. Bentuk kompetisi U-18 hingga U-21

Perbasi Blak-blakan Soal Sulitnya Gelar Liga Basket PutriPebasket tim Sulawesi Selatan, Azizah Abas (tengah), berusaha mengadang pebasket Bali yakni Dewa Ayu Kusuma dalam laga semifinal cabor basket 5x5 PON XX 2021 Papua yang berlangsung di GOR Basket Mimika Sport Complex, Kabupaten Mimika, Kamis 7 Oktober 2021. (PB PON XX PAPUA / Ady Sosetya)

Rencananya, Perbasi bakal menggelar kompetisi untuk U-18, hingga U-20. Formatnya sedang digodok untuk segera digelar.

"Minggu depan, kami bahas bagaimana menciptakan liga U-18, U-19, U-20, U-21 supaya kalau ada yang bagus, bisa nyambung ke seniornya," ujar Danny Kosasih.

Baca Juga: Timnas Basket Putri Cetak Sejarah, Tembus Divisi A Asia

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya