Toto Wolff Sebut Sirkuit di Jeddah Bisa Menguntungkan Mercedes

Mercedes meraup hasil kurang memuaskan pada seri pembuka Formula 1 2023 di GP Bahrain. Kedua pembalap mereka tak mampu finis di posisi tiga besar.
Meski mengalami periode kurang oke, Mercedes masih menyimpan optimisme untuk balapan berikutnya di Jeddah, Arab Saudi. Toto Wolff, Team Principal Mercedes, menyebut Jeddah Corniche Circuit punya karakteristik yang bisa memberi keuntungan untuk timnya.
1. Mercedes gagal naik podium pada seri pembuka, jadi yang pertama sejak 2013

Mercedes gagal menempatkan pembalapnya di posisi tiga besar di GP Bahrain. Lewis Hamilton harus puas finis di posisi kelima, sedangkan George Russell menuntaskan balapan di posisi ketujuh.
Ini menjadi kali pertama tidak ada pembalap Mercedes yang naik podium pada seri pembuka Formula 1. Terakhir kali hal tersebut terjadi adalah pada 2013.
Saat itu, Nico Rosberg gagal finis karena mobilnya mengalami masalah elektrik. Di sisi lain, Lewis Hamilton yang memulai balapan di posisi ketiga melintasi garis finis di posisi kelima.
2. Konsep mobil W14 memengaruhi hasil Mercedes pada seri pembuka

Hasil kurang oke Mercedes salah satunya disebabkan konsep mobil W14 yang salah. Pihak tim telah mengakui hal tersebut dan berusaha memberi peningkatan pada mobil mereka.
Paket peningkatan akan diterapkan Mercedes paling cepat pada GP Emilia Romagna. Seri balap tersebut berlangsung pada 21 Mei 2023 mendatang.
3. Sirkuit Bahrain International Circuit berjenis rear-limited, jadi titik lemah W14

Selain konsep mobil, faktor sirkuit juga dinilai memengaruhi performa W14 ketika dipacu di atas lintasan. Hal tersebut disebabkan Jeddah Corniche Circuit punya karakteristik yang berbeda dibandingkan Bahrain International Circuit.
Melansir Racing News 365, permukaan trek Bahrain International Circuit sangat abrasif. Trek juga belum diaspal ulang sejak pertama kali dibangun menjelang menjadi tuan rumah Formula 1 pada 2004 silam.
Alhasil, ban mobil lebih rentan mengalami degradasi. Selain itu, zona pengereman dan akselerasi yang berat membuat Bahrain International Circuit masuk dalam kategori sirkuit rear-limited.
4. Penjelasan sirkuit rear-limited dan front-limited, sirkuit di Jeddah masuk yang mana?

Selain Bahrain, sirkuit Formula 1 yang tergolong rear-limited adalah Montreal (Kanada), Monako, dan Hungaroring (Hungaria). Perlu diketahui, sirkuit rear-limited adalah sirkuit yang memberikan beban paling besar pada ban belakang mobil ditinjau dari karakteristik sirkuit.
Di sisi lain, Jeddah Corniche Circuit termasuk sirkuit berjenis front-limited. Meski memiliki dua zona traksi dan pengereman berat pada tikungan pertama dan terakhir, sirkuit tersebut termasuk yang berjenis fast-flowing. Oleh karena itu, ban depan memiliki beban besar saat dipakai melibas sirkuit itu.
5. Toto Wolff yakin W14 bakal tampil lebih cepat di Jeddah yang berjenis sirkuit front-limited

Mercedes termasuk yang menyukai jenis sirkuit front-limited. Sirkuit berjenis tersebut selain Jeddah Corniche Circuit adalah Spa-Francorchamps (Belgia), Suzuka (Jepang), dan Silverstone (Inggris).
Menilik dari faktor tersebut, Toto Wolff berharap Mercedes bisa tampil lebih baik di GP Arab Saudi ketimbang saat GP Bahrain. Ia menilai W14 punya potensi tampil cepat saat pekan balap di Jeddah.
"Trek itu (Bahrain) sangat rear-limited. Aspalnya sangat abrasif. Itulah yang mungkin jadi titik terlemah mobil kami.
Jika Anda melihatnya dari sudut pandang tersebut, mungkin akan lebih baik saat di Jeddah. Aku tentu berpikir dalam hal trek front-limited, kami akan punya kecepatan yang jauh lebih baik," ujar Wolff.
Mercedes saat ini bertengger di posisi ketiga klasemen konstruktor lewat perolehan 16 poin. Mereka tertinggal 27 poin dari Red Bull yang berada di posisi puncak.