Viktor Axelsen Cerita Karier, Ambisi Emas Olimpiade, Rindu Istora

- Viktor Axelsen kembali hadir di Indonesia untuk mengikuti BDMNTN XL, sebuah turnamen dengan format unik yang selalu ditunggu penggemar.
- Axelsen berbagi pandangan soal target pribadinya dan keputusan besar dalam hidup, serta cerita tentang antusiasmenya di BDMNTN XL.
- Axelsen juga bercerita banyak hal mulai dari antusiasmenya di BDMNTN XL, pengalaman belajar bahasa Mandarin, hingga kisahnya membuat podcast demi memperkaya dunia badminton.
Jakarta, IDN Times - Nama Viktor Axelsen sudah tidak asing lagi di telinga pecinta bulu tangkis dunia. Pemain asal Denmark ini dikenal bukan hanya karena prestasi gemilangnya di level dunia, tetapi juga karena karismanya di dalam maupun di luar lapangan.
Peraih dua kali medali emas Olimpiade ini dikenal sebagai pemain "ngeyel" dengan determinasi, kerja keras, dan ambisi tinggi setiap mentas.
Kali ini, Viktor kembali hadir di Indonesia untuk mengikuti BDMNTN XL, sebuah turnamen dengan format unik yang selalu ditunggu penggemar. Bagi Viktor, ajang ini bukan sekadar pertandingan, melainkan juga kesempatan lebih dekat dengan fans.
Axelsen bahkan menyebut turnamen ini sebagai panggung untuk lebih ekspresif, berbeda dengan suasana turnamen resmi yang penuh tekanan.
Dalam wawancara eksklusif bersama IDN Times, Viktor bercerita banyak hal mulai dari antusiasmenya di BDMNTN XL, pengalaman belajar bahasa Mandarin, hingga kisahnya membuat podcast demi memperkaya dunia badminton.
Tak hanya itu, Axelsen juga berbagi pandangan soal target pribadinya dan keputusan besar dalam hidup. Semua cerita itu memperlihatkan sisi lain dari seorang juara yang tetap membumi meski berada di puncak karier.
Berikut hasil wawancara eksklusif IDN Times bersama BDMNT XL:
Seberapa antusias Anda untuk BDMNTN XL kali ini?

Saya sangat antusias bisa kembali untuk edisi BDMNTN XL tahun ini. Saya sudah ikut serta tahun lalu dan sangat menikmatinya. Jadi bisa kembali lagi tahun ini, saya benar-benar bersemangat dan menantikan untuk memberikan hiburan bagi para penggemar, sekaligus berharap bisa bermain bulu tangkis yang bagus juga.
Bagian mana yang paling Anda nantikan? Apakah 3 lawan 3 atau pertandingan tunggal 8 menit?
Keduanya. Saya berharap bisa main sedikit di 3 lawan 3 tahun ini. Untuk tunggal, tentu saya selalu menantikannya karena itu spesialisasi saya. Tapi bisa ikut di 3 lawan 3, saya benar-benar berharap bisa melakukannya tahun ini.
Tahun lalu, para penggemar bilang Anda lebih ekspresif di BDMNTN XL dibandingkan di Indonesia Masters atau Indonesia Open. Apakah benar begitu?
Ya, saya rasa itu benar. Di turnamen ini, Anda bisa sedikit lebih ekspresif di lapangan. Bisa lebih emosional dengan cara yang menyenangkan, sekaligus memberi hiburan bagi para penggemar. Dan saya ingin melakukan hal itu lagi tahun ini.
Selain bahasa Denmark, kamu bisa bahasa Inggris dan Mandarin juga. Kenapa kamu memilih belajar bahasa mandarin?

Betul. Saya mulai belajar Mandarin sekitar 10 tahun lalu karena saya sadar betapa besarnya bulu tangkis di China, khususnya di negara-negara berbahasa Mandarin.
Jadi, saya ingin membangun brand saya, memberi diri saya peluang baru, dan yang terpenting, kesempatan untuk berkomunikasi dengan banyak orang baru serta menjalin pertemanan.
Kami juga tahu sekarang Anda punya podcast. Mengapa memilih jadi podcaster?

Saya merasa beruntung bisa bekerja sama dengan CK (Dr. Chun Keat Yew) timnya, dan juga tim saya sendiri. Saya pikir penting sekali bagi dunia bulu tangkis untuk punya banyak konten.
Saya juga ingin berkontribusi untuk olahraga ini. Dengan format panjang seperti podcast, menurut saya itu sangat penting, dan saya senang bisa terlibat. Semoga banyak orang juga mau mendengarkan Average Not Average Podcast.
Apakah ada sosok tertentu yang ingin Anda undang ke podcast?
Saya ingin sekali mengundang beberapa pemain yang juga ikut BXL, bisa salah satu rekan tim saya seperti Fajar (Alfian) atau yang lain. Juga (Anthony Sinisuka) Ginting atau (Jonatan) Christie, pasti menyenangkan kalau bisa hadir di podcast.
Samu pernah bilang kesalahan pemain terlalu fokus meraih gelar, tak maksimal mencapai potensi diri. Bagaimana dengan kamu? Sudah di potensi maksimal?

Sulit untuk menjawabnya. Secara realistis, tentu masuk akal jika saya menargetkan medali lagi, bahkan emas di Olimpiade berikutnya. Tapi saya selalu berpikir bahwa saya harus melakukan segalanya untuk jadi pemain dan pribadi yang lebih baik.
Jadi, siapa tahu apakah saya sudah mencapai potensi penuh saya atau belum. Yang pasti saya akan terus berusaha semaksimal mungkin ke depan. Saya menantikan apa yang akan datang di masa depan.
Victor, keputusan terbaik apa yang pernah Anda ambil, baik sebagai pemain maupun pribadi?

Pertanyaan yang bagus. Saya rasa keputusan untuk selalu menetapkan target baru dan proses baru dalam mencapai target itu sangat penting.
Mungkin pindah ke Dubai setelah Olimpiade Tokyo juga merupakan keputusan yang sangat baik bagi saya.
Apakah itu baik secara pribadi maupun profesional?
Kalau dari sisi profesional, jelas itu keputusan bagus untuk permainan saya. Tapi secara pribadi, agak sulit dijawab. Bulu tangkis memang punya harga yang harus dibayar juga.
Warisan seperti apa yang ingin Anda tinggalkan?
Saya berharap bisa dikenang sebagai pemain yang selalu memberikan yang terbaik, yang selalu jujur pada dirinya sendiri, yang tetap membumi dan tidak berubah meskipun diberkahi dengan kesuksesan.
Apakah Anda menikmati olahraga lain selain bulu tangkis?
Tidak, sebenarnya tidak. Saya khawatir cedera, dan tubuh saya tidak bisa terlalu banyak melakukan olahraga lain.
Di BXL Anda menjadi tim di bawah kapten Greysia Polii. Apakah Anda sudah pernah bicara dengan beliau sebelumnya?

Ya, Greysia juga bagian dari tim tahun lalu. Jadi saya sudah mengenalnya dengan baik, dan saya yakin dia akan memimpin tim dengan baik.
Greysia juga bagian dari Komisi Atlet BWF. Apakah Anda pernah berbicara dengan beliau soal itu?
Sedikit, tidak banyak. Tapi saya pikir bagus sekali ada Komisi Atlet. Hanya saja, menurut saya, para pemain masih belum punya cukup kekuatan dalam hal itu.
BXL akan digelar di Istora. Tapi beberapa turnamen terakhir di Istora penonton semakin berkurang. Apakah Anda merindukan suasana penuh penonton penuh?

Oh, saya sangat merindukannya. Saya masih sangat ingat beberapa pertandingan saya di Istora. Pengalaman yang luar biasa. Saya harap akan banyak penonton datang di BDMNTN XL tahun ini.
Bisa Anda sampaikan undangan untuk para penggemar?
Halo semuanya. Saya tahu banyak dari kalian menikmati badminton lewat TV atau komputer, dengan cara apa pun kalian menontonnya.
Tapi saya sungguh ingin mengajak kalian datang langsung ke Istora. Saya janji kami akan menampilkan pertunjukan yang seru. Mari kita jadikan ini pesta badminton. Saya harap bisa bertemu kalian semua di sana. Sampai jumpa!
Terima kasih, Victor.
Kami lihat Anda biasanya membawa “cheerleader” spesial, Vega. Apakah dia ikut kali ini?
Sayangnya tidak. Karena ada masalah di bandara dan dia kurang sehat, akhirnya dia tidak bisa ikut.
Bagaimana dengan tim Anda tahun ini di BXL? Optimis bisa menang?

Saya cukup optimis tim kami bisa menang tahun ini. Jadi dukunglah Team Lightning.