Memahami Tingkat Kebisingan Mobil Formula 1

Memang sudah seharusnya berisik

Motorsport merupakan olahraga yang menghadirkan sensasi kebisingan ekstrem. Bahkan, mobil-mobil yang bertanding pada kejuaraan balap mobil elektrik Formula E bisa menghasilkan suara bising di kisaran 80 desibel. Menurut penuturan resmi Formula E, kebisingan yang dihasilkan mobil balap mereka tidak jauh berbeda dengan rata-rata kebisingan mobil jalan raya yang bernilai 70 desibel.

Melansir RNID, batas pendengaran manusia adalah 140 desibel. Batas tersebut dapat bervariasi karena perhitungannya berdasarkan pada tingkat kebisingan, durasi, dan frekuensi. Kejuaraan Formula 1 (F1) sendiri menyajikan aksi salip-menyalip jet darat yang memekakkan telinga. Coba kita memahami tingkat kebisingan mobil Formula 1 lewat ulasan berikut.

1. Kebisingannya mencapai lebih dari 100 desibel

Memahami Tingkat Kebisingan Mobil Formula 1megabintang F1, Max Verstappen (twitter.com/F1)

Sejak 2014, mobil balap Formula 1 mengandalkan mesin V6 berspesifikasi turbo 1,6 liter. Merujuk artikel yang dirilis FLOW RACERS, mobil generasi V6 mewujudkan suara bising yang bisa mencapai kira-kira 130 desibel. Catatan tersebut sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan mobil V8 yang merupakan generasi sebelumnya. Mobil F1 bermesin V8 mampu memuntahkan kebisingan yang bernilai kurang lebih 145 desibel.

Mobil F1 paling bising adalah yang menggotong mesin V12. Akibat dari tingkat kebisingan konfigurasi V12 yang dapat melebihi 150 desibel, penyelenggaraan F1 ditolak di banyak sirkuit atas dalih polusi suara. Sebagaimana dijelaskan Car Throttle, lama penerapan konfigurasi mesin ini tidak sebentar di F1, yakni mulai era 1950-an dan baru benar-benar berakhir pada 1995.

Baca Juga: Kisah Giuseppe Antonio Farina, Sang Juara Dunia F1 Pertama

2. Dibangun dengan mengutamakan performa

Memahami Tingkat Kebisingan Mobil Formula 1pembalap tim Alpine, Esteban Ocon (twitter.com/F1)

Dilansir Motorsport Explained, mobil balap Formula 1 melontarkan sekitar seribu tenaga kuda. Dahsyatnya energi itulah yang menjadi alasan di balik huru-hara suara yang dihasilkan mesin. Sebagai acuan, mobil F1 modern biasanya menghasilkan 10 ribu--12 ribu revolusi per menit (RPM), sementara generasi yang lebih tua sanggup meraung hingga mendekati 20 ribu RPM.

Mobil F1 juga tidak dilengkapi dengan komponen peredam suara knalpot alias muffler. Alasannya, muffler akan menahan semburan gas yang dikeluarkan mesin. Ini bisa berujung kepada penurunan performa mobil. Oleh karena itu, demi memenangi perlombaan dan meraih kejayaan, mobil harus dirancang dengan mementingkan performa, bukan kenyamanan pendengaran.

3. Kebisingan merupakan elemen penting dalam kejuaraan

Memahami Tingkat Kebisingan Mobil Formula 1rekan setim Max, Sergio Perez (twitter.com/F1)

Seusai gelaran Grand Prix (GP) Australia pada 2014, yang menandai kali pertama mesin V6 dimanfaatkan, banyak pihak yang tidak puas. Bahkan, Direktur Komersial Formula 1 Bernie Ecclestone turut mengutarakan hal itu. "Mobil-mobil ini tidak terdengar seperti mobil balap," ucapnya, dikutip dari The New York Times.

Rich Opong, pendiri portal berita motorsport FLOW RACERS, mengungkapkan bahwa mobil F1 harus bersuara kencang karena kebisingan adalah elemen penting dalam kejuaraan ini. Ia pun memaparkan perihal banyaknya penggemar yang mengeluhkan suara mobil F1 modern. "Adalah pengalaman yang unik untuk (dapat) melihat 20 mobil Formula 1 melaju di tikungan pertama secepat yang mereka bisa, dan Anda membutuhkan suara yang luar biasa untuk mengiringi (aksi tersebut)," jelasnya.

Meskipun tingkat kebisingannya perlahan-lahan menyusut, mobil balap Formula 1 tetap berisik. Bagi para penikmatnya, deru suara mobil F1 merupakan sebuah nikmat dunia yang tiada tara. Mereka bahkan menganggap suara mobil balap ini sebagai lantunan musik yang menenangkan hati.

Baca Juga: Memahami Alur Pembangunan Sirkuit Wales yang Berantakan

Written by IRIZU Photo Writer Written by IRIZU

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Gagah N. Putra

Berita Terkini Lainnya