Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan Teknik

Ada berbagai jenis perlombaan

Balap sepeda menjadi salah satu cabang olahraga yang digelar di berbagai level kompetisi mulai dari nasional hingga internasional. Sesuai namanya, balap sepeda merupakan perlombaan yang diikuti para atlet untuk secepat mungkin sampai di garis finish dengan melewati lintasan.

Pada dasarnya, bersepeda adalah kegiatan yang tidak hanya bermanfaat sebagai olahraga, tapi juga menjadi sarana rekreasi dan model transportasi darat. Bagi kamu yang ingin mengetahui lebih jauh tentang olahraga ini, berikut penjelasan lengkap tentang pengertian, sejarah, jenis, peraturan, dan teknik balap sepeda.

1. Pengertian balap sepeda

Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan TeknikTim Atlet balap sepeda sprint beregu putra dari Italia sukses pecahkan rekor dunia baru (instagram.com/christian.puggioni)

Balap sepeda merupakan cabang olahraga balap menggunakan sepeda khusus berdasarkan kategori dan medan lintasan untuk berlomba dengan atlet lain menuju garis finish lebih dulu. Olahraga balap sepeda dapat dilakukan di beberapa lintasan, seperti jalan raya, gunung, bukit, hingga velodrom atau lintasan khusus untuk balap sepeda.

2. Sejarah balap sepeda

Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan TeknikGantasan Bike Park berada di kaki Gunung Ijen merupakan sirkuit balap sepeda yang dikenal penuh rintangan. (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Kabarnya, olahraga balap sepeda di zaman dahulu dilakukan oleh pembalap dengan mendorong sepeda mereka menggunakan kedua kaki. Lalu, seorang pandai besi asal Skotlandia bernama Kirkpatrick MacMillan menginisiasi penambahan pedal dan mekanisme pengungkit pada sepeda.

Pada 1868, balap sepeda mulai digelar secara lebih terorganisasi di jalan raya. Lalu pada 1880, alat transportasi sepeda makin berkembang dengan ditambahkannya sistem rantai dan gerigi serta bentuknya makin ramping.

Kejuaraan balap sepeda dunia pertama kali digelar pada 1893. Lalu, cabang olahraga balap sepeda masuk dalam Olimpiade pertama kali tahun 1896 di Athena. Kemudian olahraga balap sepeda mulai dikenal di Eropa pada akhir abad ke-19. Baru kemudian menyebar ke Amerika Serikat dan seluruh dunia.

Di Indonesia, sepeda mulai banyak digunakan masyarakat sejak abad ke-19. Di Semarang, Jawa Tengah terdapat velodrom yang dibangun oleh dua arsitek asal Belanda, Ooiman dan Van Leuwen.

Namun, olahraga balap sepeda di Indonesia sempat dihentikan dan terhambat perkembangannya saat penjajahan Jepang. Baru setelah Indonesia merdeka, tren olahraga sepeda kembali naik di kalangan masyarakat.

Pada 1948, dibentuk klub sepeda asal Bandung bernama Super Jet yang kemudian berganti nama menjadi Sangkuriang. Sebagai salah satu kota pelopor kompetisi balap sepeda di Indonesia, Bandung menggelar kompetisi balap sepeda internasional bernama Tour de Java 1 pada 1958. Kompetisi tersebut menjadi yang pertama di Asia.

Sementara organisasi induk balap sepeda di Indonesia dibentuk pada 20 Mei 1956 di Semarang dengan nama Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).

Baca Juga: 5 Aksesoris Sepeda Terbaik di Tahun 2023, Multifungsi

3. Jenis olahraga balap sepeda

Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan TeknikAtlet balap sepeda sprint beregu putri asal China, Zhong Tianshi dan Bao Shanju (instagram.com/zgdjshq)

Balap sepeda sendiri terbagi menjadi empat kelas, yaitu road race, cycling track, mountain biking, dan BMX. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Road (Jalan)

Kelas road race digelar pertama kali di jalur maraton pada Olimpiade 1896. Saat itu, lintasan yang disiapkan sepanjang 87 km. Kemudian pada Olimpiade 1986, terdapat kelas balap sepeda baru bernama time trial.

Road race dan time trial terbagi lagi menjadi empat kelas, baik untuk kategori putra maupun putri. Road race dimulai dengan dengan jarak sejauh 239 km untuk putra dan 120 km untuk putri.

Sedangkan time trial memiliki jarak sepanjang 46,8 km untuk putra dan 31,2 km untuk putri.

2. Cycling track

Kelas cycling track adalah balap sepeda dengan mengelilingi lintasan kemiringan 42 derajat atau disebut juga velodrom. Pada balapan ini, pesepeda menggunakan sepeda, pakaian, dan helm khusus yang dirancang untuk mendukung kecepatan. Nomor balapan ini digelar pertama kali di Olimpiade Los Angeles 1984.

3. Mountain Bike (MTB)

Mountain Bike pertama kali dimulai pada 1953, yaitu saat seorang mahasiswa memodifikasi sepedanya dan mengendarainya di bukit. MTB pertama kali digelar di Olimpiade Atlanta 1996.

Kelas balap sepeda ini dipelopori oleh Velo Club Mount Tamalpis. Saat itu, mereka menciptakan kompetisi repack downhill secara rutin sejak 1976 hingga 1979 di jembatan Golden Gate hingga San Fransisco.

Mountain Bike biasanya dilakukan di bukit sedikit terjal hingga jalur gunung. Pesepeda harus melakukan manuver dengan melalui bebatuan, pepohonan, hingga sungai kecil. 

4. BMX

BMX merupakan singkatan dari Bicycle Motocross yang sudah dimulai sejak akhir 1960-an di California, AS. Pada awal 1970-an, komunitas BMX pertama didirikan di Amerika. Mulai saat itu, olahraga ini menyebar ke seluruh dunia, terutama di Eropa pada 1978.

Lalu pada April 1981, federasi internasional BMX dibentuk dan kompetisi pertama digelar pada 1982. Lalu pada Januari 1993, pengelolaan dan pengurusan BMX masuk ke dalam International Cycling Union.

Kompetisi BMX digelar di lintasan seluas 350 meter yang terdiri dari berbagai rintangan. Dalam satu perlombaan, ada delapan pembalap yang memperebutkan empat posisi teratas untuk masuk ke babak berikutnya. Ada babak penyisihan, perempat final, semifinal, dan final.

Baca Juga: 10 Negara Paling Ramah Pesepeda di Dunia, Infrastukturnya Memadai

4. Peraturan balap sepeda

Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan Teknikilustrasi atlet balap sepeda (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Peraturan balap sepeda sebenarnya bisa berbeda-beda di seluruh dunia, tapi secara umum memiliki aturan yang sama. Di Indonesia, ada beberapa peraturan balap sepeda yang berlaku terkait kategori peserta dan racing committee.

Kategori peserta

Kategori peserta balap sepeda berdasarkan usia terdiri dari:

  • Challenge: Usia 5-6, 7-8, 9-10, 11-12, 13-14 tahun
  • Youth: Usia 15-16 tahun
  • Junior: Usia 17-18 tahun
  • Elite: Usia 19 tahun ke atas
  • Open: Usia 19-29 tahun
  • Master: Usia 30 tahun ke atas

Khusus kelas Elite, pesepeda yang ikut harus sudah pernah berkompetisi mewakili negara, provinsi, kota, atau kabupaten pada tahun berjalan atau dua tahun ke belakang.

Racing Committee

Racing committee adalah pihak yang bertugas menjaga teknis perlombaan dan terdiri dari:

  • Technical Delegate
  • Event Director
  • Commissaire
  • Petugas teknis perlombaan
  • Timing system

Baca Juga: 7 Latihan Kekuatan Terpenting untuk Pesepeda

5. Teknik balap sepeda

Balap Sepeda: Pengertian, Sejarah, Jenis, Peraturan, dan TeknikGantasan Bike Park berada di kaki Gunung Ijen merupakan sirkuit balap sepeda yang dikenal penuh rintangan. (Dok. Humas Pemkab Banyuwangi)

Dalam olahraga balap sepeda, ada beberapa teknik dasar yang wajib dikuasai pembalap. Berikut di antaranya:

1. Jump sprint

Teknik sprint ini dilakukan dengan kecepatan normal, kemudian recovery, lalu 10 detik berikutnya kembali sprint dengan kecepatan lebih tinggi.

2. Play racing

Teknik ini merupakan latihan dasar sprint yang dilakukan untuk jarak jauh.

3. Go long

Go long mirip dengan jump sprint, tapi jarak tempuhnya lebih jauh dengan interval yang lebih lama.

4. Hill sprint

Teknik hill sprint dilakukan di jalan menanjak yang bisa dilakukan selama 20-40 detik dengan tambahan kecepatan.

Nah, demikianlah pembahasan lengkap tentang olahraga balap sepeda mulai dari pengertian, sejarah, jenis, peraturan, dan teknik dasarnya. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 8 Fakta Tour de France, Ajang Balap Sepeda Terbesar di Dunia

Topik:

  • Yogama Wisnu Oktyandito
  • Yunisda Dwi Saputri
  • Mayang Ulfah Narimanda
  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya