Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yuta Watanabe, Mulai dari Nol Lagi dan Rindu Istora yang Penuh 

WhatsApp Image 2025-10-02 at 22.49.59 (2).jpeg
Peraih dua kali medali perunggu Olimpiade dan atlet ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe (IDN Times/Aditya Mustaqim)
Intinya sih...
  • Yuta Watanabe sangat antusias untuk kembali bermain di Istora Senayan dalam BXL 2025 karena dukungan fanatik dari penonton Indonesia.
  • Yuta merasa gugup berada di tim yang sama dengan peraih emas Olimpiade dan bergonta-ganti pasangan main dalam beberapa turnamen terakhir.
  • Setelah sukses di ganda campuran, Yuta memilih fokus di sektor tersebut dan mengaku mulai dari nol lagi setelah berpisah dengan pasangannya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times -  Yuta Watanabe selalu punya tempat spesial di hati para pecinta bulu tangkis Indonesia. Gaya mainnya yang penuh kreativitas, ekspresif, sekaligus penuh kejutan membuatnya jadi salah satu kesukaan para penggemar.

Tahun ini, Yuta kembali ke Istora untuk meramaikan BDMNTN XL, sebuah turnamen dengan format unik yang menghadirkan keseruan berbeda dari kompetisi biasa. Di balik wajah kalemnya, Yuta mengaku sangat bersemangat kembali bermain di depan fans Indonesia yang dikenal paling fanatik di dunia. 

Dalam wawancara khusus singkat bersama IDN Times, Yuta bercerita blak-blakan tentang alasannya fokus di ganda campuran, tantangan berganti pasangan setelah berpisah dengan Arisa Higashino, hingga kerinduannya bermain di Istora Senayan yang penuh dengan pendukung seperti dulu.

Berikut hasil petikan wawancara khusus IDN Times bersama Yuta Watanabe:

Antusiasnya Yuta Watanabe mentas di BXL

Yuta Watanabe di Indonesia Open 2022 (IDN Times/Sandy Firdaus)
Yuta Watanabe di Indonesia Open 2022 (IDN Times/Sandy Firdaus)

Yuta sangat antusias untuk bisa kembali mentas di BXL. Terlebih, karena ajang fun match  ini digelar di Indonesia. Tempat yang menurutnya selalu hangat dengan sambutan dan kemeriahan dukungan penonton.

“Saya sangat bersemangat karena bisa kembali lagi ke Istora. Fans Indonesia itu sangat fanatik dan dukungannya luar biasa. Jadi saya menikmati pertandingan di sini, dan saya ingin menang,” kata Yuta kepada IDN Times pada Rabu (1/10/2025).

Merasa gugup satu grup dengan peraih emas Olimpiade

Greysia Polii berpasangan dengan Yuta Watanabe di laga eksibisi dalam acara Testimonial Day: Greysia Polii (IDN Times/Tata Firza)
Greysia Polii berpasangan dengan Yuta Watanabe di laga eksibisi dalam acara Testimonial Day: Greysia Polii (IDN Times/Tata Firza)

Pada BXL 2025, Yuta akan tampil di laga dengan format 3-on-3, dimana tiap tim akan membentuk trio untuk diduelkan.

"Di kompetisi ini, itu penting. Khususnya 3 lawan 3. Karena itu poin besar, dan semua orang belum terlalu tahu bagaimana cara memainkannya. Tentu tunggal juga penting, tapi saya hanya main 3 lawan 3. Jadi fokus saya ada di sana,” kata Yuta.

Yuta tergabung dengan tim Lightning bersama Nguyen Thuy Linh, Fajar Alfian. Nur Izzudin Rumsani, Shevon Lai, Tse Ying Suet, dan Rutaparna Panda. Selain itu, ada pula peraih dua kali medali emas Olimpiade, Viktor Axelsen dan peraih emas Olimpiade 2020 Tokyo yang juga legenda hidup ganda putri Indonesia, Greysia Polii.

Yuta mengaku agak gugup berada di tim yang sama dengan para peraih emas Olimpiade seperti Greysia dan Axelsen.Ya, sebenarnya saya agak gugup. Karena kalau kami kalah, mungkin saya yang salah,” kata Yuta lalu tertawa.

Yuta bergonta-ganti pasangan beberapa turnamen terakhir

WhatsApp Image 2025-10-02 at 22.49.59.jpeg
Peraih dua kali medali perunggu Olimpiade dan atlet ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Beberapa turnamen terakhir, Yuta tampak bergonta-ganti pasangan main. Sejak awal 2025 hingga Kejuaraan Asia 2025, Yuta berpasangan dengan Maya Takuchi.

Tiba-tiba, Yuta bergonta-ganti pasangan mulai dari dengan Misaki Matsutomo (Singapore Open 2025, Hong Kong Open 2025) dan Hina Osawa (Japan Open 2025, Macau Open 2025).

Yuta akhirnya kembali berduet dengan Maya Taguchi di Korea Open 2025 lalu. Ternyata, Yuta gonta-ganti pasangan main karena Maya Taguchi sempat cedera.

“Ya, sebenarnya (ganti) dua atau tiga partner di beberapa kompetisi. Tapi partner utama saya adalah Maya Taguchi. Sayangnya Maya mengalami sedikit cedera, jadi saya berganti partner dengan Misaki dan juga Osawa,” kata Yuta.

Memulai dari nol

Pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino jadi juara French Open 2021. (instagram.com/bwf.official)
Pasangan Yuta Watanabe/Arisa Higashino jadi juara French Open 2021. (instagram.com/bwf.official)

Yuta sempat menikmati masa sukses di ganda campuran dunia. Bersama Arisa Higashino yang kini bernama Arisa Igarashi, Yuta sempat menjadi elite dunia. Yuta/Arisa kerap masuk jajaran tiga besar dunia dan tercatat BWF pernah meraih peringkat pertama selama sepekan.

Yuta/Arisa bahkan mempersembahkan dua kali medali perunggu Olimpiade untuk Jepang yakni pada edisi Tokyo 2020 dan Paris 2020. Setelahnya, Yuta/Arisa berpisah. Yuta mengakui kini rasanya dia seperti memulai semua dari nol lagi.

Ya, pertanyaan yang sulit. Saya memang punya banyak pengalaman dengan Arisa. Tapi mungkin sekarang benar-benar mulai dari nol lagi,” kata Yuta.

Alasan memilih fokus di ganda campuran

WhatsApp Image 2025-10-02 at 22.50.00.jpeg
Peraih dua kali medali perunggu Olimpiade dan atlet ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Yuta pun menjawab pertanyaan soal alasannya memilih fokus di ganda campuran terlepas dari performa ciamik di ganda putra dulunya. Yuta pernah berpasangan dengan Hiroyuki Endo dan Akira Koga saat berlaga di ganda putra.

“Setelah Olimpiade Tokyo, saya berhenti main di ganda putra. Jadi saya fokus di ganda campuran selama beberapa tahun terakhir. Saya pikir pengalaman saya di ganda campuran sudah cukup baik. Jadi saya ingin melanjutkannya lagi,” kata Yuta.

Watanabe Quality yang sudah tak tampak lagi

WhatsApp Image 2025-10-02 at 22.49.59 (2).jpeg
Peraih dua kali medali perunggu Olimpiade dan atlet ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe (IDN Times/Aditya Mustaqim)

Pada masa jayanya bertanding di dua sektor, Yuta sempat terkenal dengan tagar Watanabe Quality. (#WatanabeQuality). Namun, tagar itu tak lagi terlihat. Yuta pun menjawab soal alasan tak lagi mengenakan tagar tersebut.

Ah, itu (#WatanabeQuality) sudah berhenti. Karena, bagaimana ya, sudah bukan tren lagi. #WatanabeQuality tidak jadi tren lagi, jadi saya hentikan,” kata Yuta berkelakar.

“Tunggu beberapa hari lagi, mungkin saya punya tren baru,” jawabnya usil.

Rindu Istora yang penuh penonton

WhatsApp Image 2025-06-08 at 22.35.35.jpeg
Kondisi tribun penonton di final Indonesia Open 2025 di Istora Senayan, Jakarta (IDN Times/Margith Damanik)

BXL akan digelar di Istora Senayan. Tempat yang punya kenangan tersendiri untuk Yuta. Namun, beberapa tahun terakhir Yuta sadar Istora tak lagi selalu dipenuhi penggemar seperti dulu.

“Beberapa tahun terakhir memang tidak penuh lagi. Kenapa ya? Kenapa?” kata Yuta bertanya-tanya.

“Tapi ya, saya ingin melihat lebih banyak fans. Karena dengan banyak penonton, pemain bisa mendapat lebih banyak motivasi. Kehadiran mereka itu penting,” kata Yuta.

Share
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Sport

See More

Esports dan Industri Kreatif Berpadu di FFWS Global Finals 2025

03 Okt 2025, 08:30 WIBSport