Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Alasan Mengapa Khephren Thuram Cocok dengan Permainan Juventus

Khephren Thuram (juventus.com)
Intinya sih...
  • Juventus mendatangkan Khephren Thuram dari OGC Nice dengan biaya 20 juta euro atau Rp350 miliar untuk kontrak 5 tahun.
  • Thuram cocok sebagai gelandang sentral dan bertahan, serta dapat berperan dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-3-3.
  • Dengan kontribusi di Ligue 1 Prancis dan fisik prima, Thuram akan membawa keuntungan bagi Juventus dalam permainan tengah.

Juventus mendatangkan salah satu gelandang muda potensial pada musim panas 2024. Khephren Thuram diboyong dari OGC Nice dengan biaya senilai 20 juta euro atau Rp350 miliar. Ia dikontrak selama 5 tahun hingga 2029 mendatang. Kedatangannya mengikuti jejak sang ayah, Lilian Thuram, yang merupakan bek andalan I Bianconeri medio 2001–2006. 

Kedatangan Thuram ke Juventus ini merupakan langkah awal Thiago Motta membangun skuad. Juru taktik berusia 41 tahun ini ditunjuk untuk menakhodai I Bianconeri menggantikan Massimiliano Allegri. Taktik dan gaya bermainnya sebagai pelatih muda akan memberi penyegaran di dalam skuad demi kembali membawa tim kompetitif. 

Sebagai sosok gelandang muda potensial, Marcus Thuram mempunyai sederet kelebihan. Setidaknya ada tiga alasan mengapa sang pemain cocok dalam permainan Juventus asuhan Thiago Motta.

1. Bisa bermain fleksibel sebagai pemain tengah

Khephren Thuram (instagram.com/k_thuram)

Khephren Thuram merupakan seorang gelandang sentral. Namun, ia juga bisa berperan sebagai gelandang bertahan. Ini menjadi salah satu kelebihan yang bisa dibawanya ke Juventus. Sosoknya yang fleksibel dapat berguna bagi lini tengah I Bianconeri. 

Jika Motta memainkan formasi 4-2-3-1, ini membuat Thuram dapat dimainkan berdampingan dengan seorang deep-lying playmaker. Dalam hal ini, pemain yang tersedia adalah Douglas Luiz yang juga baru didatangkan Juventus dari Aston Villa. Selain itu, peran double pivot juga dapat menjadi opsi dengan bertandem bersama Nicolo Fagioli atau Manuel Locatelli. Thuram bakal berfokus pada peran dinamis membantu penyerangan. 

Jika dilihat dari pola formasi lain seperti 4-3-3, Motta dapat memasang Thuram sebagai gelandang box-to-box. Ia merupakan pemain yang dominan menggunakan kaki kanan. Ini membuatnya bisa ditempatkan di sisi kanan permainan. Ia juga bisa melakukan cut inside untuk memberikan umpan-umpan kunci ke lini daerah pertahanan lawan.

Kontribusinya sebagai pemain tengah yang cakap telah ia tunjukkan di Ligue 1 Prancis 2023/2024. Menurut data WhoScored, Thuram mencatatkan rata-rata 1,5 take-ons per 90 menit. Dari aspek distribusi, ia rata-rata memberikan 47,2 operan per 90 menit dengan persentase mencapai 87,4. Jumlah ini merupakan yang tertinggi dalam kariernya sejauh ini. Dengan kemampuannya tersebut, ia bakal berguna sebagai penghubung antarlini.

2. Punya kemampuan membaca permainan dengan baik

Khephren Thuram (instagram.com/k_thuram)
Khephren Thuram (instagram.com/k_thuram)

Thuram merupakan tipikal gelandang yang lekat dengan bola. Ia akan gencar merebut bola dari lawan dan tak segan melakukan tekel. Ini dibuktikan dengan catatan 1,8 tekel per 90 menit pada musim lalu. Namun, masih diperlukan perbaikan dalam hal tekel sukses. Musim lalu, ia melakukan 33 pelanggaran hanya dari 27 laga yang berujung 7 kartu kuning. 

Meski demikian, Thuram mengaku selalu belajar. Selain kemampuannya mempertahankan dan merebut bola, ia juga mampu membaca permainan dengan baik. Ia dapat beradaptasi dengan cepat pada taktik yang dijalankan. Dengan usianya yang masih muda, kemampuannya ini akan dapat terasah dan ditingkatkan bersama Juventus.

Selama 5 musim memperkuat OGC Nice, Thuram telah bermain dalam 167 pertandingan di berbagai kompetisi. Pemain bertinggi 192 cm ini mampu tampil apik dalam membantu penyerangan. Ia mampu berkontribusi dengan menciptakan 9 gol dan 12 assist. Ini menjadi modal penting baginya untuk bersaing memperebutkan tempat utama di Juventus.

3. Mempunyai fisik kuat dan minim riwayat cedera

Khephren Thuram (instagram.com/k_thuram)
Khephren Thuram (instagram.com/k_thuram)

Thuram dikenal dengan fisiknya yang prima. Ini sebabnya dirinya tak segan beradu dengan pemain lawan untuk merebut atau mempertahankan bola. Di samping itu, ia juga jarang dibekap cedera yang mengharuskan absen dalam waktu yang lama. 

Selama membela OGC Nice, Thuram hanya cedera sebanyak empat kali. Ia pernah menderita paha, betis, lutut, dan hamstring. Absen terlamanya hanya sebulan ketika dirinya harus menjalani pemulihan cedera hamstring pada Mei hingga Juni 2023 lalu.

Tiga aspek di atas jadi faktor terkuat mengapa Khephren Thuram cocok dengan gaya bermain Juventus. Tidak hanya dari segi inteligensi dalam permainan, faktor fisik juga menjadi keuntungan. Dengan usianya yang masih muda, ia dapat mengeluarkan kemampuan terbaiknya guna diandalkan di lini tengah. Menarik ditunggu penampilannya bersama I Bianconeri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Khasan Rochmad
EditorKhasan Rochmad
Follow Us