3 Alasan Olympique Marseille Bisa Menjuarai Liga Eropa Musim Ini

Jika kita melihat sejarah Liga Eropa, maka kita akan menemukan bahwa belum ada satu pun klub Prancis yang mampu menjuarai kompetisi yang satu ini. Di sisi lain, klub Spanyol merupakan tim yang paling sukses di ajang ini.

Sevilla menjadi pemegang terbanyak dengan 5 gelar. Sedangkan Atletico Madrid dan Real Madrid sendiri sama-sama sudah mengoleksi dua trofi dan satu trofi lagi disumbang oleh Valencia.

Bagi Olympique Marseille, final kali ini akan menjadi kesempatan ketiga kalinya untuk menjadi juara setelah gagal di dua kesempatan sebelumnya. Final terakhir mereka di ajang ini terjadi pada tahun 2004, di mana mereka harus menyerah di tangan tim Spanyol lainnya, Valencia dengan skor 2-0.

Kali ini mereka tentunya tak mau kembali mengalami kegagalan tersebut. Apalagi babak final kali ini diselenggarakan di negara mereka sendiri, Prancis. Hal tersebut akan menjadi sebuah motivasi sendiri bagi Dimitri Payet dkk.

Apalagi dengan fakta belum ada klub Prancis yang mampu menjadi juara di ajang ini, pastinya akan semakin memberikan mereka motivasi lebih untuk mengalahkan Atletico Madrid, dan menjadi klub pertama Prancis yang berhasil menjadi juara Liga Eropa.

Atletico Madrid memang lebih diunggulkan dalam laga final ini karena lebih memiliki pemain bintang yang berbahaya seperti Griezmann dan Diego Costa. Namun satu keuntungan berpihak kepada Marseille. Karena pelatih utama Atletico Madrid, Diego Simeone tak akan mendampingi anak asuhnya di pinggir lapangan.

Hal ini disebabkan oleh hukuman yang diterimanya saat leg pertama semifinal Liga Eropa saat melawan Arsenal. Hukuman tersebut dia dapatkan karena memprotes keputusan wasit secara berlebihan saat pemainnya dikartu merah di awal babak pertama.

UEFA akhirnya mengganjar sang pelatih dengan larangan mendampingi timnya dalam 4 pertandingan.

Faktor ini sedikitnya akan melemahkan kekuatan Atletico Madrid di fnal nanti. Namun tentunya Marseille harus tetap wasada karena Atletico Madrid tetaplah tim yang sangat berbahaya. Apalagi trofi Liga Eropa menjadi satu-satunya trofi yang tersisa bagi mereka musim ini.

Liga Champions selalu menjadi magnet yang menarik bagi klub-klub Eropa. Selain karena memiliki gengsi tersendiri, ajang ini juga menjadi ladang uang yang sangat menggiurkan bagi setiap klub.

Sayangnya, jatah bagi klub Liga Prancis musim depan hanyalah dua klub saja berdasarkan regulasi terbaru UEFA. Marseille sendiri musim ini masih bercokol di posisi ke-4 klasemen Liga Prancis yang menyisakan satu lagi pertandingan. Artinya, kemungkinan mereka lolos ke Liga Champions musim depan sangatlah kecil.

Namun Marseille masih memiliki kesempatan lainnya agar bisa bermain di Liga Champions musim depan. Syaratnya adalah mereka harus mampu menjuarai Liga Eropa di final nanti, karena sang juara secara otomatis akan langsung lolos ke Liga Champions. Oleh karena itu mengalahkan Atletico Madrid menjadi sebuah hal yang wajib bagi mereka.

Dalam laga final nanti, Marseille memang kurang diunggulkan dibandingkan sang lawan, Atletico Madrid. Namun justru hal itulah yang harus bisa dimanfaatkan oleh Dimitri Payet dkk. Mereka bisa bermain lepas tanpa beban dan mengeluarkan permainan terbaik mereka.

Marseille sendiri kini memliliki pemain muda yang tak kalah hebat dari Antoine Griezmann yang sama-sama berasal dari Prancis, dia adalah Florian Thauvin. Pemain berusia 25 tahun ini telah mencetak 26 gol dan 18 assist di semua kompetisi musim ini. Duetnya bersama Dimitri Payet dipastikan akan membuat pertahana Atletico Madrid kewalahan.