3 Debutan yang Menjadi Top Skor Marseille di Ligue 1 pada Abad 21

Olympique Marseille beberapa kali diperkuat penyerang tajam dengan kemampuan mencetak gol apik. Sebagian dari pemain tersebut mampu tampil subur dan menjadi top skor Marseille di Ligue 1 Prancis pada musim debut. Namun, mereka rata-rata tidak bertahan lama bersama klub berjuluk Les Phoceens. Inilah tiga debutan yang menjadi top skor Marseille di Ligue 1 pada abad 21 atau terhitung sejak Januari 2000.
1. Bafetimbi Gomis mencetak 20 gol dalam 31 laga Ligue 1 pada 2016/2017
Bafetimbi Gomis bergabung dengan Marseille sebagai pemain pinjaman dari Swansea City pada musim panas 2016. Sebelumnya, ia gagal menunjukkan ketajamannya selama 2 musim membela Swansea City. Catatan gol Gomis tidak pernah lebih dari sepuluh di English Premier League (EPL) pada 2014--2016. Padahal, ia pernah tampil memukau ketika berseragam Olympique Lyon dengan menorehkan total 95 gol dalam 244 pertandingan di semua kompetisi pada 2009--2014. Gomis diharapkan mampu mengembalikan naluri mencetak golnya kala dipinjamkan Swansea City kepada Marseille.
Performa sang pemain memenuhi ekspektasi tersebut. Gomis mencetak total 20 gol dalam 31 laga Ligue 1 bersama Les Phoceens pada 2016/2017. Marseille lolos ke Liga Europa (UEL) berkat finis di peringkat kelima dengan perolehan 62 poin. Meski bermain impresif, manajemen Marseille enggan mempermanenkan Gomis. Swansea City juga tidak berminat menggunakan jasanya lagi pada 2017/2018. Alhasil, ia akhirnya dijual kepada Galatasaray pada musim panas 2017.
2. Didier Drogba menorehkan 19 gol dalam 35 pertandingan Ligue 1 pada 2003/2004
Didier Drogba didatangkan Marseille dari Guingnamp pada Juli 2003. Ia ketika itu belum begitu dikenal dunia sebagai salah satu striker top. Drogba mulai mencuri perhatian publik sepak bola Eropa ketika menampilkan performa apik dalam balutan seragam Marseille pada 2003/2004. Drogba mencetak 19 gol dan 7 assist dalam 35 laga Ligue 1 pada 2003/2004. Secara keseluruhan, ia menorehkan 32 gol dan 7 assist dalam 55 pertandingan di semua kompetisi.
Sayangnya, ketajaman Drogba tidak mampu mengangkat Marseille ke papan atas Ligue 1. Les Phoceens ketika itu hanya finis di posisi ketujuh dengan perolehan 57 poin. Drogba sendiri langsung menjadi incaran klub-klub top Eropa. Ia akhirnya pindah ke Chelsea pada musim panas 2004. Drogba ditebus Chelsea dari Marseille dengan harga 35 juta euro atau Rp671 miliar.
3. Mason Greenwood mencetak 18 gol dari 30 laga Ligue 1 per pekan 30 2024/2025
Mason Greenwood mengalami ketidakjelasan dalam kariernya usai tersangkut kasus kekerasan kepada perempuan kala membela Manchester United pada Januari 2022. Ia dibekukan dari skuad Manchester United dan harus menjalani proses hukum yang memakan waktu lebih dari setahun. Greenwood juga mendapat penolakan dari internal MU terutama tim sepak bola perempuan dan mendesak manajemen klub agar melepasnya kepada klub lain. Ia akhirnya dipinjamkan kepada Getafe pada 2023/2024. Performanya cukup impresif dengan mencetak total 10 gol dan 6 assist dalam 36 laga di semua kompetisi.
Meski begitu, kehadiran Greenwood tetap ditolak publik sepak bola Inggris terutama sebagian fans MU. Ia lalu dijual MU kepada Olympique Marseille pada musim panas 2024. Greenwood kembali menampilkan kualitas terbaiknya dengan sejauh ini mencetak 18 gol dari 30 penampilan Ligue 1 per pekan 30 2024/2025 atau hingga 21 April 2025. Performa sang pemain berperan penting bagi misi Marseille lolos ke Liga Champions Eropa (UCL) pada 2025/2026. Greenwood masih berpeluang menambah koleksi golnya dengan Ligue 1 masih menyisakan 4 pekan.
Dari tiga pemain di atas, Gomis dan Drogba hanya bertahan semusim bersama Marseille. Gomis tidak dipermanenkan Les Phoceens dan dijual Swansea City kepada Galatasaray pada musim panas 2017. Sementara itu, Drogba langsung dibeli Chelsea pada musim panas 2004. Akankah Greenwood hengkang dari Marseille setelah tampil memukau pada 2024/2025?