Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Negara yang Capai Final Euro tetapi Gagal Juara

Jude Bellingham dan para pemain Inggris kecewa setelah kalah di final Euro 2024. (x.com/England)
Intinya sih...
  • Inggris kalah di final Euro 2024, menjadi runner-up kedua secara beruntun setelah kekalahan dari Spanyol.
  • Yugoslavia pertama kali menjadi runner-up Euro pada 1960 dan kembali di 1968, namun belum pernah juara. Serbia mewarisi jejak Yugoslavia.
  • Belgia juga pernah mencapai final Euro pada 1980, tetapi kalah dari Jerman dan belum meraih gelar juara hingga saat ini.

Perjuangan Timnas Inggris untuk menjuarai Euro 2024 berakhir dengan kegagalan. The Three Lions sudah berhasil mencapai final, tetapi keok di tangan Spanyol. Itu adalah kekalahan kedua mereka di final Euro secara beruntun. Jargon "Football is Coming Home" yang ramai didengungkan pun kembali batal menjadi kenyataan.

Sepanjang sejarah Euro, tentu sudah banyak negara yang pernah merasakan sakitnya kalah di final. Namun, sebagian besar dari mereka pernah pula menjadi juara. Gelar itulah yang belum kesampaian dimiliki Inggris. Mereka termasuk ke daftar tiga negara yang capaian terbaiknya di Euro mentok sebagai runner-up.

1. Yugoslavia kalah di final Euro 1960 dan 1968

Uni Soviet melawan Yugoslavia di final Euro 1960. (x.com/EURO2024)

Negara pertama yang pernah merasakan kekalahan di final Euro adalah Yugoslavia. Mereka adalah runner-up edisi perdana Euro pada 1960. Saat itu, Yugoslavia mencapai final setelah mengalahkan Prancis 5-4. Yugoslavia bahkan sempat unggul lebih dulu di final melawan Uni Soviet. Namun, Uni Soviet berbalik unggul 2-1 dan keluar sebagai juara.

Berselang 8 tahun, Yugoslavia kembali menapak partai puncak di Euro 1968. Mereka melewati adangan Inggris pada semifinal berkat gol tunggal Dragan Dzajic. Namun, mimpi juara Yugoslavia kembali gagal terwujud. Kali itu, giliran tuan rumah Italia yang membekuk Yugoslavia di final dengan skor 2-0.

Yugoslavia lalu terpecah menjadi beberapa negara sejak 1992. Kiprah mereka di kancah sepak bola kemudian diteruskan Serbia-Montenegro dan kini Serbia. Namun, Serbia belum bisa menyamai prestasi Yugoslavia di turnamen mayor. Di Euro 2024, Serbia bahkan gugur pada fase grup dengan hanya menorehkan satu gol.

2. Belgia pernah menjadi runner-up Euro pada edisi 1980

Belgia melawan Jerman di final Euro 1980. (uefa.com)

Belgia juga belum pernah membawa pulang trofi Euro meski sempat mencapai final. Penampilan Belgia di final Euro terjadi pada 1980. Saat itu, delapan peserta Euro 1980 dibagi ke dalam dua grup. Dua tim yang menjadi juara grup bakal langsung masuk final.

Hasilnya, Belgia mencapai partai puncak usai menjuarai Grup 2. Mereka sukses mengungguli Italia yang berstatus tuan rumah. Namun, lawan Belgia di final tak kalah berat. Mereka harus berhadapan dengan Jerman yang sudah pernah juara Euro pada 1972. Der Panzer bahkan saat itu melakoni final Euro ketiganya secara beruntun.

Sesuai dugaan, Belgia akhirnya keok 1-2 dari Jerman. Tertinggal lebih dulu, The Red Devils sempat memberi perlawanan dengan menyamakan kedudukan. Namun, Jerman berjaya usai mencetak gol kedua saat laga menjelang bubar. Hingga kini, menjadi runner-up Euro 1980 masih merupakan capaian terbaik Belgia di Euro.

3. Inggris menjadi negara pertama yang kalah beruntun di final Euro

Timnas Inggris kalah di final Euro 2020. (x.com/England)

Inggris menjadi negara ketiga yang pernah mencapai final Euro tanpa juara. The Three Lions sebenarnya sejak dulu sering menjadi salah satu unggulan di Euro. Skuad yang bertabur pemain bintang adalah salah satu alasannya. Namun, mereka baru pertama kali mencapai final Euro pada edisi 2020.

Saat itu, asa juara pun membumbung tinggi di kubu Inggris. Apalagi, final Euro 2020 digelar di negara mereka sendiri, tepatnya di Wembley Stadium. Menghadapi Italia, The Three Lions bahkan sukses unggul cepat berkat gol Luke Shaw. Namun, Italia mampu memaksakan hasil imbang dan akhirnya juara usai menang adu penalti,

Di Euro 2024, Inggris datang dengan misi menebus kegagalan tersebut. Anak asuh Gareth Southgate lolos dari fase grup meski sempat tertatih-tatih. Satu per satu mereka lewati -lawan-lawan pada babak knockout hingga mencapai final. Sialnya, Inggris harus bertemu Spanyol yang tampil luar biasa sepanjang turnamen.

Benar saja, Inggris lagi-lagi harus puas jadi runner-up Euro usai kalah 1-2. Gol Cole Palmer tak cukup mengungguli torehan Nico Williams dan Mikel Oyarzabal. Inggris pun menjadi negara pertama yang kalah dua kali beruntun di final Euro. Mereka juga adalah negara yang paling sering tampil di Euro tanpa juara, yaitu sebelas kali.

Mencapai final Euro memang sebuah capaian. Namun, tampil di final tanpa pernah juara lebih cenderung meninggalkan kenangan buruk. Sampai kapan perjuangan Inggris mengais gelar turnamen mayor akan berlanjut?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Peter Eduard
EditorPeter Eduard
Follow Us