3 Pelatih dengan Persentase Kekalahan Tertinggi dalam 15 Laga EPL

Beberapa pelatih di English Premier League (EPL) memiliki catatan kekalahan terburuk setelah tampil dalam 15 laga pertama. Mereka kesulitan mengangkat posisi klub yang berjuang menghindari degradasi. Sebagian besar dari pelatih tersebut akhirnya mengalami pemecatan usai klubnya tidak kunjung bangkit dari keterpurukan. Berikut pelatih dengan persentase kekalahan tertinggi dalam 15 laga EPL.
1. Mick McCarthy punya persentase kekalahan sebesar 84 persen saat melatih Sunderland
Mick McCarthy menjadi pelatih dengan rekor kekalahan terburuk dalam 15 pertandingan pertamanya di EPL. Pria asal Republik Irlandia itu mencatat persentase kekalahan sebesar 84 persen dalam 15 laga pertamanya menangani Sunderland. McCarthy sendiri mulai menangani Sunderland pada 12 Maret 2003. Ia langsung menelan kekalahan 0-2 dari Bolton Wanderers di laga debutnya pada pekan 30 EPL 2002/2003.
McCarthy kemudian gagal meraih kemenangan atau seri sampai pekan terakhir EPL 2002/2003. Alhasil, Sunderland finis di peringkat terakhir dengan koleksi 19 poin dan terdegradasi ke EFL Championship. McCarthy kembali melatih Sunderland pada musim panas 2005. Sayangnya, Sunderland kalah dari lawan-lawannya dalam 5 pekan pertama EPL pada 2005/2006. Ia akhirnya dipecat usai Sunderland takluk 1-2 dari Manchester City pada pekan 28 2005/2006.
2. Russel Martin mengukir rekor 81 persen kekalahan ketika melatih Southampton
Russel Martin berperan penting bagi kembalinya Southampton ke EPL pada 2024/2025. Ia mengantarkan klub berjuluk The Saints ke kasta tertinggi usai mengalahkan Leeds United 1-0 pada final playoff promosi pada 2023/2024. Namun, Southampton asuhan Martin gagal tampil apik di EPL pada paruh pertama 2024/2025. Martin mengukir rekor 81 persen kekalahan dalam 15 laga pertamanya. Southampton langsung menelan kekalahan 0-1 dari Newcastle United pada pekan pertama.
The Saints kemudian menelan 8 kekalahan dan 1 keimbangan dalam 9 laga EPL. Martin baru berhasil membawa Southampton menang 1-0 atas Everton pada pekan kesepuluh. Sayangnya, itulah satu-satunya catatan kemenangan Martin selama melatih Southampton di EPL. Sebab, The Saints mencatat 4 kekalahan dan 1 keimbangan dari pekan 11 sampai 15. Ia akhirnya dipecat setelah Southampton dibantai 0-5 oleh Tottenham Hotspur pada pekan 16.
3. Ruud van Nistelrooy mencatat 80 persen kekalahan dari 15 laga EPL Leicester City
Ruud van Nistelrooy ditunjuk sebagai pelatih Leicester City pada Desember 2024. Ia menggantikan Steve Cooper yang dipecat usai klub berjuluk The Foxes itu menuai hasil-hasil buruk pada awal 2024/2025. Nistelrooy sebelumnya menangani PSV Eindhoven pada 2023/2024 dan Manchester United sebagai pelatih interim dalam empat laga EPL pada 2024/2025. Ia diharapkan mampu mengangkat posisi Leicester City dari papan bawah dan bertahan di EPL. Namun, Nistelrooy masih kesulitan menemukan permainan terbaik Leicester City dan terjebak di peringkat ke-19 per pekan 28.
Dilansir Opta, ia baru-baru ini mengukir rekor 80 persen kekalahan dari 15 laga pertamanya menangani Leicester City. Secara perinci, Nistelrooy baru meraih 2 kemenangan, 1 keimbangan, dan 12 kekalahan dengan total mengoleksi 7 poin. Ia sempat menumbuhkan optimisme di kalangan fans kala Leicester City menang 3-1 atas West Ham United dan seri 2-2 kontra Brighton & Hove Albion pada pekan 14 dan 15. Namun, Leicester City menelan tujuh kekalahan beruntun pada pekan 16--22. Leicester City sempat menang 2-1 atas Tottenham Hotspur pada pekan 23, tetapi mencatat lima kekalahan beruntun dari pekan 24 hingga 28.
Dari 3 pelatih di atas, 2 di antaranya berakhir dengan pemecatan. McCarthy dan Martin harus mengakhiri kerja samanya dengan Sunderland dan Southampton usai gagal bangkit dari keterpurukan. Posisi Nistelrooy juga terancam akibat rentetan hasil buruk yang dialami Leicester City sejak pekan 16. Mampukah pelatih asal Belanda itu menyelamatkan Leicester City dari kekalahan?