3 Pemain Diaspora Baru Timnas U-22 Tak Perlu Jalani Naturalisasi

- Tidak perlu jalani proses naturalisasi, Reycredo, Mishbah, dan Luke sudah punya KTP Indonesia.
- Datang sendiri tanpa dipanggil PSSI, mereka ingin dicoba apakah sesuai dengan kebutuhan tim atau tidak.
- Perbedaan omongan antara Sumardji dan Indra Sjafri terkait pemanggilan ketiga pemain diaspora baru Timnas U-22.
Jakarta, IDN Times - Timnas Indonesia U-22 kedatangan amunisi tambahan dalam pemusatan latihan (TC) persiapan SEA Games 2025 . Ada tiga pemain baru, yang seluruhnya berstatus diaspora.
Mereka adalah Reycredo Beremanda, Muhammad Mishbah, Luke Xavier Keet. Reycredo dan Mishbah berkarier di kasta tertinggi Filipina, sementara Luke merumput di divisi kedua Yunani.
1. Tidak harus jalani proses naturalisasi, punya paspor Indonesia

Reycredo, Mishbah, dan Luke, bukan datang untuk mendapatkan restu menjalani proses naturalisasi. Jika lolos dalam seleksi, mereka bisa langsung membela Tim Merah Putih karena berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).
"Mereka sudah punya KTP Indonesia dan tidak perlu ada proses naturalisasi," kata pelatih Timnas U-22, Indra Sjafri, selepas memimpin latihan di Stadion Madya, Selasa (11/11/2025).
2. Datang sendiri, tidak dipanggil PSSI

Kepala Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menyatakan PSSI tidak memanggil ketiganya tersebut. Mereka datang dengan inisiatif sendiri untuk mengikuti seleksi SEA Games 2025.
"Mereka ini karena mempunyai paspor Indonesia. Ingin datang dengan sendirinya dan keluarganya. Minta supaya dicoba apakah sesuai dengan kebutuhan tim atau tidak. Makanya saya belum berani sampaikan," kata Sumardji.
Mereka yang datang sendiri dan diterima PSSI tentu berpotensi memunculkan kecemburuan. Dengan begitu, federasi harus bersikap serupa bila ada permintaan yang sama dari pemain lokal.
3. Beda omongan dengan Indra Sjafri

Pernyataan Sumardji berbeda dengan Indra. Eks pelatih Bali United itu mengakui memanggil ketiga pemain tersebut, karena memang ingin memantau kualitasnya.
"Kenapa kami memberikan kesempatan dan kami panggil? Karena memang waktu itu kami diminta untuk melihat langsung ke sana, tapi tidak punya waktu. Kami ingin pastikan karena untuk jadi pemain tim nasional itu adalah hak dan kewajiban. Saya tidak mau tercecer, kalau memang mereka bagus pasti akan kami panggil secara resmi setelah ditentukan di internal game," ujar Indra.


















