4 Fakta Ricuh di Laga PSIS Vs Persis, Suporter Sudah Dilarang Hadir

Jakarta - Kericuhan terjadi dalam duel PSIS Semarang versus Persis Solo. Saat pertandingan yang digelar di Stadion Jatidiri, Jumat (17/2/2023), memasuki menit-menit akhir, wasit harus menghentikannya sejenak.
Gas air mata diduga masuk ke dalam lapangan, membuat pandangan pemain jadi terganggu. Itu terjadi karena di luar stadion, polisi menggunakan gas air mata demi menghalau suporter yang mulai melempar batu.
Belum diketahui apakah ada korban dalam insiden ini. Dan berikut ini adalah empat fakta menarik kericuhan PSIS versus Persis.
1. Suporter sudah dilarang
Suporter sebenarnya sudah dilarang buat hadir ke dalam stadion. H-1 pertandingan, manajemen PSIS beserta Panitia Pelaksana sudah memberikan imbauan karena izin yang dikeluarkan oleh kepolisian adalah laga tanpa penonton.
Bukan cuma sekali, tapi dua. Sebab, itu tertera di dalam cuitan akun @psisfcofficial. Tapi, pada kenyataannya, suporter malah nekat masuk.
2. Polisi sudah persuasif
Pihak polisi sebenarnya sudah melakukan pendekatan yang persuasif. Mereka mengimbau agar suporter segera mundur dengan baik. Tapi, pada kenyataannya polisi menerima lemparan-lemparan dari sejumlah oknum.
"Teman-teman jangan ada yang melempar," begitu imbauan polisi terhadap suporter.
3. Ada tembakan gas air mata

Saat mengurai massa, polisi juga menggunakan gas air mata. Mereka menggunakan water cannon pula untuk membubarkan suporter yang ada.
Dalam situasi itu, polisi juga menyelamatkan wanita serta anak-anak yang terjebak di lokasi bentrokan.
4. Polisi langsung duduk dengan suporter
Bentrok sebenarnya tak terjadi sekali, tapi dua. Hanya saja, usai bentrokan kedua, polisi langsung menggelar pembicaraan dengan suporter.
Mereka memberikan pengertian kepada suporter yang nekat hadir kalau laga memang tak boleh dihadiri penonton.