Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Rekrutan Mahal AC Milan yang Bertahan  Semusim, Ada De Ketelaere!

Charles De Ketelaere (kanan) (atalanta.it)

AC Milan gagal mempertahankan gelar juara Serie A Italia pada 2022/2023. Rossoneri bahkan hanya mampu finis di urutan keempat pada akhir musim. Faktor strategi transfer yang buruk dinilai jadi sebabnya. 

Para pemain baru gagal menunjukkan performa terbaiknya. Sialnya, rekrutan termahal AC Milan pada musim panas 2022, Charles De Ketelaere, tampil jauh dari harapan. Sang pemain hanya bertahan semusim karena hengkang ke Atalanta pada musim panas 2023 ini.

Dia bukan satu-satunya pemain mahal AC Milan yang bertahan hanya semusim. Termasuk sang pemain, berikut empat rekrutan mahal AC Milan yang hanya bertahan semusim.

1. Charles De Ketelaere gagal mencetak gol pada musim perdana di AC Milan

Charles De Ketelaere (acmilan.com)

Charles De Ketelaere digadang-gadang sebagai calon bintang masa depan AC Milan kala didatangkan dari Club Brugge. Dia ditebus dengan biaya 36,5 juta euro atau Rp607 miliar pada musim panas 2022. Nilai tersebut menjadikannya rekrutan termahal AC Milan era Paolo Maldini sebagai direktur teknik.

Sayangnya, Charels De Ketelaere kesulitan beradaptasi dengan strategi Stefano PIoli. Dia gagal mencetak 1 pun gol dari 40 laga bersama Rossoneri. AC Milan lantas berbenah pada musim panas 2023 dengan mendatangkan delapan pemain.

Kondisi ini membuat De Ketelaere tersingkirkan dari tim utama. Dia dilepas ke Atalanta dengan status pinjaman. Namun, di dalam kontrak peminjaman itu, terdapat klausul permanen pada akhir musim.

2. Krzysztof Piatek tersingkirkan usai kedatangan Zlatan Ibrahimovic

Krzysztof Piatek (twitter.com/pjona9official)

Tampil impresif saat berseragam Genoa, Krzysztof Piatek diboyong AC Milan dengan mahar 35 juta euro atau Rp582 miliar pada Januari 2019. Dia langsung tampil menjanjikan dengan mencetak 9 gol dari 18 laga Serie A. Striker asal Polandia kemudian memilih nomor punggung keramat 9 pada musim berikutnya.

Seolah terkena kutukan nomor punggung 9 di AC Milan, koleksi golnya menurun drastis. Dia hanya mencetak 4 gol dari 18 laga. Itu pun tiga gol di antaranya terlahir dari titik putih. Kondisi ini membuat AC Milan memulangkan Zlatan Ibrahimovic dari LA Galaxy. Sementara, Piatek dijual ke Herta Berlin pada Januari 2020 dengan biaya 24 juta euro atau Rp399 miliar.

3. Leonardo Bonucci jadi bagian transfer aneh AC Milan pada musim panas 2017

Leonardo Bonucci (instagram/bonuccileo19)

AC Milan diakuisisi pengusaha asal China, Li Yonghong, pada 2016 silam. Sebuah gebrakan kemudian dihadirkan sang pemilik pada musim panas 2017. Rossoneri menghabiskan dana belanja 186,5 juta euro atau Rp3,1 triliun. Leonardo Bonucci secara mengejutkan setuju bergabung dengan AC Milan dari Juventus.

Dia jadi rekrutan termahal AC Milan kala itu dengan biaya 42 juta euro atau Rp699 miliar. Sang pemain juga didapuk sebagai kapten Rossoneri. Ironisnya, proyek tersebut gagal setelah AC Milan hanya mampu finis di urutan keenam.

Bonucci sendiri tampil tak mengesankan dengan torehan 51 laga. Namun, kariernya tidak begitu mewah di Milan. Gagal bersama AC Milan, Bonucci memutuskan kembali ke Juventus pada musim panas 2018.

4. Mattia Caldara hanya mencatatkan dua laga untuk AC Milan

Mattia Caldara (acmilan.com)
Mattia Caldara (acmilan.com)

Transfer Leonardo Bonucci dari AC Milan ke Juventus melibatkan pertukaran pemain. Rossoneri mendapatkan Mattia Caldara dan Gonzalo Higuain. Caldara sendiri direkrut permanen dengan memakan biaya 37 juta euro atau Rp615 miliar. Sedangkan, Higuain dipinjam selama 6 bulan.

Sayangnya, dua transfer ini dinilai gagal total. Mattia Caldara langsung dilanda cedera parah sepanjang musim. Sang bek hanya memainkan dua laga untuk AC Milan. Setelah dinyatakan sembuh, dia tetap tak mendapatkan tempat di tim utama. Caldara kerap dipinjamkan ke klub-klub Italia, seperti Atalanta, Venezia, dan Spezia.

Dalam beberapa musim terakhir AC Milan melakukan perekrutan cerdas pada bursa transfer. Mereka berhasil mengasah pemain muda berharga ekonomis menjadi bintang. Itu terbukti dengan raihan scudetto pada 2021/2022. Kendati begitu, transfer mahal mereka justru kerap flopHal ini diharapkan tidak terulang pada musim panas 2023. Apalagi setelah AC Milan belanja banyak pemain baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ganjar Firmansyah
EditorGanjar Firmansyah
Follow Us