5 Musim Terburuk Tottenham Hotspur di EPL sejak 1995

Jumlah poin terendah yang pernah didapat Tottenham Hotspur dalam 1 musim EPL adalah 44 poin. Rekor buruk itu terjadi pada 1997/1998. Dalam 38 laga, Tottenham menang 11 kali, seri 11 kali, dan kalah 16 kali. The Lilywhites pun finis di peringkat 14, hanya berselisih empat poin dari zona degradasi.

Skuad Tottenham saat itu sebenarnya berisi sejumlah pemain top. Ada Sol Campbell, David Ginola, Les Ferdinand, hingga Juergen Klinsmann. Namun, Ginola dan Ferdinand baru bergabung hingga masih beradaptasi. Klinsmann pun hanya dipinjam pada paruh kedua musim. Tak heran jika kombinasi mereka gagal memberikan hasil maksimal.

Bukan sekali saja Tottenham Hotspur pernah finis di peringkat 14 EPL. Capaian serupa juga terjadi pada 2003/2004. Koleksi poin mereka saat itu hanya sedikit lebih baik, yaitu 45 angka. Tottenham menang 13 kali, seri 6 kali, dan keok 19 kali. Itu adalah jumlah kekalahan terbanyak mereka dalam 1 musim Premier League.

Padahal, skuad Tottenham saat itu pun terbilang mentereng, khususnya lini serang mereka. Tottenham punya Gustavo Poyet, Robbie Keane, Frederic Kanoute, hingga Jermaine Defoe. Namun, hanya Keane yang mampu mencapai dua digit gol di EPL. Koleksi total Tottenham di EPL musim tersebut pun hanya 47 gol.

Tottenham Hotspur juga pernah mengakhiri 1 musim EPL dengan 46 poin, yaitu pada 1996/1997. Namun, saat itu The Lilywhites masih bisa finis di peringkat ke-10. Musim 1996/1997 sendiri memang adalah salah satu musim paling ketat dalam sejarah EPL. Tottenham yang finis di sepuluh besar saja hanya unggul enam poin dari zona degradasi.

Salah satu kelemahan terbesar Tottenham di EPL musim tersebut adalah ketajaman. Mereka hanya mencetak 44 gol dalam 38 partai liga. Itu adalah koleksi gol terendah Tottenham dalam 1 musim EPL. Teddy Sheringham yang menjadi top skor Tottenham bahkan hanya membuat tujuh gol.

Raihan 46 poin juga didapat Tottenham di EPL 2007/2008. Lini serang Tottenham saat itu sebenarnya sudah jauh lebih baik. Mereka punya Robbie Keane dan Dimitar Berbatov yang sama-sama membuat 15 gol di EPL. Sayangnya, pertahanan yang rapuh menyulitkan The Lilywhites meraih banyak poin.

Tottenham pun hanya finis di peringkat sebelas klasemen EPL 2007/2008. Beruntung, mereka mendapat pelipur lara berupa gelar juara Piala Liga. Hingga kini, itu masih menjadi trofi mayor terakhir yang dimenangi Tottenham.

Sebelum 2007/2008, kali terakhir Tottenham Hotspur meraih trofi adalah pada 1998/1999. Trofi yang diraih juga adalah Piala Liga, prosesnya pun nyaris serupa. Tottenham tampil buruk di EPL 1998/1999 hingga hanya mengoleksi 47 poin. Mereka juga finis di peringkat sebelas klasemen.

Namun, Tottenham tak tertahan di ajang Piala Liga. Mereka sempat melewati Liverpool dan Manchester United dalam perjalanan ke final. Tottenham memastikan gelar juara usai mengalahkan Leicester City di partai puncak. The Lilywhites bahkan juga melaju jauh di Piala FA, meski akhirnya gugur di semifinal.

Koleksi poin Tottenham Hotspur di EPL 2024/2025 masih lebih rendah dari rekor terburuk mereka. Maka, musim ini bisa menjadi yang paling buruk bagi Tottenham pada era Premier League. Bisakah Tottenham bangkit dalam 7 pekan tersisa untuk menghindari hal itu?