5 Pelatih Euro 2024 yang Pernah Melatih Klub Premier League

- Steve Clarke, mantan pelatih West Bromwich Albion, membawa Skotlandia lolos ke Euro 2020
- Gareth Southgate, bek tangguh era 1990-an, kini menjadi pelatih Timnas Inggris yang berhasil membawa The Three Lions menjadi finalis Euro 2020
- Ronald Koeman pernah membesut Southampton dan Everton di EPL sebelum menjadi pelatih Barcelona dan Timnas Belanda
Euro 2024 di Jerman tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi para pemain. Pelatih masing-masing negara peserta juga akan beradu taktik untuk membuktikan siapa yang terbaik. Mereka tentu ingin mengantarkan timnya melaju sejauh mungkin di turnamen ini.
Nah, dari 24 negara peserta Euro 2024, 5 di antaranya dibesut pelatih yang pernah menukangi klub English Premier League (EPL). Ada yang sukses, tetapi tidak sedikit yang flop. Siapa saja pelatih Euro 2024 yang sempat melatih di Premier League?
1. Steve Clarke sempat menjadi pelatih West Bromwich Albion

Mantan pemain Chelsea ini mengawali karier kepelatihannya saat menjadi karteker di Newcastle United pada 1999 silam. Ketika itu, ia diangkat menjadi pelatih sementara menyusul pengunduran diri Ruud Gullit. Hanya memimpin satu pertandingan, The Magpies harus kalah telak 1-5 dari Manchester United.
Sempat menjadi asisten manajer di Chelsea dan West Ham United, Clarke ditunjuk untuk membesut West Bromwich Albion pada Juni 2012. Pada musim tersebut, ia sukses membawa The Baggies finish di urutan delapan Premier League. Itu sekaligus menjadi capaian terbaik klub sejak 1981.
Selepas West Bromwich Albion, Clarke pernah membesut Reading dan Kilmarnock, sebelum diangkat menjadi pelatih Skotlandia pada Mei 2019. Ia membawa negaranya lolos ke Euro 2020, tetapi harus terhenti pada fase grup. Clarke kembali memimpin Andrew Robertson dkk untuk mencoba meraih hasil lebih baik di Jerman di Euro 2024.
2. Gareth Southgate melatih Middlesbrough sebelum menukangi negaranya

Bagi penggemar Premier League era 1990-an, pasti tidak asing lagi dengan Gareth Southgate. Ia adalah salah satu bek tangguh pada masanya. Southgate sempat membela Crystal Palace, Aston Villa, dan Middlesbrough, dengan prestasi terbaik meraih League Cup 1995/1996 dan 2003/2004.
Selepas gantung sepatu, Southgate beralih profesi menjadi pelatih dan klub pertama yang ia tangani adalah Middlesbrough. Ia ditunjuk menukangi mantan timnya pada Juni 2006 untuk menggantikan Steve McClaren yang memilih melatih Timnas Inggris. Sayangnya, ia gagal beprestasi, bahkan Middlesbrough harus terdegradasi pada 2008/2009.
Sekitar 4 tahun berselang, Southgate ditunjuk menjadi pelatih Inggris U-21. Setelah 3 tahun, ia dipromosikan melatih timnas senior Inggris. Di bawah kepelatihannya, The Three Lions sempat menjadi finalis Euro 2020. Kali ini, Southgate kembali memimpin Inggris tampil di Euro 2024.
3. Ronald Koeman pernah melatih dua klub Premier League

Ada banyak klub yang pernah ditangani Ronald Koeman. Dua di antaranya adalah tim Premier League. Ia membesut Southampton selama 2 musim, mengantarkan The Saints meraih peringkat 6 EPL 2015/2016 dengan rekor poin 63, tertinggi sepanjang sejarah klub. Selepas itu, Koeman menukangi Everton pada Juni 2016.
Pada Februari 2018, ia memutuskan menerima pinangan Timnas Belanda. Sempat membawa De Oranje berlaga di Euro 2020, Koeman justru memilih meninggalkan timnas untuk menjadi pelatih Barcelona. Namun, dirinya tidak begitu sukses di Barca, cuma mampu meraih Copa del Rey 2020/2021.
Hanya 2 tahun di Camp Nou, Koeman memutuskan balik kucing melatih Timnas Belanda. Ia resmi menangani negaranya pada Januari 2023. Belanda dibawanya lolos ke Euro 2024 dan berusaha untuk meraih kejayaan seperti yang pernah ia lakukan sebagai pemain pada 1988 silam.
4. Ralf Rangnick tidak cukup sukses ketika menjadi nakhoda Manchester United

Ralf Rangnick sempat menjadi bahan perbincangan pada 2021 lalu. Kala itu, ia ditunjuk menukangi Manchester United seiring pemecatan Ole Gunnar Solskjaer. Pelatih berpaspor Jerman ini diplot sebagai juru racik MU hingga akhir musim dan akan melanjutkan peran sebagai konsultan klub.
Sempat disebut-sebut akan membawa perubahan, nyatanya Rangnick melempem selama di Old Trafford. Pada musim tersebut, Setan Merah menyelesaikan kompetisi di peringkat keenam dan cuma mengumpulkan 58 poin. Ini sekaligus menjadi raihan poin terburuk sepanjang keikutsertaan klub di Premier League saat itu.
MU dan Rangnick akhirnya sepakat tidak melanjutkan kerja sama. Pasalnya, Rangnick lebih memilih untuk menjadi pelatih Austria. Ia pun sukses mengantarkan Das Team lolos ke Euro 2024. Atas keberhasilan tersebut, kontrak Rangnick diperpanjang hingga Piala Dunia 2026.
5. Roberto Martinez pernah membuat Wigan Athletic tampil mengejutkan

Karier kepelatihan Roberto Martinez dimulai di Swansea City. Sebenarnya ia dicintai fans The Swans. Namun, pelatih asal Spanyol ini memilih hengkang ke Wigan Athletic pada pertengahan 2009 dengan alasan tawaran dari klub Premier League terlalu bagus untuk ditolak.
Di bawah asuhan Martinez, Wigan mampu tampil cukup mengejutkan. Ia sempat menjadi manajer terbaik April 2012 saat membawa timnya secara luar biasa lolos dari jurang degradasi. Puncaknya, The Latics diantarkannya menjuarai FA Cup 2012/2013 sekaligus trofi pertama dalam sejarah klub.
Sempat menukangi Everton dan Timnas Belgia, Martinez ditunjuk melatih Portugal pada Januari 2023 menggantikan Fernando Santos. Di bawah asuhannya, Portugal menjadi salah satu tim Eropa pertama yang lolos ke Euro 2024. Pada babak kualifikasi, Selecao das Quinas memenangi seluruh pertandingan mereka, mencetak 36 gol dan cuma kemasukan 2 gol.
Dari kelima pelatih tersebut, cuma Ronald Koeman yang pernah merasakan trofi Euro, tepatnya pada 1988 silam ketika masih menjadi pemain. Lantas, apakah Koeman mampu mereplikasi capaian tersebut sebagai pelatih? Kita tunggu saja.