5 Pemain Chelsea yang Performanya Meningkat Selama Ditangani Lampard

Mason Mount memang menjelma menjadi pemain berkualitas selama ditangani Lampard. Pemain asli akademi Chelsea itu baru menjalankan debutnya pada musim lalu. Meski pada pertandingan awalnya harus kalah 4-0 dari Manchester United, Mount sukses membalikkan segalanya dengan cepat.

Di musim lalu, ia berhasil mencatatkan 53 pertandingan di semua ajang dan menciptakan 8 gol dan 6 assist. Sementara di musim ini, pemain berusia 22 tahun tersebut sudah membukukan 3 gol dan 6 assist dari 27 pertandingan di semua kompetisi. Bahkan dalam 13 laga terakhir di Premier League, Mount tak kehilangan 1 menit pun dalam bermain.

Larangan transfer yang sempat menjerat tim di musim lalu memang menjadi berkah tersendiri untuk para pemain akademi Chelsea. Salah satu nama yang mampu tampil apik selama dinakhodai oleh Lampard adalah Tammy Abraham. Di musim lalu, penyerang berusia 23 tahun tersebut berhasil mencatatkan 18 gol dan 6 assist dari 47 pertandingan di semua ajang, di mana 15 gol tercipta di Premier League.

Torehan tersebut membuat namanya menjadi top skor Chelsea di musim lalu. Sempat diprediksi akan minim kontribusi pada musim ini karena kehadiran Timo Werner, Abraham ternyata masih mampu mendapatkan tempat inti di lini depan. Bahkan, ia membuat Werner harus bermain di posisi winger. Sejauh ini, Abraham sudah menciptakan 11 gol dan 6 assist dari 25 laga di semua kompetisi.

Kurt Zouma dibeli oleh Chelsea pada musim dingin 2014 dari klub Prancis, Saint-Etienne. Di awal kariernya, bek asal Prancis itu sedikit kesulitan untuk mendapatkan tempat inti di Chelsea. Alhasil, ia pun sempat beberapa kali dipinjamkan ke klub Premier League. Setelah dipinjamkan ke Everton pada musim 2018/2019, banyak pertanyaan tentang masa depan Zouma sekembalinya ke Chelsea di akhir musim.

Banyak yang menilai bahwa ia akan dijual oleh Chelsea. Namun kehadiran Lampard membuat Zouma menjadi sosok penting di lini belakang The Blues. Meskipun klub memiliki sejumlah bek beken, sang pemain tetap menjadi prioritas Lampard di jantung pertahanan. Di musim ini, ia sudah bermain sebanyak 23 kali dan menciptakan 4 gol. Torehan gol yang lumayan untuk pemain yang beroperasi sebagai bek tengah.

Mateo Kovacic awalnya bergabung bersama Chelsea dengan status pinjaman dari Real Madrid pada musim panas 2018. Saat tim masih ditangani Maurizio Sarri, pemain asal Kroasia itu bukanlah gelandang andalan di tim utama. Namun semua cerita berubah saat Chelsea dinakhodai Lampard.

Kovacic dipermanenkan dan menjadi pemain inti di lini tengah. Bahkan, ia sukses memenangi penghargaan sebagai pemain terbaik Chelsea di musim lalu. Di musim ini, Kovacic sudah menciptakan 23 pertandingan dari 29 pertandingan di semua ajang.

Reece James memulai debutnya dengan tim utama Chelsea pada musim lalu saat Lampard memulai menukangi Chelsea. Di musim debutnya, pemain lulusan akademi Chelsea itu berhasil menciptakan 37 pertandingan di semua ajang. Sementara di musim ini, performa sang pemain semakin meningkat dan selalu jadi andalan di posisi bek kanan.

Bahkan, ia berhasil menyingkirkan pemain berpengalaman sekaligus kapten tim, Cesar Azpilicueta. Tak hanya memiliki kecepatan lari yang kencang, James juga sangat baik dalam membantu penyerangan. Sejauh ini, ia sudah menciptakan 1 gol dan 4 assist dari 18 pertandingan. Karena kualitasnya itu, sang pemain mendapatkan panggilan pertamanya untuk bermain bersama tim nasional Inggris senior.

Dengan bergantinya posisi pelatih utama, apakah mereka tetap akan menjadi pemain andalan atau malah sebaliknya di sisa musim ini?