5 Pemain Chelsea yang Tampil Kurang Maksimal di Bawah Thomas Tuchel

Di bawah asuhan Thomas Tuchel, Callum Hudson-Odoi merupakan pemain yang serbaguna. Pasalnya, pemain asal Inggris itu kerap dimainkan di kedua sayap dan juga digunakan sebagai bek sayap.

Meski demikian, ia tetap gagal menunjukkan performa terbaiknya. Hudson-Odoi tercatat sudah bermain sebanyak 46 pertandingan selama dilatih Tuchel.

Ia mampu menciptakan 3 gol serta 8 assists dari seluruh penampilannya tersebut. Usianya yang masih sangat muda, 21 tahun, membuat Hudson-Odoi diincar beberapa klub, salah satunya adalah Bayern Munchen.

Taktik Thomas Tuchel selalu menuntut bek sayap naik-turun tanpa henti. Strategi tersebut ternyata tidak terlalu maksimal jika dimainkan oleh Marcos Alonso.

Bek asal Spanyol itu terlihat kewalahan saat menerapkan skema tersebut. Faktor usia tentu menjadi salah satu penyebabnya. Alonso sejauh ini sudah tampil sebanyak 34 kali di bawah asuhan Tuchel.

Ia sukses menciptakan 2 gol serta 4 assists dari semua penampilannya itu. Belakangan, Alonso lebih sering duduk di bangku cadangan. Kondisi tersebut berpotensi membuat Tuchel merekrut bek sayap baru pada musim panas 2022.

Christian Pulisic bukanlah pemain pilihan utama Thomas Tuchel di lini serang Chelsea. Buktinya, pemain asal Amerika Serikat kerap kali duduk di bangku cadangan. Selain itu, ia juga sering bergonta-ganti posisi, baik sebagai sayap, gelandang serang, bek sayap, hingga false nine.

Dari 28 pertandingan di musim 2021/2022, Pulisic sukses mencetak 6 gol serta 4 assists. Dimainkan tidak di posisi aslinya membuat Pulisic kerap tampil tidak mengesankan.

Timo Werner direkrut Chelsea dengan biaya yang cukup mahal pada musim panas 2020. Akan tetapi, pemain asal Jerman tersebut justru tampil di luar ekspektasi. Ia sampai saat ini belum juga bisa beradaptasi dengan permainan cepat Premier League.

Werner tercatat hanya membukukan 7 gol dan 4 assists dari 28 pertandingan yang telah dilalui pada musim 2021/2022. Segala upaya sudah dilakukan Thomas Tuchel untuk memperbaiki performa Werner, namun semua usaha gagal.

Romelu Lukaku digaet Chelsea dari Inter Milan dengan harga 115 juta euro atau Rp1,8 triliun pada musim panas 2021. Kehadiran penyerang asal Belgia itu sempat diyakini bakal menjadi solusi melempemnya lini depan The Blues. Namun, penampilan sang pemain belum juga memuaskan sejauh ini.

Mantan pemain Manchester United itu terlihat tidak cocok dengan metode dan taktik yang diterapkan oleh Thomas Tuchel. Lukaku sampai saat ini baru menciptakan 12 gol dari 34 penampilan di berbagai ajang. Catatan tersebut sangat jauh jika dibandingkan ketika Lukaku berseragam Inter Milan.

Masih ada banyak waktu untuk kelima pemain tersebut memperbaiki performanya. Namun, jika tidak ada perubahan hingga kompetisi berakhir, besar kemungkinan beberapa nama bakal dilepas Thomas Tuchel pada musim panas 2022.