5 Pemain Non-Norwegia di FK Bodo/Glimt 2024/2025

FK Bodo/Glimt membuat sejarah dengan berhasil melaju ke semifinal Liga Europa 2024/2025. Ini menjadi prestasi terbaik ketika tampil di Liga Europa. Menariknya, hal ini tidak terlepas dari peran para pemain non-Norwegia.
Saat ini, ada lima pemain non-Norwegia yang tergabung di skuad 2024/2025. Jumlah mereka sangat sedikit jika dibandingkan dengan 22 pemain asal Norwegia. Meski begitu, mereka telah memberikan kontribusi signifikan.
Selain bermain di Liga Europa 2024/2025, mereka mendapatkan kesempatan untuk tampil di kompetisi lokal. Siapa saja mereka dan seperti apa penampilannya pada 2024/2025?
1. Jeppe Kjaer (Denmark) bekerja keras untuk menembus skuad inti
Jeppe Kjaer masih belum bisa mendapatkan kepercayaan untuk bermain reguler bersama FK Bodo/Glimt. Pada 2024/2025, ia baru memainkan dua pertandingan dengan salah satunya di Liga Europa. Ini masih di bawah statistik pada 2023 lalu yang memainkan empat pertandingan di Eliteserien dan NM-Cup.
Jeppe Kjaer bergabung dengan FK Bodo/Glimt pada 9 Februari 2023. Saat itu, ia diboyong dari akademi Ajax Amsterdam dan menjalin kerja sama untuk bermain di Aspmyra Stadion hingga 30 Juni 2027. Ia pernah menjalani peminjaman bersama tim asal Norwegia yakni, Sandefjord Fotball dan Fredrikstad FK.
2. Nikkita Haikin (Rusia) masih menjadi andalan untuk posisi kiper
Nikita Haikin menjadi pilihan utama untuk mengawal mistar gawang FK Bodo/Glimt. Ia saat ini telah menjalani 24 pertandingan pada 2024/2025. Hebatnya, ia juga belum tergantikan ketika bermain di Liga Europa dengan mencatatkan 14 penampilan, 2 clean sheat, dan kemasukan 20 gol tim lawan.
Nikita Haikin sudah berseragam FK Bodo/Glimt sejak 2019. Namun, ia memutuskan pindah ke Bristol City pada 25 Januari 2023 dan kembali ke Aspmyra Stadion pada 31 Maret 2023 dengan bebas transfer. Ia saat ini masih menjadi kiper dengan koleksi penampilan terbanyak bersama FK Bodo/Glimt.
3. Kasper Hogh (Denmark) sebagai tumpuan untuk membobol gawang lawan
Kasper Hogh menjaga konsistensi dengan masih tampil impresif bersama FK Bodo/Glimt. Saat ini, ia sudah menyarangkan gol di empat kompetisi berbeda, yakni Eliteserien, NM-Cup, Liga Europa, dan Kualifikasi Liga Champions. Pemain 24 tahun itu juga masih memimpin daftar top skor Liga Europa 2024/2025.
Kasper Hogh meninggalkan Stabaek Fotball untuk menerima tawaran dari FK Bodo/Glimt pada 31 Januari 2024. Ia didatangkan dengan biaya kepindahan Rp12 miliar untuk durasi kontrak hingga 2028. Selama menjadi anak asuh Kjetil Knutsen, ia sudah mencatatkan 26 gol dan 6 assist dari 46 pertandingan.
4. Villads Nielsen (Denmark) lebih sering bermain di kompetisi Eropa
Villads Nielsen sudah mendapatkan menit bermain pada 2024/2025. Ia saat ini telah melakoni 13 pertandingan dengan mengoleksi 1 gol untuk FK Bodo/Glimt. Menariknya, ia lebih sering bermain di Liga Europa daripada kompetisi lokal, Eliteserien, yang baru memasuki pekan ke-5 pada 3 Mei 2025.
Villads Nielsen mulai berseragam FK Bodo/Glimt pada 3 April 2024. Ia dibeli dari akademi FC Nordsjaelland dengan biaya senilai Rp8 miliar. Saat ini, pemain yang terikat kerja sama hingga empat musim ke depan itu memiliki nilai pasar Rp43 miliar berdasarkan pembaruan terbaru pada 3 April 2025.
5. Mikkel Bro Hansen (Denmark) impresif dengan catatan dua hattrick
Mikkel Bro Hansen merupakan pemain termuda di skuad Glimt 2024/2025. Meski begitu, ia sudah mendapatkan kepercayaan untuk melakoni enam pertandingan. Ia bisa tampil produktif lewat torehan 6 gol dan 2 assist dari 2 pertandingan di NM-Cup musim ini ketika menghadapi Innstranda IL dan Junkeren IK.
Mikkel Bro Hansen memilih merapat ke FK Bodo/Glimt pada 6 Februari 2025. Menariknya, tim racikan Kjetil Knutsen tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk menggaet pemain berlabel wonderkid itu. Sayang, ia hanya mendapatkan kontrak sebentar, yakni hingga jendela transfer musim panas 2027.
FK Bodo/Glimt membuat kejutan besar dengan melaju ke semifinal Liga Europa 2024/2025. Kendati bukan menjadi tim favorit juara, mereka tampil sebagai tim kuda hitam. Capaian ini berkat keberadaan para pemain non-Norwegia yang juga memiliki andil ketika bermain di kompetisi lokal.