5 Pemain Termuda yang Menjuarai Liga Champions, Ada Patrick Kluivert

- Antonio Simoes juara Liga Champions Eropa pada usia 18 tahun 139 hari bersama Benfica.
- Nwankwo Kanu meraih gelar juara Liga Champions di usia 18 tahun 296 hari bersama Ajax Amsterdam.
- Patrick Kluivert menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah final Liga Champions Eropa, memastikan kemenangan Ajax.
Liga Champions Eropa merupakan kompetisi sepak bola paling prestisius di Benua Biru. Turnamen ini mempertemukan klub-klub terbaik dari berbagai negara di Eropa dalam persaingan sengit demi memenangkan trofi yang dijuluki Si Kuping Besar. Kompetisi ini tidak hanya menyajikan pertandingan-pertandingan besar antar klub-klub kelas atas Eropa, tetapi juga menjadi panggung kemunculan bintang-bintang muda.
Meraih gelar juara Liga Champions adalah pencapaian luar biasa bagi seorang pemain, terlebih lagi jika diraih pada usia muda. Menariknya, sejumlah pesepak bola berhasil mencatatkan diri dalam sejarah sebagai juara saat usia mereka belum genap 20 tahun. Berikut lima pemain termuda yang pernah mengangkat trofi Liga Champions dan mengukir namanya dalam sejarah sepak bola Eropa.
1. Antonio Simoes (18 tahun 139 hari) masih tercatat sebagai peraih gelar juara termuda
Antonio Simoes tercatat sebagai pemain termuda yang pernah meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Pada usia 18 tahun dan 139 hari, ia turut mengantarkan Benfica menaklukkan tim kuat Spanyol, Real Madrid, dengan skor 5-3 dalam laga final 1962. Pencapaian hebat ini menjadi titik awal karier cemerlangnya bersama klub asal Portugal tersebut.
Sepanjang kariernya, Simoes setia membela Benfica dan berhasil mengoleksi total 16 trofi bergengsi. Sayangnya, ia gagal memenangkan satu trofi pun bersama Portugal, catatan terbaiknya adalah meraih posisi ketiga pada Piala Dunia 1966. Setelah gantung sepatu, Simoes sempat mencoba peruntungan sebagai pelatih kepala di Phoenix Inferno dan Espinho. Terakhir, ia tercatat menjadi asisten pelatih Timnas Iran dari 2011 hingga 2014.
2. Nwankwo Kanu (18 tahun 296 hari) ikut berkontribusi dalam mengalahkan AC Milan
Pada tahun 1993, Nwankwo Kanu mengawali kariernya di Eropa dengan bergabung bersama klub raksasa Belanda, Ajax Amsterdam. Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1995, di usia 18 tahun 296 hari, ia menjadi bagian penting dari skuad Ajax yang berhasil meraih gelar juara Liga Champions Eropa. Dalam pertandingan final melawan AC Milan, Kanu masuk sebagai pemain pengganti.
Meskipun tidak mencatatkan namanya di papan skor, kehadirannya ikut membantu dalam kemenangan 1-0 Ajax atas Rossoneri. Setelah sukses di Belanda, kariernya semakin menanjak saat ia bermain untuk Arsenal dan Portsmouth di Inggris. Kanu juga sukses membawa Nigeria meraih medali emas Olimpiade 1996. Ia kemudian mengakhiri perjalanan karier sepak bolanya pada 2012 di usia 36 tahun.
3. Patrick Kluivert (18 tahun 327 hari) mencetak gol kemenangan bagi Ajax Amsterdam
Patrick Kluivert tampil sebagai pahlawan Ajax dalam final Liga Champions Eropa 1995 melawan AC Milan. Ia masuk ke lapangan dari bangku cadangan pada menit ke-70 dan berhasil mencetak gol kemenangan di menit-menit akhir pertandingan. Gol tersebut tidak hanya memastikan gelar juara untuk Ajax, tetapi juga menjadikannya sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah final Liga Champions Eropa.
Setelah keberhasilan itu, karier Kluivert terus menanjak. Ia kemudian bermain untuk sejumlah klub besar Eropa, termasuk AC Milan dan Barcelona sebagai striker berbahaya. Setelah pensiun dari lapangan hijau, karier Kluivert tidak jauh-jauh dari lapangan sepak bola. Saat ini, di usia 48 tahun, Patrick Kluivert tercatat sedang menjabat sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.
4. Brian Kidd (19 tahun) meraih gelar juara Liga Champions tepat pada hari ulang tahunnya
Brian Kidd mengukir sejarah gemilang ketika mengantarkan Manchester United meraih gelar juara Liga Champions Eropa yang pertama pada 1968. Lebih istimewanya lagi, dalam kemenangan telak 4-1 atas Benfica itu, Kidd menyumbangkan satu gol dan dua assist. Gelar juara ini terasa kian spesial karena diraih tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-19.
Selepas meninggalkan Old Trafford, Kidd melanjutkan kariernya dengan membela sejumlah klub besar Inggris, termasuk Arsenal, Manchester City, dan Everton. Meski begitu, trofi Liga Champions bersama Setan Merah menjadi satu-satunya gelar bergengsi yang berhasil ia raih dari total 523 penampilan. Setelah gantung sepatu, Kidd melanjutkan karier sebagai asisten pelatih di beberapa klub papan atas Inggris, seperti Sheffield United, Leeds United, Manchester United, hingga Manchester City.
5. Iker Casillas (19 tahun 4 hari) total telah meraih tiga gelar juara Liga Champions Eropa
Iker Casillas mencatatkan clean sheet pada final Liga Champions Eropa 2000 ketika Real Madrid mengalahkan Valencia dengan skor 3-0. Menariknya, Ia baru saja merayakan ulang tahun yang ke-19, menjadikannya salah satu kiper termuda yang pernah bermain dan meraih gelar juara Liga Champions. Kepercayaan yang diberikan kepadanya dibayar lunas dengan penampilan luar biasa di bawah mistar gawang.
Setelah kemenangan bersejarah itu, Casillas menjadi pilar utama Real Madrid selama lebih dari 1 dekade. Selama membela Los Blancos, ia total meraih tiga gelar juara Liga Champions dan berbagai trofi bergengsi lainnya. Kesuksesan Casillas juga berlanjut di level internasional, di mana ia mengantarkan Spanyol meraih gelar juara Piala Dunia 2010 serta dua trofi Euro. Kariernya diakhiri dengan indah bersama Porto sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada 2020.
Liga Champions Eropa menjadi tempat munculnya banyak pemain potensial. Pada 2024/2025, banyak bermunculan pemain muda kualitas, salah satunya Lamine Yamal. Sayangnya, langkah Yamal bersama Barcelona harus terhenti di semifinal. Menariknya, andai Blaugrana menjuarai UCL 2024/2025, Lamine Yamal bisa memecahkan rekor pemain termuda yang memenangkan Liga Champions. Mengingat, usianya pada semifinal leg kedua (7/5/2025) masih 17 tahun 291 hari.