5 Pembelian Termahal dalam Sejarah Tottenham, James Maddison Terbaru!

Tottenham Hotspur bukan klub yang gemar menggelontorkan dana besar untuk mendatangkan pemain incarannya. Namun, kebiasaan tersebut berubah dalam beberapa tahun terakhir. Pemilik klub, Daniel Levy, tak lagi pelit mengeluarkan dana besar untuk meningkatkan kualitas skuad.
Tak ayal Spurs pun berhasil memecahkan rekor pembelian termahal hanya dalam 3 tahun terakhir. The Lylywhites teranyar berhasil mendaratkan James Maddison dari Leicester City dengan biaya yang tidak sedikit. Termasuk sang pemain, berikut lima pembelian termahal Tottenham Hotspur sepanjang sejarah.
1. Tanguy Ndombele

Tanguy Ndombele adalah sebuah ironi dalam sejarah transfer Tottenham Hotspur. Ia didatangkan dari Lyon sebagai pembelian termahal klub pada musim panas 2019. Spurs harus merogoh kocek hingga 62 juta euro atau Rp1 triliun. Sayangnya, ia juga dianggap sebagai pembelian terburuk.
Performa sang pemain tidak sesuai dengan ekspektasi fans dan manajemen. Oleh karena itu, ia sempat dipinjamkan ke Lyon dan Napoli. Namun, nasibnya pun kini tak menentu. Spurs berniat melepasnya permanen pada musim panas 2023. Sementara itu Napoli memiliki opsi memermanenkan sang pemain, tetapi keberatan dengan banderol 30 juta euro atau Rp490 miliar yang ditetapkan Spurs.
2. Richarlison

Richarlison jadi pembelian termahal kedua dalam sejarah Tottenham Hotspurs. Namun, lagi-lagi pembelian mahal mereka dinilai flop. Ditebus dengan harga 58 juta euro atau Rp949 miliar pada musim panas 2022, ia hanya mencetak sebiji gol dari 27 laga di English Premier League (EPL).
Seolah habis jatuh tertimpa tangga, The Lylywhites pun mengakhiri musim dengan hanya finis di urutan kedelapan. Mereka harus rela tidak bermain di kompetisi Eropa pada musim depan. Richarlison sendiri dikontrak dengan durasi 5 tahun hingga 2027.
3. Cristian Romero

Tottenham Hotspurs harus menggelontorkan dana 50 juta euro atau Rp818 milyar untuk permanenkan Cristian Romero dari Atalanta pada musim panas 2022. Bek asal Argentina itu lebih dulu dipinjam selama semusim pada 2021/2022. Spurs membutuhkan bek tengah baru setelah ditinggalkan Jan Vertonghen dan Toby Alderweireld.
Kendati tampil apik selama berkostum Spurs, Cristian Romero belum mampu memberikan dampak signifikan. Dia membutuhkan duet yang sama kuatnya di lini pertahanan. Spurs kebobolan 63 gol di EPL musim 2022/2023. Catatan itu menempatkan mereka sebagai tim dengan pertahanan terburuk dari 10 tim teratas EPL 2022/2023.
4. James Maddison

Teka-teki masa depan James Maddison terjawab sudah. Sempat diincar Arsenal dan Newcastle United, sang pemain akhirnya berlabuh di Tottenham Hotspurs. Ia diikat dengan kontrak panjang berdurasi 5 tahun. Spurs harus membayar 46 juta euro atau Rp752 milyar kepada Leicester City.
Ia juga bakal menerima gaji sebesar 200 ribu euro atau Rp3,3 milyar per pekan. The Foxes sejatinya ingin mempertahankan pemain andalannya itu. Namun, mereka tak kuasa karena terdegradasi dari EPL dan dihadapkan dengan masalah finansial. James Maddison sendiri jadi rekrutan kedua Spurs pada musim panas 2023 setelah Guglielmo Vicario.
5. Pedro Porro

Pedro Porro baru didatangkan Tottenham pada Januari 2023 dengan status pinjaman dari Sporting Lisbon. Spurs langsung mengaktifkan klausul permanen pada akhir musim dengan harga 45 juta euro atau Rp736 milyar. Sang pemain menunjukkan penampilan yang menjanjikan.
Ia mencetak 3 gol dan 3 assist dari 17 laga di semua ajang. Berposisi asli sebagai bek kanan, pemain 23 tahun juga bisa ditempatkan sebagai gelandang dan sayap. Spurs sebenarnya jadi klub Inggris kedua yang pernah dia bela. Sang pemain sempat diboyong Manchester City pada 2019 dari Girona. Namun, ia belum pernah sekalipun dimainkan di laga kompetitif.
Sejauh ini Tottenham Hotspur masih sulit bersaing di papan atas EPL meski telah beberapa kali mendatangkan pemain berbanderol mahal. Namun, bukan berarti prestasi mereka akan kembali jeblok pada musim depan. Manajemen klub saat ini kembali berbenah di bawah arahan pelatih anyar, Ange Postecoglou. Mampukah kehadiran James Maddison memperbaiki performa buruk Tottenham Hotspur musim lalu?