5 Penjaga Gawang Ini Kualitas Jempolan meski Sebagai Pelapis

Matthew Ryan tak tergantikan sebagai kiper utama Brighton & Hove Albion sejak dibeli dari Valencia pada musim 2017. Total, ia telah bermain sebanyak 121 kali selama membela The Seagulls. Kini ia memutuskan kembali ke LaLiga, namun kali ini bersama Real Sociedad.

Penjaga gawang asal Australia ini memilih hengkang, karena sejak Desember 2020 ia tak lagi menjadi pilihan utama Graham Potter di Brighton. Bahkan, ia sempat dipinjamkan selama setengah musim ke Arsenal. Padahal, di Real Sociedad sendiri ia harus bersaing dengan Alex Romeiro yang musim lalu sukses mencatatkan 18 clean sheet.

Ospina sudah akrab dengan bangku cadangan sejak ia dibeli Arsenal pada tahun 2014 lalu. Awalnya, ia diplot sebagai pengganti Wojiech Szczesny yang hengkang, namun ketika Petr Cech datang ia lebih sering duduk di bangku cadangan.

Akhirnya Arsenal meminjamkannya ke Napoli pada musim 2018, penampilannya cukup impresif membuat penjaga gawang asal Kolombia itu dipermanenkan semusim berselang. Ia ditunjuk untuk menggantikan Alex Meret yang mengalami cedera. Namun, setelah beberapa kali melakukan kesalahan, ia pun kini lebih sering dibangku cadangkan, apalagi ketika Meret telah pulih dari cedera.

Sejak dibeli dari Valencia pada musim 2019 lalu, Neto lebih sering menjadi penghangat bangku cadangan. Mengingat Marc Andre Ter Stegen yang selalu tampil solid dalam menjaga gawang Barcelona. Total di semua kompetisi, ia hanya tampil sebanyak 17 kali dalam dua musim terakhir dengan catatan tujuh clean sheet.

Sebetulnya, Neto merupakan kiper yang cukup handal, ia sempat jadi pelapis bagi Gianluigi Buffon kala masih berseragam Juventus. Ia kemudian menjadi penjaga gawang nomor satu Valencia sebelum pindah ke Blaugrana. Terbukti saat Ter Stegen absen, ia tampil cukup impresif sebagai juru selamat terakhir bagi Barcelona.

Deretan penjaga gawang handal mengisi skuad PSG musim ini, apalagi setelah mereka mendatangkan pemain terbaik Piala Eropa 2020, Gianluigi Donnarumma. Hal ini tentu saja membuat posisi kiper utama yang dipegang Keylor Navas menjadi terancam.

Apalagi Navas sudah tak muda lagi, lain halnya dengan Donnarumma yang baru berusia 22 tahun. Nasib Navas saat ini seperti mengulang kisahnya di Real Madrid, sempat jadi pilihan utama Los Blancos dalam beberapa musim, ia akhirnya harus tersingkir usai mereka mendatangkan Thibaut Courtois.

Dean Henderson memang mengawali kariernya sebagai pemain Manchester United, namun ia lebih banyak dipinjamkan di berbagai klub kecil. Meski begitu penampilannya bersama Sheffield United cukup impresif. Akhirnya pada musim 2020/2021 kemarin, ia tak lagi dipinjamkan dan jadi pelapis David De Gea.

Namun, kiper asal Spanyol itu sepertinya mengalami penurunan performa dalam beberapa laga terakhir. Tengok saja saat Piala Eropa 2020 kemarin, ia sama sekali tak bermain karena kalah bersaing dengan Unai Simon. Jika De Gea tak kembali ke performa terbaiknya, maka Henderson siap mengambil posisinya kapan saja.

Meski hanya pelapis bukan berarti mereka tak punya kualitas hebat. Bahkan jika kiper utama tak tampil impresif, mereka siap dimainkan kapan saja.