5 Penjualan Termahal US Sassuolo di Sektor Gelandang

Manuel Locatelli bergabung dengan US Sassuolo pada Agustus 2018. Kala itu, ia berstatus sebagai pemain pinjaman dari AC Milan. Karena puas dengan penampilan Locatelli, Sassuolo bersedia mengeluarkan uang sebesar 14 juta euro atau sekitar Rp233 miliar untuk memermanenkannya. Kesepakatan tersebut terjadi pada Juli 2019.

Pada Agustus 2021, Juventus merekrut Locatelli dari Sassuolo. La Vecchia Signora meminjam gelandang bertahan tersebut dengan wajib membelinya pada akhir musim seharga 30 juta euro atau sekitar Rp500 miliar. Locatelli sendiri saat ini terikat kontrak dengan Juventus hingga Juni 2026.

Setelah meminjam Hamed Junior Traore pada Januari 2023, AFC Bournemouth resmi memermanenkannya dari US Sassuolo pada Juli 2023. Klub English Premier League (EPL) itu menebusnya dengan mahar sebesar 25,62 juta euro atau sekitar Rp427 miliar. Ia diikat kontrak hingga Juni 2028 mendatang.

Meski masih muda, Traore mampu tampil cemerlang di lini tengah. Pemain berusia 23 tahun itu mampu menjalankan tugas sebagai gelandang serang yang sangat baik. Selama berseragam Sassuolo, Traore mencatatkan 111 penampilan dengan torehan 18 gol dan 11 assist. Sedangkan, bersama AFC Bournemouth, Traore baru tampil sebanyak tujuh kali.

Pada Juli 2019, Inter Milan meminjam Stefano Sensi dari US Sassuolo selama semusim. Inter Milan pun puas dengan performa yang ditunjukkan sang pemain selama menjalani masa peminjaman. Klub berjuluk I Nerazzurri itu akhirnya memutuskan merekrutnya secara permanen dengan biaya transfer 25 juta euro atau sekitar Rp417 miliar.

Sayangnya, perjalanan karier Sensi mulai terganggu akibat cedera. Ia tidak bisa memberikan kontribusi seperti yang diharapkan Inter Milan. Sensi pun harus rela dipinjamkan ke klub lain. Sensi pernah dipinjamkan ke Sampdoria dan AC Monza. Ia kini sudah kembali ke Inter Milan. Kontraknya bersama mereka akan berakhir pada Juni 2024 nanti.

Alfred Duncan juga mengawali karier di US Sassuolo sebagai pemain pinjaman. Gelandang tengah asal Ghana itu dipinjam dari Sampdoria pada Juli 2015. Karena masih membutuhkan jasanya, Sassuolo mememanenkannya pada Juli 2016. Mereka menebusnya dengan biaya 6 juta euro atau sekitar Rp100 miliar.

Duncan berkembang pesat bersama Sassuolo. Ia pun mulai diburu klub lain. Selama berseragam Sassuolo, ia sendiri mencatatkan 130 penampilan dengan torehan 8 gol dan 17 assist. Pada Agustus 2020, Sassuolo sepakat menjual Duncan ke Fiorentina seharga 15 juta euro atau sekitar Rp250 miliar.

Di urutan terakhir, ada nama Lorenzo Pellegrini, gelandang serang asal Italia. Pemain berusia 27 tahun itu merupakan jebolan akademi AS Roma. Ia bergabung ke US Sassuolo Juli 2015. Sassuolo membelinya dari AS Roma seharga 1,25 juta euro atau sekitar Rp20 miliar. Saat itu, Pellegrini masih berstatus sebagai pemain akademi AS Roma.

Selama menjadi penggawa Sassuolo, Pellegrini mampu tampil apik. Ia mencatatkan 54 penampilan dengan torehan 11 gol dan 7 assist. AS Roma pun tertarik untuk memulangkan Pellegrini dari Sassuolo. Dengan membayar biaya transfer 10 juta euro atau sekitar Rp166 miliar, AS Roma berhasil mendapatkannya kembali pada Juli 2017.

Saat ini, Pellegrini menjadi pemain penting bagi AS Roma. Ia menjabat sebagai kapten klub berjuluk I Giallorossi tersebut. Ia masih terikat kontrak dengan AS Roma hingga Juni 2026.

Meski melepas banyak pemainnya, US Sassuolo masih mampu mencetak pemain bertalenta. Mereka berpeluang menjual para pemainnya dengan harga mahal lagi. Saat ini, ada dua pemain di sektor gelandang yang cukup diandalkan Sassuolo. Mereka adalah Maxime Lopez dari Prancis dan Matheus Henrique dari Brasil. Bukan tak mungkin dua gelandang tersebut akan menjadi penjualan termahal Sassuolo berikutnya.