6 Klub Eropa yang Pernah Dibela James Rodriguez, Ke Mana Selanjutnya?

Karier profesional James Rodriguez dimulai di Kolombia pada 2006. Ia juga sempat bermain di Argentina sebelum akhirnya dilirik klub Eropa, FC Porto. James pun diboyong oleh FC Porto pada 2010 saat usianya 19 tahun. Di situlah ia mulai meniti kariernya di Eropa.

Bersama Porto, James menikmati karier bertabur trofi. Musim pertamanya saja langsung berbuah empat trofi, termasuk Europa League. James juga cukup diandalkan di lini tengah FC Porto. Selama 3 musim menetap di Portugal, ia mencatat 108 penampilan dengan 32 gol dan 42 assist.

Bersinar di FC Porto, James mulai menarik perhatian klub-klub liga top Eropa. Ia akhirnya berlabuh di Ligue 1 Prancis pada musim panas 2013. AS Monaco yang saat itu didukung dana melimpah dari miliarder asal Rusia sukses mendatangkan James Rodriguez dan sejumlah pemain top lain.

AS Monaco pun sukses bersaing di papan atas Ligue 1 2013/2014. James menjadi salah satu bintang andalan mereka. Ia mengoleksi 10 gol dan 14 assist dalam 38 laga di semua ajang. Sayangnya, AS Monaco hanya finis sebagai runner-up Ligue 1 dan gagal juara di dua ajang lain.

Setelah musim 2013/2014 berakhir, James Rodriguez tampil cemerlang bersama Timnas Kolombia di Piala Dunia 2014. Sontak, ia menjadi incaran klub-klub besar Eropa usai Piala Dunia. James akhirnya diboyong Real Madrid dengan status pemain Kolombia termahal di dunia saat itu.

Karier James di Real Madrid dimulai dengan manis. Ia mencetak 17 gol dan 18 assist di semua ajang pada musim pertamanya. Sayangnya, menit bermain serta performa James mulai menurun pada musim-musim berikutnya.

Soal trofi, James sebenarnya terbilang amat sukses di Real Madrid. Ia meraih total 9 trofi bersama Los Blancos, termasuk 2 trofi LaLiga Spanyol dan 2 Liga Champions. Namun, kontribusi yang makin minim membuat James akhirnya hengkang secara gratis pada 2020.

Saat menit bermainnya makin berkurang di Real Madrid, James Rodriguez sempat dipinjamkan ke Bayern Munich. Periode peminjamannya adalah 2 tahun pada 2017–2019 disertai opsi pembelian. Bersama Bayern Munich, James cukup diandalkan oleh pelatih Carlo Ancelotti.

Total 67 pertandingan dilakoni James bersama Bayern Munich beserta 15 gol dan 20 assist. Perannya cukup vital membawa Die Roten meraih 2 trofi Bundesliga Jerman dan 1 DFB-Pokal. Namun, Bayern Munich memilih untuk tidak mempermanenkan James setelah masa peminjamannya usai.

Setelah terusir dari Real Madrid dan Bayern Munich, James Rodriguez mencoba peruntungannya di English Premier League (EPL). Namun, klub yang ia bela terbilang tak disangka, yakni Everton. The Toffees mengikat James dengan kontrak 2 tahun, dimulai pada musim panas 2020.

Bersama Everton, James langsung bersinar pada awal kedatangannya. Ia mencetak 3 gol dan 3 assist dalam 5 laga pertamanya di EPL. Namun, setelah itu kontribusinya menurun seiring jumlah penampilannya yang kerap dibatasi oleh cedera.

James akhirnya hanya bertahan di Everton semusim. Ia lalu mencoba bertualang ke Asia dengan merapat ke klub Qatar, Al-Rayyan. Akan tetapi, kebersamaan James dan Al-Rayyan pun akhirnya selesai hanya dalam waktu setahun.

Gagal memberi kesan di Asia, James Rodriguez memilih kembali ke Eropa pada September 2022. Ia bergabung dengan Olympiacos, jagoan Liga Super Yunani. Hasilnya, James mencatat total 23 penampilan bersama Olympiacos dengan koleksi 5 gol dan 6 assist.

Sayangnya, lagi-lagi James tak bertahan lama bersama klubnya. Ia bersepakat dengan Olympiacos untuk hengkang pada April 2023 alias belum genap 1 tahun setelah bergabung. James meninggalkan Olympiacos tanpa raihan apa pun karena mereka puasa gelar pada musim 2022/2023.

Rekam jejak karier James Rodriguez di Eropa amat memukau. Namun, kebintangannya menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir, bahkan kini ia kesulitan menemukan klub baru untuk berlabuh. Masih adakah klub Eropa yang bersedia menampung James Rodriguez?