Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Pembalap Italia yang Beri Kemenangan untuk Ferrari di F1

Giuseppe Farina (formula1.com)

Dengan sejarah panjang di Formula 1, Ferrari selalu menjadi tim impian para pembalap. Namun, meski berasal dari Italia, Ferrari jarang memakai jasa pembalap lokal dalam 3 dekade terakhir.

Luca Badoer dan Jarno Trulli menjadi pembalap Italia terakhir yang memacu mobil Ferrari. Itu pun keduanya hanya menjadi pembalap pengganti pada 2009. Pembalap utama Ferrari terakhir asal Italia adalah Ivan Capelli pada 1992.

Italia memang cukup kesulitan menemukan pembalap Formula 1 berkualitas, bahkan tak ada pembalap asal Italia untuk musim 2023. Meski begitu, bukan berarti Italia tak punya pembalap berkualitas. Lihat saja deretan pembalap Italia yang beri kemenangan untuk Ferrari di F1 ini.

1. Alberto Ascari

Alberto Ascari (formula1.com)

Alberto Ascari menjadi pembalap Italia pertama yang memberi kemenangan bagi Ferrari, tepatnya di GP Italia 1951. Ascari juga memberikan dua gelar juara dunia bagi Ferrari pada 1952 dan 1953.

Raihan gelar juara dunia itu belum mampu disamai oleh pembalap Italia lainnya hingga saat ini. Ascari total menyumbang 12 kemenangan bagi tim kuda jingkrak tersebut sebelum kematiannya di Sirkuit Monza pada 1955.

2. Piero Taruffi

Piero Taruffi (formula1.com)

Menjalani balapan debutnya bersama Alfa Romeo pada 1950, Piero Taruffi kemudian membela Ferrari mulai pada 1951. Namun, ia harus menunggu hingga GP Swiss 1952 untuk meraih kemenangan perdananya di Formula 1.

Pada musim yang sama, Taruffi berhasil finis di peringkat ketiga klasemen akhir. Sayang, setelah kemenangan tersebut, ia tak lagi berhasil mencetak podium teratas bagi tim yang bermarkas di Maranello, Italia.

3. Giuseppe Farina

Giuseppe Farina (formula1.com)

Giuseppe Farina atau yang lebih dikenal sebagai Nino merupakan juara dunia Formula 1 musim perdana pada 1950. Namun, saat itu ia tak melakukannya di bawah bendera Ferrari, melainkan Alfa Romeo.

Sekitar 2 musim kemudian, barulah Farina bergabung dengan Ferrari. Ia mencetak satu kemenangan di GP Jerman 1953. Itu menjadi kemenangan kelima sekaligus terakhir dalam karier Farina di F1.

4. Luigi Musso

Luigi Musso (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Luigi Musso mencetak kemenangan bersama Ferrari pada balapan pembuka musim 1956 di GP Argentina. Kemenangan tersebut menjadi satu-satunya kemenangan yang diraih Musso dalam kariernya di Formula 1.

Sang pembalap meninggal secara tragis ketika melakoni balapan di Sirkuit Reims pada GP Prancis 1958. Nyawanya tak terselamatkan usai mengalami kecelakaan fatal saat mencoba mendahului rekan setimnya, Mike Hawthorn.

5. Lorenzo Bandini

Lorenzo Bandini (formula1.com)

GP Austria menjalani debutnya di Formula 1 pada 1964 di Sirkuit Zeltweg. Pada balapan tersebut, Lorenzo Bandini mampu menjadi yang tercepat dalam menaklukkan sirkuit yang juga bekas lapangan terbang militer tersebut.

Kemenangan itu menjadi satu-satunya podium teratas yang mampu dipersembahkan olehnya. Bandini meninggal dunia secara tragis dalam kecelakaan fatal saat memacu mobil Ferrari miliknya di GP Monako 1967.

6. Ludovico Scarfiotti

Ludovico Scarfiotti (depan) (formula1.com)

Ludovico Scarfiotti menjadi pembalap italia terakhir yang memenangi GP Italia, tepatnya pada 1966. Setelah itu, meskipun Ferrari beberapa kali merajai Monza, tak ada pembalap lokal yang menduduki puncak podium.

Scarfiotti sendiri hanya mencatatkan enam balapan bagi tim kuda jingkrak pada 1963—1967. Scarfiotti meninggal dunia pada usia 34 tahun karena mengalami kecelakaan tragis saat mengikuti ajang hillclimb di Jerman pada 1968.

7. Michele Alboreto

Michele Alboreto (twitter.com/ScuderiaFerrari)

Michele Alboreto membela Ferrari pada 1984—1988. Ia berhasil mencetak tiga kemenangan di GP Belgia 1984, GP Kanada 1985, dan GP Jerman 1985. Bahkan, ia menjadi runner up di belakang Alain Prost pada 1985.

Hingga saat ini, Alboreto menjadi pembalap Italia terakhir yang mempersembahkan kemenangan bagi Ferrari. Berkat prestasinya tersebut, tikungan curva parabolica di Sirkuit Monza diubah namanya menjadi curva Alboreto sejak 2021.

Ketujuh pembalap tersebut mampu mempersembahkan kemenangan bagi Ferrari di Formula 1. Tim berlogo kuda jingkrak tersebut memang sudah cukup lama tak mengorbitkan pembalap lokal dengan kualitas bagus di F1.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Genady Althaf
EditorGenady Althaf
Follow Us