Akankah "Ketegasan" Ketum Baru PSSI Mengubah Pesepakbolaan Indonesia?
Pada Kamis (10/11) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) akhirnya memiliki Ketua Umum baru. Dia adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Edy Rahmayadi. Edy dipastikan menjadi pengurus bagi persatuan sepak bola Indonesia. Harapan besar tentunya ada di punggung Edy.
Namun, sebelum Panglima Komando (Pangdam) Edy menjadi orang nomor satu di PSSI, ternyata dirinya adalah sosok yang tegas. Banyak dari kita sudah lupa bahwa sempat terjadi sengketa tanah antara TNI dan warga di Desa Ramunia 1, Kabupaten Deli Serdang, Medan.
Dikutip dari Liputan6.com, saat itu warga yang mengaku sebagai pemilik dan penempat tanah selama bertahun-tahun melakukan aksi demo atas sengketa tersebut. Selain itu, mereka pun memaksa menetap di wilayah sengketa tersebut. Aksi tersebut membuat Pangdam Edy sendiri harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah.
Akan tetapi, Pangdam Edy datang dengan sedikit "keras". Dirinya menunjukkan ketegasannya kepada warga bahwa perlunya bukti untuk kekeuh bahwa tanah sengketa adalah milik warga. Menurut pihak TNI, tanah tersebut telah jadi milik mereka sejak 1960-an.
Bukti galaknya Pangdam Edy Rahmayadi.
Begini galaknya Edy Rahmayadi pada saat sengketa lahan TNI dengan warga di Deli Serdang 2015 silam.
Masalah tersebut kini memang belum menemui titik akhir secara penuh. Dalam situs resmi Staf Presiden Republik Indonesia, ksp.go.id, wilayah sengketa tersebut telah menjadi milik Pusat Koperasi Angkatan Darat (Puskopad). Kawasan tersebut juga telah dibentengi dengan tembok tinggi. Namun, masih sering terjadi beberapa masalah di mana Puskopad sempat melewati batas Hak Guna Usaha (HGU) dengan lahan yang diklaim.
Nah, beralih dari masalah di atas. Kita melihat bagaiaman Pangdam Edy dapat memarahi warga yang menurutnya bertindak kurang tepat. Bagaimana ya ketika nanti menjalani tugas sebagai Ketum PSSI?