Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akankah Tottenham Hotspur Mengakhiri Puasa Gelar pada 2024/2025?

ilustrasi UEFA Europe League (IDN Times/Mardya Shakti)
ilustrasi UEFA Europe League (IDN Times/Mardya Shakti)

Tottenham Hotspur berhasil merebut satu tiket final UEFA Europa League (UEL) 2024/2025. Mereka melenggang ke partai puncak setelah menyingkirkan Bodø/Glimt, klub asal Norwegia, dengan agregat meyakinkan 5-1 di semifinal. Selanjutnya, The Lilywhites akan bertarung dengan Manchester United untuk memperebutkan gelar juara pada Kamis (22/5/2025) dini hari WIB.

Bisa dibilang, momen ini telah ditunggu-tunggu oleh para penggemar klub asal London tersebut. Trofi UEL 2024/2025 bisa saja menjadi akhir dari penantian panjang yang telah mereka rasakan. Sebab, Tottenham telah mengalami puasa gelar lebih dari 15 tahun. Trofi Carabao Cup 2007/2008 adalah gelar terakhir yang mereka raih per 9 Mei 2025.

1. Carabao Cup 2007/2008 adalah gelar juara terakhir yang diraih Tottenham Hotspur

Tottenham Hotspur hanya memenangi satu trofi selama abad 21. Di bawah kendali juru taktik asal Spanyol pada 2007/2008, Juande Ramos, mereka menjuarai Carabao Cup dengan penampilan yang mengesankan. Perjuangan mereka untuk meraih kesuksesan tersebut tak dilalui dengan mudah mengingat The Lilywhites sempat bertemu klub-klub besar.

Middlesbrough dan Blackpool adalah dua tim yang dikalahkan oleh Tottenham pada putaran ketiga dan babak 16 besar. Lalu, Jermain Defoe dan kolega menyingkirkan Manchester City di perempat final dengan skor 2-0. Padahal, dalam duel tersebut, The Lilywhites berstatus sebagai tim tamu dan bermain dengan sepuluh pemain sejak Didier Zokora diganjar kartu merah pada menit 20.

Tottenham mulai menemui kesulitan di semifinal. Mereka meraih hasil imbang 1-1 saat datang ke markas Arsenal pada leg pertama. Untungnya, The Lilywhites mampu melakukan evalusi dan mengamuk pada leg kedua dengan kemenangan telak 5-1. 

Kemudian, Tottenham melakoni laga sengit melawan Chelsea di final. Kedua tim menyuguhkan pertandingan menarik. Satu gol Didier Drogba untuk Chelsea pada menit 39 mampu disamakan oleh gol yang dicetak oleh Dimitar Berbatov pada menit 70. Pada babak tambahan waktu, Jonathan Woodgate muncul sebagai pahlawan kemenangan untuk The Lilywhites dengan golnya yang tercipta pada menit 94, melalui assist dari Jermaine Jenas. 

2. Beberapa kali tampil di final Carabao Cup dan sekali di final UCL, tetapi tak ada yang berakhir manis

Sayangnya, pencapaian apik di Carabao Cup 2007/2008 justru menjadi awal dari puasa gelar juara yang dirasakan Tottenham Hotspur. Hingga 9 Mei 2025, tak ada lagi titel juara kompetisi resmi yang dibawa pulang oleh The Lilywhites. Klub dengan dua trofi Liga Inggris tersebut menemui kegagalan di berbagai ajang. 

Tottenham sejatinya memiliki beberapa kesempatan untuk mengakhiri puasa gelar lebih awal. Mereka beberapa kali mampu tampil di final sebuah kompetisi. Sayangnya, Tak ada satu pun yang berakhir dengan hasil manis. 

Sejak menjadi juara pada 2007/2008, The Lilywhites telah tiga kali tampil di final Carabao Cup. Namun, ketiganya berakhir dengan hasil pahit. Tiga tim yang mengubur mimpi Tottenham untuk kembali mengangkat trofi di ajang tersebut ialah Manchester United (2008/2009), Chelsea (2014/2015), dan Manchester City (2020/2021).

Selain itu, The Lilywhites juga sempat menunjukkan tajinya di UEFA Champions League (UCL) dengan melaju ke final pada 2018/2019. Naasnya, perjuangan mereka tak berakhir sesuai ekspektasi lantaran kalah dengan skor 0-2 oleh sesama klub Inggris, Liverpool. Satu gol Mohamed Salah pada awal laga (2') disempurnakan oleh satu gol Divock Origi pada penghujung laga (87'). 

Sedangkan, di kasta teratas Inggris, performa Tottenham menunjukkan inkonsistensi. Sejak kompetisi tersebut mengubah nama dari First Division ke Premier League pada 1992, pencapaian terbaik mereka ialah finis sebagai runner-up pada 2016/2017, saat dilatih oleh Mauricio Pochettino. Berita buruknya, Premier League 2024/2025 bisa menjadi musim terburuk bagi The Lilywhites sejak 1992.

3. Ange Postecoglou selalu meraih trofi pada musim kedua menangani sebuah klub

Tottenham Hotspur menggenggam secercah harapan pada awal musim 2024/2025. Sebab, mereka diarsiteki oleh juru taktik asal Australia, Ange Postecoglou, yang memiliki track record dengan selalu mampu mempersembahkan trofi pada musim kedua menangani sebuah klub. Pria kelahiran 27 Agustus 1965 tersebut ditunjuk sebagai manajer The Lilywhites pada musim panas 2023 dan diikat kontrak hingga 2027 mendatang.

Memulai kiprahnya sebagai manajer Brisbane Roar pada musim panas 2009, Postecoglou membawa klub tersebut meraih gelar juara Liga Australia pada musim kedua (2010/2011). Kemudian, ia mengulangi pencapaian tersebut dengan membawa Yokohama F. Marinos juara Liga Jepang pada 2018/2019.

Pada musim panas 2021, Postecoglou berlabuh ke Eropa dengan menerima tawaran klub raksasa Skotlandia, Celtic. Ia meraih kesuksesan dengan selalu membawa klub tersebut juara liga pada musim pertama dan kedua. Torehan apik tersebut membuatnya direkrut Tottenham pada 2023.

4. Mengalahkan Manchester United di final Europa League 2024/2025 tak akan mudah

Ambisi Tottenham Hotspur untuk mengakhiri puasa gelar dengan menjuarai Europa League 2024/2025 tak akan mudah. Sebab, calon lawan mereka, Manchester United, menorehkan kiprah yang mentereng sejak awal ajang ini dimulai. Meski memiliki nasib yang sama dengan Tottenham di liga, The Red Devils tampil garang dan belum terkalahkan di Europa League 2024/2025.

Pasukan Ruben Amorim melaju ke final dengan penampilan impresif. Mereka unggul agregat 7-1 atas Athletic Bilbao di semifinal. Bahkan, Andre Onana dan kolega sempat menang telak 3-0 saat datang ke markas Athletic Bilbao pada leg pertama. 

Dengan performa yang begitu buruk di Premier League, tim besutan Amorim akan melakukan segala cara untuk menjuarai Europa League 2024/2025. Salah satu upaya yang telah mereka lakukan ialah dengan lebih memilih menurunkan pemain-pemain muda di liga dan menurunkan skuad terbaik dalam setiap laga di Europa League. Trofi Europa League menjadi harapan terakhir yang bisa diberikah oleh The Red Devils untuk para penggemar pada 2024/2025 ini. 

Menjuarai Europa League 2024/2025 tak hanya mengakhiri puasa gelar Tottenham Hotspur. Namun, hal tersebut juga akan menjadi pembuktian bagi sang manajer, Ange Postecoglou. Dengan skuad yang diisi oleh sejumlah pemain senior dengan jam terbang tinggi dan pemain-pemain muda penuh potensi, mampukah The Lilywhites merealisasikannya?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us