Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Akar dari Keributan antara Mohamed Salah dan Sadio Mane

Facebook.com/IndonesiaLFC

Jakarta, IDN Times - Kemenangan Liverpool atas Burnley pada pekan keempat Premier League 2019/2020, Minggu (1/9) dini hari tadi menyisakan sedikit masalah. Hal itu disinyalir karena sikap Sadio Mane yang emosi tatkala ditarik keluar oleh Juergen Klopp.

Usut punya usut, Mane memang tidak meluapkan amarah kepada Klopp karena digantikan di tengah laga. Kala itu, eks pemain Southampton ini emosi karena sikap rekan setimnya, Mohamed Salah, yang dinilainya terlalu egois dan tak mau memberi umpan ketika ia tengah dalam posisi bagus untuk mencetak gol.

1. Akar masalah Mane vs Salah

Twitter/@iambestb

Mane sendiri sejatinya ditarik keluar pada menit ke-85, namun akar masalah dari emosinya bintang Senegal ini mungkin atas apa yang terjadi di laga kontra Burnley pada menit ke-83.

Salah yang tengah dikawal dua pemain Burnley, tidak memberikan umpan kepada Mane yang sudah meminta bola dan berada pada posisi lebih bagus untuk menendang bola. Saat itu sendiri, posisi skor sudah 0-3 untuk keunggulan Liverpool di mana Mane sudah cetak satu gol dan Salah belum mencetak gol.

Namun, keputusan Salah untuk tidak membagi umpan kepada Mane membuat kapten Timnas Senegal itu naik pitam di bangku cadangan. Ia menyesalkan keputusan Salah yang dinilai terlalu egois.

2. Emosi Mane meledak di bangku cadangan

Twitter/@premierleague

Ditarik keluar oleh Klopp pada menit ke-85, Mane pun “meledak”. Di bangku cadangan, pemain bernomor punggung 10 itu marah-marah sembari menunjukkan gerakan tangan bahwa ia menyesalkan sikap Salah yang dianggap terlalu egois dengan bola.

Tampak sejumlah pemain Liverpool mencoba menenangkan salah satu top skor Premier League musim lalu tersebut. Di satu sisi, Roberto Firmino, tandem dari dua bintang tersebut, juga tampak kaget dan tak mampu bereaksi lebih banyak.

3. Musim lalu, Mane dan Salah jadi top skor bersama Premier League

Twitter/@premierleague

Walau ini menunjukkan keseriusan dua pemain tersebut dalam mencetak gol, sejatinya masalah ini memang harus segera diselesaikan di ruang ganti, mengingat betapa krusialnya peran kedua bintang Afrika ini bagi The Reds.

Apalagi, musim lalu, 46 gol dicetak oleh Mane dan Salah, di mana keduanya masing-masing menyumbangkan 23 gol di Premier League, menjadikan keduanya, bersama Pierre-Emerick Aubameyang, top skor Liga Inggris musim lalu.

Musim ini sendiri, Salah sudah mencetak tiga gol sejauh ini, sementara rekannya, Mane, baru menggelontorkan dua gol dalam tiga laga.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Isidorus Rio Turangga Budi Satria
EditorIsidorus Rio Turangga Budi Satria
Follow Us