Ambisi Marquez Akhiri Rekor Buruk di Sirkuit Mandalika dan Sepang

- Marquez mengalami highside di Mandalika, belum pernah raih podium dan sering gagal finis
- Marquez juga mengalami kesulitan saat mengaspal di Sepang
- Statistik tidak menjadi patokan utama bagi Marquez
Jakarta, IDN Times - Pembalap Ducati Lenovo, Marc Marquez, mengaku akan menghadapi fase tersulit di MotoGP 2025. Ada dua sirkuit yang selama ini susah ditaklukkannya, tapi harus finis terdepan dalam sesi sprint race dan balapan utama demi mengunci status juara dunia.
Memang, selama ini Marquez kesulitan menaklukkan Mandalika dan Sepang. Terlebih, di Mandalika yang menjadi arena terberat buat The Baby Alien.
1. Marquez sempat highside di Mandalika
Insiden parah sempat dialami Marquez di musim perdana Mandalika. Dia mengalami highside dan sempa gegar otak ringan. Kemudian, pada musim 2023, Marquez jatuh pada sesi sprint dan balapan utama.
Setahun setelahnya, Marquez sempat finis ketiga di Mandalika. Sial, karena pada sesi balapan utama, Marquez gagal finis karena mesin motornya bermasalah.
"Saya berharap, ini menjadi pertama kalinya bisa finis dalam sesi balapan Minggu di sana. Mari lihat, apakah kami bisa raih podium," ujar Marquez dilansir Crash.
2. Susah juara juga di Sepang
Kesulitan yang sama juga dialami Marquez di Sepang. Bedanya, Marquez sudah menaklukkan Sepang dua kali dari 10 penampilannya.
"Jadi, Mandalika bersama Sepang, mungkin trek tersulit buat saya. Tapi, Anda tak akan pernah tahu," kata Marquez.
3. Kejutan bisa saja terjadi
Marquez menyatakan statistik yang muncul di musim-musim sebelumnya tak akan menjadi patokan utama. Sebab, dia sempat yakin bisa menguasai seri Italia di Sirkuit Misano. Tapi, pada akhirnya Marco Bezzecchi yang berjaya.
"Setiap balapan, akan ada seseorang yang menjadi supercepat. Terpenting, adalah menjadi yang terbaik," ujar Marquez.