TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Enggan Disalahkan Audisi Djarum Terhenti, KPAI Beri Tujuh Rekomendasi

BUMN dan pemerintah diminta bersinergi membantu anak-anak

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Jakarta, IDN Times - PB Djarum mengumumkan untuk rehat menggelar program Audisi Beasiswa Bulu Tangkis tahun depan, tepatnya pada 2020 mendatang. Hal itu terjadi usai mereka berpolemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan juga Yayasan Lentera Anak lantaran dituding melakukan eksploitasi terhadap anak.

Berdasarkan rilis yang diterima IDN Times, KPAI mengatakan bahwa pihaknya sudah mengetahui tentang rencana Djarum Foundation untuk menghentikan sementara kegiatan audisi di tahun 2020. Statement ini disampaikan oleh Komisioner KPAI, Sitti Hikmawatty terkait dengan hasil rapat koordinasi yang dilakukan sebelumnya bersama Kemenko Polhukam.

Akan tetapi, pihak KPAI menolak bahwa berhentinya program audisi tersebut karena keinginan mereka. Sebab, pihak KPAI mengklaim sudah mencoba untuk berunding menemukan jalan tengah. Sebaliknya, pihak Djarum-lah yang dianggap kurang kooperatif untuk membahas permasalahan kali ini.

Padahal, mereka sudah merumuskan masalah Terkait dengan kegiatan audisi yang melibatkan anak-anak ini. Mereka pun memberikan beberapa rekomendasi terkait hal ini.

Baca Juga: 6 Atlet Bulu Tangkis Terbaik PB Djarum yang Harumkan Nama Indonesia

1. Kemenpora diminta kembangkan sarana dan pra-sarana olahraga di Tanah Air

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Kepada Kementerian Pemuda dan Olahraga, untuk lebih mengoptimalkan lagi upaya-upaya pencarian dan penggalian serta pembibitan prestasi olahragawan sejak dini dan se-optimal mungkin, khususnya pada anak-anak yang nyata-nyata memiliki bakat dan potensi yang memadai, terutama terkait juga dukungan sarana, pra-sarana, serta manajemen pembinaan atlet.

2. BUMN diminta untuk bantu olahraga Indonesia

bumntrack.com

Kepada Kemenko PMK, untuk mengkoordinir BUMN yang memang peduli kepada upaya penggalian anak muda yang memiliki bakat atau pun potensi, sesuai dengan keunggulan kecerdasan jamak yang mereka miliki.

Baca Juga: Indonesia Masters 2019, PBSI Tak Pasang Target Tinggi

3. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) diminta optimal dalam pengawasan

IDN Times/Indiana Malia

Memberikan support kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) untuk lebih optimal dalam melakukan pengawasan pada status Kota/Kabupaten yang telah menyandang predikat KLA pada berbagai tingkatan, agar lebih optimal lagi dari sisi seleksi mau pun pemberian predikat serta upaya mempertahankan status ke arah yang lebih baik dan lebih komprehensif.

4. Kemenkumham diminta mengevaluasi organisasi dan pemberian izin

IDN Times/Istimewa

Sesuai rekomendasi rapat di Kemenko Polhukam pada tanggal 21 Agustus 2019, maka kepada Kementerian Hukum dan HAM untuk melakukan evaluasi dalam pemberian izin kepada yayasan-yayasan yang memiliki nama lembaga yang mirip/sama dengan nama produk yang berbahaya termasuk produk zat adiktif, agar membedakannya dari kesamaan dengan pokok permasalahan nama produk, termasuk brand image produk berbahaya dan zat adiktif tersebut agar tidak membuat kebingungan publik pada kebahayaan produk tersebut.

5. KPAI minta PB Djarum buktikan komitmen

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Kepada PB Djarum, untuk membuktikan komitmen seperti yang kerap disampaikan, bahwa kegiatan ini adalah murni bentuk kegiatan pembibitan pencarian bakat dan merupakan kegiatan bakti kepada negeri yang ingin disesuaikan dan diselaraskan dengan tata aturan dan tata perundangan yang berlaku di Indonesia.

6. Orang tua diminta optimal dalam penyaluran bakat

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Kepada para orang tua untuk lebih optimal dalam melakukan dan menyalurkan bakat bakat anak-anak, untuk itu agar lebih selektif dalam melakukan perlindungan secara menyeluruh pada anak, terutama dari bahaya eksploitasi terselubung kepada anak di segala bidang.

Baca Juga: Polemik dengan PB Djarum, KPAI Bantah Terima Suntikan Dana Asing

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya