TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenang Sepak Terjang Arifin Panigoro di Sepak Bola Indonesia

Arifin Panigoro sempat membuat LPI dan menjadi liga resmi

Arifin Panigoro (ruangenergi.com)

Jakarta, IDN Times - Kabar duka kembali menerpa Indonesia karena kembali harus kehilangan putra terbaik bangsa. Mantan politikus PDI Perjuangan, Arifin Panogoro, meninggal dunia pada usia 76 tahun di Rochester Minneapolis, Amerika Serikat, Senin (28/2/2022) pukul 03.29 WIB.

Selama hidup, selain dikenal sebagai politikus, Arifin juga dikenal sebagai pengusaha. Dia merupakan pendiri Medco Group. Namun, tidak cuma itu saja, ada satu hal lain yang membuat Arifin begitu dikenal di masyarakat. Dia mencintai sepak bola Indonesia.

Saking cintanya pada sepak bola, ada beberapa gebrakan yang dibuat Arifin bagi sepak bola Indonesia. Apa sajakah itu?

Baca Juga: Innalillahi, Arifin Panigoro Meninggal Dunia di AS

1. Menggelar turnamen Piala Medco

Arifin Panigoro (twitter.com/andreasharsono)

Sebagai pemilik Medco Group, Arifin pernah menggagas sebuah turnamen bekerja sama dengan PSSI. Turnamen yang digelar untuk pemain-pemain usia remaja ini diberi nama Piala Medco.

Salah satu gelaran Piala Medco yang paling dikenang terjadi pada 2006 silam. Kala itu, tim Maluku U-15 yang berisikan nama-nama macam Hendra Adi Bayauw, Rizky Pellu, Alfin Tuasalamony, hingga Finky Pasamba, bisa melaju sampai babak final.

Dalam sebuah pertarungan sengit melawan DKI Jakarta dalam perebutan gelar juara, Maluku berhasil menang lewat babak adu penalti dengan skor 4-3.

Turnamen ini pun pada akhirnya menelurkan talenta-talenta baru di sepak bola Indonesia. Selain Hendra, Rizky, dan Finky, ada juga nama Manahati Lestusen yang mencuat berkat Piala Medco ini.

2. Menggagas Liga Primer Indonesia

Arifin Panigoro adalah Liga Premier Indonesia pada tahun 2011 (twitter.com/bola_abis)

Salah satu gagasan lain yang pernah ditelurkan Arifin adalah membentuk Liga Primer Indonesia (LPI). Kompetisi ini pertama kali dihelat pada 2010 silam. Meski tidak mendapatkan izin dari PSSI, banyak klub yang berkompetisi di sini.

Persebaya, Persema, PSM, dan Persibo, sempat ambil bagian di ajang ini. Ada juga klub-klub baru yang muncul, seperti Bali Devata, Batavia Union, Jakarta FC, Medan Chiefs, Tangerang Wolves, hingga Real Mataram.

Sempat dianggap breakaway league, LPI menjelma jadi kompetisi resmi tatkala Djohar Arifin Husin naik menjadi Ketua Umum PSSI pada 2011. Hal ini menjadi polemik, sekaligus jadi awal dualisme kompetisi di Indonesia.

Sebab, Indonesia juga sudah punya Liga Super Indonesia (LSI) kala itu, Akhirnya, di musim 2011/12 dan musim 2012/13, Indonesia sempat punya dua kompetisi. Klub-klub pun terbagi, sampai akhirnya pada 2013 dualisme ini tuntas.

Kompetisi sepak bola Indonesia pun bersatu lagi dalam payung LSI pada 2014. LPI tinggal sejarah, tetapi gebrakan Arifin membentuk LPI ini layak jadi sebuah kenangan tersendiri.

Baca Juga: Arifin Panigoro, Orang Terkaya di Indonesia yang Taat Bayar Pajak 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya