AS Roma yang Tak Kunjung Bangkit di Serie A 2024/2025

AS Roma tak kunjung menunjukkan tanda-tanda kebangkitan di Serie A Italia 2024/2025. Hingga pekan ke-16, mereka masih terjebak di papan tengah. I Giallorossi berada di peringkat ke-12 dengan torehan 16 poin dari hasil 4 menang, 4 imbang, dan 8 kalah.
Terbaru, pada pekan ke-16, Lorenzo Pellegrini tak mampu meraih satu poin pun. Mereka takluk 0-2 di kandang tim promosi, Como 1907. Dua gol telat Alessandro Gabrielloni dan Nico Paz membuyarkan harapan I Giallorossi untuk meraih poin di Giuseppe Sinigaglia.
Kekalahan dari Como sekaligus memperpanjang performa buruk AS Roma pada musim ini. Padahal, mereka telah dilatih oleh tiga pelatih berbeda sejak awal musim. Dengan performa yang tak kunjung membaik, I Giallorossi berpotensi tak mampu menembus sepuluh besar dan mengulangi capaian buruk pada 1996/1997.
1. Telah dilatih tiga pelatih berbeda sejak awal musim
Performa buruk AS Roma sejatinya telah terlihat sejak awal musim ini. Mereka tak mampu meraih satu kemenangan pun dalam empat laga pertama. Torehan negatif membuat manajemen memutuskan untuk memecat Daniele De Rossi dari kursi kepelatihan.
I Giallorossi kemudian menunjuk Ivan Juric untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh De Rossi. Sayangnya, harapan tak sesuai dengan kenyataan. Juric mengikuti jejak De Rossi dan dipecat dari sebagai pelatih AS Roma setelah melakoni delapan laga di Serie A. Juru taktik asal Kroasia itu mencatatkan 3 kemenangan, 1 keimbangan, dan 4 kekalahan. Hasil tersebut tak cukup untuk membuat manajemen puas.
Keputusan AS Roma untuk menunjuk Claudio Ranieri sebagai pelatih sejak 14 November 2024 pun belum membuahkan hasil maksimal. Dari empat laga yang telah terlewati di Serie A bersama Ranieri, AS Roma bahkan baru mencatatkan 1 kemenangan. Sedangkan, tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan.
2. Lini serang kesulitan mencetak gol
Tumpulnya lini depan menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi AS Roma pada musim ini. Dari 16 laga, mereka baru mengemas 18 gol. Hellas Verona yang berada di peringkat ke-17 bahkan mencetak lebih banyak gol dibanding AS Roma, yaitu 21 gol.
I Giallorossi sejatinya memiliki komposisi pemain yang berkualitas. Pada musim panas 2024, mereka mendatangkan top skor LaLiga Spanyol 2023/2024, Artem Dovbyk. Bomber asal Ukraina itu kesulitan mencetak gol bersama AS Roma. Dari 14 penampilan di Serie A musim ini, ia baru mengemas 4 gol.
Paulo Dybala yang merupakan salah satu mesin gol AS Roma pada musim lalu juga tampak kesulitan mencetak gol pada 2024/2025 ini. Pemain asal Argentina itu baru mencetak 2 gol dari 13 penampilan. Padahal, di Serie A musim lalu, ia mengoleksi 13 gol dan 9 assist dari 28 penampilan.
3. Belum pernah menang dalam laga tandang sejak April 2024
Rentetan hasil buruk dari laga tandang menjadi salah satu catatan negatif AS Roma pada musim ini. Mereka belum pernah mencatatkan kemenangan saat bertanding di markas lawan. Dari 8 pertandingan tandang, I Giallorossi mencatatkan 4 imbang dan 4 kalah.
Torehan negatif tersebut memperpanjang rekor buruk AS Roma dalam menjalani laga tandang. Mereka tak mampu mencuri tiga poin dari markas lawan sejak April 2024. Terakhir kali I Giallorossi meraih kemenangan tandang ialah saat datang ke markas Udinese pada pekan ke-32 Serie A 2023/2024.
Dybala dan kolega juga beberapa kali gagal meraih poin maksimal saat bermain di hadapan pendukung sendiri. Dari 8 laga kandang yang telah dilakoni di Serie A musim ini, mereka telah menderita 4 kekalahan. Salah satunya ialah saat dilibas oleh Atalanta dengan skor 0- 2 pada pekan ke-14.
4. Berpotensi menorehkan capaian terburuk di Serie A sejak 1997
Dengan performa yang tak kunjung membaik, AS Roma terancam mengulangi capaian buruk mereka di Serie A 1996/1997. Pada musim tersebut, mereka tak mampu menembus sepuluh besar. Dengan torehan 41 poin, mereka finis di peringkat ke-12 dan berjarak 4 poin dari Perugia yang finis di zona degradasi.
Sejak musim itu, AS Roma selalu mampu finis di peringkat sepuluh besar. Mereka bahkan merengkuh gelar juara pada 2000/2001. Di ajang tersebut, Fabio Capello selaku juru taktik membawa I Giallorossi meraih scudetto dengan torehan 75 poin dan berjarak 2 poin dengan Juventus di peringkat kedua.
AS Roma kini dituntut untuk segera berbenah. Bursa transfer musim dingin 2025 bisa saja menjadi momen yang tepat untuk melakukan evaluasi. Jika tak mengambil langkah yang tepat, bisa saja peringkat I Giallorossi semakin merosot ke zona degradasi.