Babak Baru Skandal Dokumen Palsu, Akta Leluhur Bek Malaysia Terungkap

- Klaim palsu FAM tentang kakek Garces
- Ibu kakek Garces dari Argentina
Jakarta, IDN Times - Skandal pemalsuan dokumen pemain naturalisasi Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memasuki babak baru. Hal tersebut setelah akta leluhur bek Harimau Malaya, Facundo Garces terungkap ke publik.
Garces merupakan satu dari tujuh pemain yang dokumennya dipalsukan FAM, yaitu Gabriel Palmero, Rodrigo Holgado, Imanol Machuca, Joao Figueiredo, Jon Irazabal, dan Hector Hevel. Skandal ini pun sudah dirilis FIFA sejak 6 Oktober 2025.
Berdasarkan hasil investigasi, FIFA menyatakan dokumen yang dilampirkan FAM palsu. Semua leluhur dari ketujuh pemain tersebut tidak ada yang lahir di Malaysia, termasuk kakek Garces.
1. Klaim FIFA diperkuat media Argentina
Kakek Garces, Carlos Rogelio Fernandez disebut FAM lahir di Penang, Malaysia. FIFA mendapat dokumen asli yang membuktikan kalau Fernandez tidak lahir di Penang, melainkan Villa Maria Selva, Santa Fe de la Cruz, Argentina.
Pernyataan FIFA diperkuat media Argentina, Capital de Noticias (CDN). Mereka membenarkan kalau kakek dari bek Deportivo Alaves tersebut lahir di Santa Fe.
2. Ibu dari kakek Garces asal Argentina
CDN menampilkan akta kelahiran asli kakek Garces. Dalam laporannya, terungkap pula kalau kakek dan nenek buyut Garces bukan dari Malaysia.
Ayah Fernandez, Don Cipriano Garces dari Spanyol, sedangkan ibunya, Sebastiana Justa Fernandez asli Argentina. Nenek Garces alias istri dari Fernandez belum terungkap.
3. Garis keturunan Malaysia Garces dari sang nenek?
Media Argentina lain, Radiogol, menuliskan Garces memiliki garis keturunan asal Malaysia dari sang nenek. Faktanya, FAM justru melampirkan silsilah keturunan Garces dari Fernandez selaku kakeknya.
Skandal ini membuat Garces dibekukan Alaves. Terakhir kali Garces merumput ketika Alaves menghadapi Getafe dalam jornada keenam LaLiga musim 2025/26, September lalu.
Kasus ini tentu merugikan Garces, mengingat posisinya tak tergantikan dalam starting XI Alaves. Dalam enam penampilannya sebelum diskors, bek berusia 26 tahun itu selalu tampil penuh. FAM saat ini sedang mengajukan banding ke FIFA atas skandal tersebut.


















