Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bastoni: Kekalahan Inter di Liga Champions Sulit Diterima

Cuplikan pertandingan PSG vs Inter ( instagram.com/championsleague)
Intinya sih...
  • Alessandro Bastoni merasa frustrasi dengan kekalahan Inter Milan 0-5 dari PSG dalam final Liga Champions 2024/25.
  • Para pemain Inter juga masih sulit menerima kekalahan tersebut, terutama setelah gagal meraih treble winner musim ini.
  • Bastoni meminta maaf kepada suporter Inter dan berharap mereka tetap memberikan dukungan untuk bangkit di masa mendatang.

Jakarta, IDN Times - Alessandro Bastoni tak bisa melupakan kekalahan Inter Milan di final Liga Champions 2024/25. Menurutnya, hasil minor itu belum bisa diterima.

Bastoni meluapkan rasa frustrasinya itu melalui unggahan di Instagram pribadinya. Punya peluang menutup musim dengan gelar bergengsi, Inter justru dibantai 0-5 oleh Paris Saint-Germain (PSG) dalam laga final di Allianz Arena pada 1 Juni 2025.

“Sulit, ini bukan akhir yang kami bayangkan. Kekalahan yang sulit diterima, yang meninggalkan banyak kepahitan dan yang akan butuh waktu lama untuk dipahami,” kata Bastoni dalam unggahannya.

1. Kecewa kepada diri sendiri

Bastoni mengatakan, para pemain Inter juga masih tak bisa menerima kekalahan menyakitkan di final Liga Champions. Terlebih, PSG begitu mudah mengalahkan il Nerazzurri dalam duel yang seharunya berjalan panas.

Tak hanya itu, Inter yang sebelumnya punya peluang meraih treble winner, justru tak bisa meraih satu gelar pun musim ini lantaran acap kalah di laga penentu.

“Kami kecewa, pertama dan terutama pada diri kami sendiri. Karena kami tahu betapa berartinya pencapaian ini bagi tim kami, bagi klub, dan bagi semua penggemar yang mendukung kami dengan penuh semangat di setiap langkah," ujar Bastoni.

2. Minta suporter tak menyerah dukung Inter

Tak memberikan hasil terbaik, Bastoni meminta maaf kepada suporter Inter. Dia menilai, mereka merupakan bagian penting yang acap membakar semangat pemain di lapangan.

Dia pun berharap, tifosi Inter terus memberikan dukungan untuk bangkit dan kemudian meraih prestasi di masa mendatang.

"Sekarang lebih dari sebelumnya, kami tahu betapa pentingnya merasakan kehadiran kalian di sisi kami. Kami akan terus berjuang dan menulis bab baru dalam kisah kami. Forza Inter," lanjutnya.

3. Kedigdayaan Inter tercoreng di final Liga Champions

Kekalahan Inter dari PSG memang sangat ironis, mengingat hal serupa juga terjadi saat dikalahkan Manchester City di final edisi 2023.

Semakin mengecewakan, sebab Inter tampil menawan sejak babak penyisihan. Marcus Thuram dan kolega begitu digdaya di fase grup dengan meraup 19 poin, hasil dari enam kali menang, satu imbang dan 1 keok.

Satu-satunya kekalahan mereka terjadi saat bersua Bayer Leverkusen. Namun, sisanya Inter acap menang dan melaju ke fase gugur, dengan memulangkan Bayern Muenchen di perempat final, dan Barcelona di semifinal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us