Beda Nasib, ManCity Menang saat MU Merana

Jakarta, IDN Times - Nasib duo Manchester begitu berbeda dalam pekan kedua Premier League, Sabtu (20/8/2023). Saat Manchester City menang, Manchester United malah keok dari Tottenham Hotspur.
ManCity juga menang dengan susah payah. Mereka harus menghentikan perlawanan Newcastle United yang begitu tangguh di Etihad Stadium. Adalah Julian Alvarez yang mampu menjadi pahlawan ManCity di laga ini.
Sementara, MU malah diperdaya oleh Tottenham Hotspur. Berlaga di Tottenham Hotspur Stadium, MU keok dengan skor 0-2.
1. Mental ManCity kian terasah
Manajer ManCity, Pep Guardiola, terlihat cukup puas dengan kemenangan atas Newcastle. Meski skornya tipis, Guardiola merasa hasil ini membuktikan skuadnya punya kapasitas untuk bisa meraih berbagai gelar.
"Pola pikir dan mentalitas tim ini, selalu mengejutkan saya. Menghadapi lawan dan kondisi yang ada, dengan badai cedera yang menghampiri, tanpa istirahat, mereka luar biasa. Mereka tahu cara bertahan, berlari, dan komitmennya mengagumkan," ujar Guardiola dilansir Manchester Evening News.
2. ManCity gak baik-baik saja

ManCity memang harus menghadapi Newcastle dengan skuad yang compang camping. Kevin De Bruyne, playmaker andalannya, gak bisa main akibat mengalami cedera yang serius.
Lalu, Bernardo Silva sakit. Sementara, Ruben Dias sebenarnya belum terlalu fit, tapi bisa main dengan begitu solid di lini belakang The Citizens.
"Kami main bagus, layak menang. Harusnya, kami cetak lebih banyak gol. Musim lalu dan sekarang, perbedaan adalah mentalitas pemenang di tim ini," kata Guardiola.
3. Ten Hag kesal dengan VAR

Ketika Guardiola tersenyum lebar, manajer MU, Erik ten Hag, malah manyun. Dia kesal dengan hasil yang muncul di Tottenham Hotspur Stadium.
Ten Hag merasa MU seharusnya bisa menang. Keputusan yang muncul lewat tinjauan ulang video assistant referee (VAR) di babak pertama, dianggap Ten Hag sudah mengubah jalannya laga.
Maksud Ten Hag adalah ketika Alejandro Garnacho melepaskan tendangan dan bolanya terkena lengan bek Spurs, Cristian Romero. Seharusnya, menurut Ten Hag, itu menjadi penalti.
"Kami layak dapat penalti. Saya gak tahu kenapa tidak diberikan. Terang saja itu penalti. Bola berubah arah, dia membloknya, dan lengannya ada di atas," kata Ten Hag.